Kita sedang menunggu taxi yang akan mengantar Chenle dan Jisung ke bandara.
"Kak kalo gue telpon harus diangkat ya?" Ucap Jisung.
"Iya Jin lo jangan lupain kita, atau gue tiap hari bolak balik aja ya?" Chenle pun mulai melantur, alhasil membuatku refleks menoyor kepalanya.
"Ya kali lo mau bolak balik"
"Lagian gue juga kelebihan duit" ucapnya dengan polos.
"Ya udah kalo lo mau bolak balik beliin tiket gue juga" Jisung ikut bicara.
"Males banget" jawab Chenle sinis.
"Udah udah tu taxi nya dateng" ucapku sambil menepuk puncak kepala mereka dengan berjinjit.
"Peluk dulu dong" ucap Jisung merentangkan kedua tangannya.
"Sini kita peluk" ucap Jeno. Kemudian ia dan yang lainnya menyerbu Chenle dan Jisung, kecuali Jaemin.
"WAH GILAA UDAH WOY BANG!!"
"DIKIRA GA SESEK NAPAS KALI YA"
Kurang lebih seperti itu respon Chenle dan Jisung saat dipeluk mereka.
"Harusnya bersyukur kita mau meluk" ucap Renjun melepaskan pelukannya diikuti oleh yang lain.
"Jin disini jangan nakal nakal ya" Chenle tiba-tiba memelukku.
"Kebiasaan lo, gue lebih tua dari lo ga ada sopan sopannya ni anak" ucapku.
Jaemin memisahkan Chenle dariku, "sana balik" ucapnya dengan tatapan dingin.
"Biasa aja dong, ya udah kita balik dulu ya Jin" Chenle pergi sambil memakai kacamata hitamnya.
"Dahh kak" sementara Jisung ia pergi sambil melambaikan tangannya.
Setelah Chenle dan Jisung pergi kita kembali masuk ke dalam rumah.
"Jin adik kelas kek gitu lo pelihara" ucap Haechan sambil geleng-geleng kepala.
Aku terkekeh, "ga sengaja gue"
"Mereka udah sarapan?" Tanya kak Mark.
Aku menggeleng, "mau makan disana katanya". Kak Mark mengangguk paham.
• • •
Aku baru saja ingin memasuki kamar, tiba tiba Jaemin datang membuatku sedikit terkejut.
"Jin jadi jalan kan?" Tanya Jaemin.
"Jadii, gue siap siap dulu ya" jawabku lalu masuk ke kamar untuk bersiap.
Setelah empat puluh lima menit berlalu aku pun keluar kamar dan mencari Jaemin agar cepat jalan berdua. Ternyata kak Mark, Renjun, Jeno dan Haechan sedang berada di ruang tengah, seketika khawatir mereka akan mengganggu aku dan Jaemin jalan.
"Mau kemana?" Tanya kak Mark setelah menyadari keberadaanku.
"Ja-" ucapanku terpotong oleh umpatan Haechan.
"ANJING MAMPUS!!" Umpat Haechan dengan handphonenya dan langsung mendapat toyoran dari Renjun.
"Salah mulu gue, padahal diem aja" Haechan memelas lalu pura pura menangis.
Kak Mark menutup mulut Haechan dan kembali bertanya, "kemana?"
"Jalan sama Jaemin kak"
"HAH? NGAPAIN??" Tanya mereka serentak dan melupakan handphonenya.
"Ya jalan aja" jawabku seadanya, Jaemin pun keluar dari kamarnya.
"Tunggu tunggu gue ikut" Haechan buru buru ke kamarnya, diikuti oleh kak Mark, Renjun dan Jeno.
Sementara Jaemin yang baru keluar kamar mendengar itu hanya bisa mengerjapkan matanya tidak percaya dengan apa yang terjadi.
"Jadi kita ga berdua?" Tanya Jaemin masih tidak percaya, aku mengangguk berat.
Lalu kita menghela nafas berat, "kenapa lo berdua?" Tanya Jeno yang mendengar helaan nafas kita.
Belum sempat ku jawab Haechan dengan semangatnya teriak, "AYO KITA BERANGKAAT!!!" Lalu ia berlari riang ke teras.
"LEGOO" Renjun mengikuti Haechan ke depan.
"AHAHAHA PANTAT LO ANEH BANGET" kak Mark berjalan sambil bengek. Kemudian Jeno merangkul aku dan Jaemin yang sedang tidak bersemangat (untuk pergi) ke teras depan.
° ° °
Aaa makasii bangett buat yang udah nunggu, baca, vote sama komen
Maap kalo mengecewakan, semoga sukaa
Haechan ulang tahun, ntar aku sama dia mau ngedate. Ada yang mau ikut??😚Lope banyak banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemburu || Jaemin
Fanfiction"Yang lo pikirin emang boleh gue lakuin?"-Jaemin Jangan lupa tinggalin jejak yaa Inspired by web drama: can i step in ©aku, 2021