9. Go to school

358 39 0
                                    

Didepan pintu aku sedikit meregangkan otot ototku saat itu juga aku melihat kucing diluar halaman rumah, aku mendekati kucing itu dengan keadaan kakiku yang masih sakit. Aku jongkok didekat kucing itu. Tiba tiba ada seseorang yang mendekat entahlah siapa aku tidak bisa melihat wajahnya karena gelap dia juga mengenakan topi. Jujur aku sedikit takut, karena keadaan disekitar rumah sedang sepi.

"Heh" Jaemin mengagetiku dari belakang. Dan membuat kucing tadi pergi ketakutan.

Jaemin memasangkan jaket kebahu ku, sepertinya yang tadi ia ambil saat menyuruhku menunggu adalah jaket karena memang aku memakai kaos berlengan pendek dan celana pendek selutut. Sepertinya Jaemin sudah tidak menjadi orang yang membuatku kesal setelah Haechan lagi, karena ternyata dia baik juga.

"Jaem lo liat ga dari arah kiri ada orang yang ngedeket?" Tanyaku berbisik.

Jaemin melihat kedepan mencari orang yang ku maksud, "lo ga usah ngeliatin juga" aku sedikit geram.

Posisinya sekarang aku berhadapan dengan Jaemin dengan jarak yang cukup dekat. Jaemin menunduk otomatis membuat mata kita bertemu, setelah beberapa detik "lo tadi nanya tapi gue mau liat orangnya ga boleh gimana sih?" Keluhnya menyadarkanku karena ucapanku yang tidak jelas tadi, ngomong ngomong itu sepertinya kalimat terpanjang yang pernah dia ucapkan sejak aku datang dirumah ini.

"Iya ya, yaudah maap yuk masuk" kemudian Jaemin menuntunku untuk masuk kedalam rumah.




• • •

Beberapa hari berlalu, hari ini aku mulai berangkat ke sekolah. Kita berangkat menggunakan bus angkutan umum, tapi sebenarnya itu karena aku sedikit membujuk mereka yang ingin berangkat menggunakan motor masing masing.

Posisinya sekarang kita sedang duduk dibagian paling belakang, asal kalian tau aku duduk ditengah. Dan beberapa siswi yang berseragam sama dengan Haechan, Renjun dan Jeno menatapku sinis. Aku lupa bilang sekolah kita sangat berdekatan jadi kita bareng sekarang.

"Chan lo geseran kek" aku sedikit menggeser geser Haechan, jika harus diurutkan posisi tempat duduknya dari sebelah kanan Jeno, Jaemin, aku, Haechan, Renjun dan kak Mark. Iya kursi belakang terisi penuh oleh kita.

"Udah ngepas bege" Haechan balas menggeserku. Aku hanya cemberut lalu melihat ponselku.

Tidak lama kemudian kita sampai di halte dekat sekolah, "Heejin byee" rengek Renjun yang buat aku ingin menyentil jidatnya. Lalu kita berpisah karena si Renjun di seret Jeno dan Haechan. Kebobrokan mereka semakin terlihat entah aku harus senang karena kita semakin akrab atau harus bagimana.

Lagi lagi aku berjalan ditengah dan tangan kak Mark merangkul pundakku, aku ingin menuju ruang guru jika kalian bertanya. Aku menduga sepertinya kak Mark dan Jaemin terkenal di sekolah, karena dari beberapa orang menyatapku sinis dan memang jika boleh sombong ada yang menatapku kagum. Atau jangan jangan orang itu tidak menatapku melainkan menatap kak Mark dan Jaemin?

"Nih ruangannya, Jaem lo temenin Heejin ya gue ke kelas duluan" Jaemin mengangguk, lalu kak Mark berlalu meninggalkan kita berdua.

"Lo ke kelas duluan aja" pintaku.

"Ntar lo nyasar" jawabnya kali ini ekspresinya sudah tidak sedingin dulu. Aku tidak ingin berdebat jadi aku langsung masuk ke ruang guru itu.

"Permisi pak saya Jeon Heejin yang baru pindah" ucapku setelah berdiri disebelah guru yang Jaemin bilang wali kelas. Ngomong ngomong Jaemin tidak ikut masuk ke dalam.

"Eh kamu, ini ada beberapa yang masih harus diisi kamu ntar ke kelas bareng bapak sekalian memperkenalkan diri" ucap pak Jeonghan, aku tau setelah melihat nametag nya.

° ° °


Serius nanya ada yang nunggu ga?😭
Jangan lupa vote comment biar aku makin semangat

❤️💚❤️

Cemburu || JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang