Keesokan paginya, samar-samar Hime Hyori hanya merasakan kecupan ringan di bibirnya sebelum ia terlelap lagi. Ketika akhirnya ia terbangun kembali, matahari mulai tinggi dan dayang kembarnya bersama beberapa pelayan wanita lainnya sudah bersujud menunggu disana. Hime Hyori bangun duduk seraya tetap memeluk selimutnya untuk menutupi tubuh telanjangnya. Sesshomaru sudah tidak ada di sisinya.
"Rei... Rui?" Hime Hyori memanggil dayangnya, bingung dengan sikap mereka yang begitu resmi berlutut menghadapnya.
"Hormat pada Hime-Sama, permaisuri Istana Barat!" mereka semua serempak berucap.
"Eh?" Hime Hyori mengerjap, wajahnya seketika panas memerah.
"Sesshomaru-Sama telah memerintahkan kami untuk melayani Hime-Sama," ucap salah satu pelayan wanita yang berasal dari Istana Barat.
"Tidak perlu begitu sungkan," Hime Hyori berkata lembut.
Rei dan Rui menghampiri Hime Hyori menyibak tirai pembaringan futonnya, "Sekarang ijinkan kami membantu Hime-Sama merapikan diri sebelum menghadap Joo – Sama,"
"Uhm," Hime Hyori mengangguk.
***
Para Yashahime tertegun menatap ruangan yang tadinya ditinggali Hime Hyori.
"Apa Hime-Sama sudah kembali ke Istana Selatan?" Moroha bertanya-tanya.
"Kalau benar begitu, kenapa Hime-Sama tidak pamit dulu kepada kita?" Towa menyesali.
"Mungkin Hime-Sama tidak mau kita merasa berat dan sedih," ujar Setsuna.
"Apakah lukanya benar-benar sudah pulih?" Towa masih bertanya-tanya.
"Semoga saja begitu," sambung Setsuna.
"Mungkin Hime-Sama harus melanjutkan pertapaannya di Istana Langit Selatan untuk pulih sepenuhnya," Moroha menimpali.
"Coba periksa lagi, siapa tahu masih ada barang-barang Hime-Sama yang tertinggal disini..." ucap salah satu pelayan yang sedang bersih-bersih.
"Benar, kita harus memindahkannya kalau masih ada yang tersisa," kata salah satu yang lainnya.
"Kalian sedang apa?" Tanya Towa.
"Ah, Towa-Sama, kami sedang beres-beres dan memeriksa kalau-kalau masih ada barang Hime-Sama yang ketinggalan," jawab salah satu pelayan.
"Kalau memang ada yang tertinggal berikan saja pada kami, akan kami antarkan ke Istana Langit Selatan," ujar Towa.
Para pelayan saling pandang bingung, "Tidak perlu Towa-Sama, tidak perlu diantar sampai sejauh itu,"
"Maksudnya?" tanya Setsuna.
"Kami hanya akan memindahkannya ke ruangan Sesshomaru-Sama,"
"Oh baiklah," sahut Towa sambil lalu dan berbalik keluar ruangan diikuti kembaran dan sepupunya.
Namun pada saat diluar kamar, mereka seakan baru menyadari sesuatu. Mendadak para Yashahime tertegun dan terbelalak "EHHHH?!!"
Mereka masuk lagi ke dalam.
"Hei, apa maksud kalian memindahkan barang-barang Hime-Sama ke kamar Chichi-oye?" tanya Towa.
Para pelayan saling pandang lagi seraya tersenyum malu-malu, "Ano... Sebenarnya semalam... Hime-Sama dan Sesshomaru-Sama..."
"Hei kalian kenapa masih disini?!" Zen tiba-tiba muncul.
Para Yashahime serentak menoleh padanya.
"Memangnya ada apa dan kami harus kemana?" Tanya Moroha.
"Kalian seharusnya di halaman utama istana, cepat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of The Goddes
FanfictionHai! Pipi Tembam cinta setengah mati sama Akang Sesshomaru. Banyak banget inspirasi-inspirasi datang kalau mikirin Sesshomaru ini. Sehubungan dengan Yashahime Season 1 baru tamat, Pipi Tembam upload fanfictionnya juga disini. Sebisa mungkin tidak ou...