Jaemin memasang muka cemas, "lo jangan jauh jauh dari gue atau bang Mark ya kalo disekolah, soalnya udah banyak yang tau lo bareng gue tadi pagi takut dia macem macem ke lo" aku mengangguk paham.
Kita belum memutuskan untuk pergi dari rooftop karena sebentar lagi bel istirahat berbunyi jadi untuk apa kembali ke kelas yang masih belum ada pembelajaran.
Tidak banyak hal penting yang kita bahas, karena kebanyakan kita hanya membahas yang tidak penting. Kemudian bel istirahat berbunyi Jaemin tidak ada pergerakkan.
"Lo kok diem aja? Ntar kantin penuh" aku menarik tangannya untuk meninggalkan rooftop. Aku sebenarnya tidak tau letak kantin berada jadi menanyakannya pada Jaemin yang kuseret.
Saat kita baru saja duduk dibangku pojok setelah mengambil makanan lalu kak Mark datang bergabung. "Kalian semenjak gue tinggal makin akrab aja" ucapnya sambil duduk disebelahku.
Aku berniat menjawab ucapan kak Mark tiba tiba ada seseorang duduk disebelah Jaemin. "Sayang kok kamu berangkat bareng dia sih" cewe disebelah Jaemin itu menatapku setelah kubaca nametag nya bernama Kim Yeri, sepertinya dia cewe posesif yang dimaksud tadi. Ternyata dia cantik pantas saja seenaknya, mungkin merasa dirinya memang cantik.
Aku hanya memakan makananku sesekali mencuri pandang melihat cewe itu manja pada Jaemin. "Lo kenapa gatel ke Jaemin sih?" Tanya Yeri sinis.
Aku yang mendengar itu terbatuk batuk, "hah? Gue?" Kak Mark memberiku minum.
"Iyalah siapa lagi? Kak Mark?" Dia sedikit sewot.
Jaemin mendentangkan alat makannya, "berisik njir" kata katanya penuh penekanan sambil menoleh pada Yeri disebelahnya.
"Mampus" gumam kak Mark yang tentu bisa kudengar. Sementara aku cengo melihat Jaemin kasar seperti itu.
Cewe itu pergi meninggalkan makanannya dengan cemberut dan kaki yang dihentakkan. "Pasti nyesel tuh makanannya belum dimakan" kak Mark menunjuk makanan cewe tadi dengan sendok ditangannya.
"Eh lo nanti langsung pulang Jaem?" Tanya kak Mark dan langsung dijawab anggukan oleh Jaemin. "Si Renjun juga katanya langsung pulang kalian bareng aja" lanjut Mark lagi lagi Jaemin mengangguk.
"Emang pada mau kemana?" Tanyaku penasaran. "Nongkrong aja" jawab kak Mark seadanya.
• • •
Aku dan Jaemin sedang menunggu Renjun di halte, kita tidak bicara hanya memainkan ponsel masing masing. Sampai akhirnya kita menoleh saat Renjun memanggil."Hai hai hai" Renjun dengan kacamata hitam padahal sekarang matahari tidak terik, ia melambaikan tangannya. Aku yang tadinya sudah menoleh ke Renjun sekarang berbalik membelakangi karena malu.
Jaemin menatap Renjun, "kacamata siapa lo bawa?"
"Dikasih Seungmin tadi, pulang gih Jaem" Renjun melepas kacamatanya lalu merangkul pundakku. "Gue mau main sama Heejin dulu" aku melotot tak percaya sambil mengikuti langkah Renjun meninggalkan Jaemin.
Aku sedang jalan bersama Renjun yang entah kesambet apa dia mengajakku pergi. "Ini mau kemana?" Tanyaku dalam rangkulan Renjun.
"Ada cafe baru buka, kita kesitu ya" Renjun beralih menggandeng tanganku. Aku mengangguk angguk kecil.
Saat kita sedang jalan dengan mengobrol ngobrol tiba tiba ada seseorang yang berlari dan hampir menabrakku jika Renjun tidak membalikkan tubuhku menghadapnya, aku hampir berada di pelukannya. "Liat liat kek kalo lari" sewotnya lalu memelukku. Yang tadinya hampir sekarang dia memang memelukku.
"Lo gapapakan?" Tanyanya mengusap puncak kepalaku yang masih berada di pelukannya, jantung. Jantungku berdetak kencang kudengar jantung Renjun juga begitu.
Setelah tersadar dari keterkejutanku aku sedikit menjauhkan badannya dariku. "Gue gapapa, modus lo jun" aku memukul lengannya pelan lalu melanjutkan jalan. Untungnya dijalan tadi sepi jadi tidak terlalu menjadi pusat perhatian.
Setelah berjalan tidak terlalu jauh kita akhirnya sampai di cafe bernuansa coklat, kita memutuskan untuk duduk dekat jendela. Ternyata disini cukup banyak remaja yang datang, dan ada beberapa memakai seragam yang sama denganku ataupun Renjun.
Setelah kita bercanda beberapa menit tiba tiba terlihat Jeno dari arah pintu masuk, "Jun lo dipanggil bang Mark ada perlu katanya"
"Lah apaan sih kenapa ga telpon ajaa" Renjun ngegas sementara Jeno mengedikkan bahunya.
"Udah sana ntar Heejin sama gue" Jeno menepuk pundak Renjun.
"Jin maap ya gue tinggal lo ga usah kangen ntar gue pulang kok" Renjun menepuk nepuk puncak kepalaku pelan. Aku tetap meminum minumanku, Renjun pun pergi meninggalkan cafe.
"Jin disekolah aman kan?" Tanya Jeno serius.
"Aman, kenapa emang?" Aku balik bertanya.
"Lo pasti udah ketemu cewe sok cakep ya? Ga mungkin ga ketemu sih kecuali lo ga bareng sama Jaemin" Jeno menopang dagu.
"Maksud lo Yeri?"
Jeno meminum minumanku, "iya lo tau ga dia mantannya Renjun mantan Jaemin juga sih cuma Jaemin ga suka" Jeno bergidik ngeri.
"Tau Jaemin udah cerita" jawabku karena memang Jaemin sudah menceritakan tentang itu saat di rooftop tadi. Jeno hanya mengangguk paham.
"Itukan bukannya cewe yang dipeluk Renjun tadi ya? Sekarang udah ganti Jeno aja cowonya" Ucap seseorang dimeja sebelah kita.
Jeno yang mendengar itu membulatkan matanya, "lo pelukan sama Renjun?" Jeno berbisik. Aku mengangguk, raut wajahnya berubah.
Jeno menatap orang yang membicarakanku tadi, "iri?" Tanyanya.
"Ga, kesannya murahan banget tu cewe" orang itu memasang ekspresi yang menyebalkan.
Brag
Jeno menggebrak meja, kulihat dia menggertakkan giginya. Aku yang paham dengan keadaan saat ini memutuskan untuk menarik Jeno keluar dari cafe. Sebenarnya aku juga kesal tapi memilih untuk tidak mempedulikan orang seperti itu. Itu hanya akan membuang buang tenaga.
"Sabar bos" aku menepuk nepuk punggung Jeno, "lo ngeri juga ya Jen" lanjutku.
Jeno tidak merespon ucapanku melainkan menangkup wajahku saat sudah dijalan yang tidak ramai, "lo gapapa?" Tanya Jeno lembut sambil menatapku. Wah wah jantungku lagi lagi dibuat berdetak lebih cepat dari biasanya.
Aku heran, hari ini mereka bersikap manis padaku. Pada kesambet dimana dah.
"Gapapa woy" ucapku sambil menurunkan tangan Jeno dari pipiku.
"Lo deg deg-an gue gituin? Sampe mukanya merah gitu" Jeno tersenyum.
Aku membulatkan mata, "eh? Ngga!!" Bantahku sambil memegang pipiku dan melanjutkan jalan.
"Padahal kalo deg deg an kita sama" ucapnya sambil mengikutiku berjalan, aku tidak membalas ucapannya. Kita hanya berjalan menuju halte bus untuk pulang karena hari sudah semakin gelap.
° ° °
Haii ini lebih panjang dari biasanya ya? Hihi
Gimana PTSnyaa??
Oh iya maaf bangett kalo ga ngefeel atau kesannya terlalu dipaksain, semoga sukaa
Yang baca vote comment dung, boleh?
Makasii💚❤️💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemburu || Jaemin
Fanfiction"Yang lo pikirin emang boleh gue lakuin?"-Jaemin Jangan lupa tinggalin jejak yaa Inspired by web drama: can i step in ©aku, 2021