MTK : 10

778 136 24
                                    

Entah sepanjang hari si Haruto tak ada henti henti nya menggoda kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Entah sepanjang hari si Haruto tak ada henti henti nya menggoda kamu. Tentu saja tentang di mana Yoshi memberikan makanan dan obat.

" Gila!! Anjir! Lo serius ya gak percaya gue. Harusnya ya lo pepet aja Bang Yoshi, mayan kan anjir! Ganteng, baik ,pinter,tajir. Kurang apa lagi tuh? " Kamu hanya memutar bola mata kamu malas. Mendengar ocehan Haruto yang hampir dua jam lama nya.

Sebenarnya bukan hanya kalian berdua saja melainkan juga Junghwan yang ikut nimbrung tetapi tidak mendengarkan ocehan kakak nya yang satu itu, dia sibuk dengan permainan di layar phonsel nya. Sangat muak ketika mendengar omongan Haruto yang terus menerus.

" Ini dulu Mama ngidam apaan sih? Jebol nya kek gini " Junghwan menoleh ke arah kamu pada awalnya kemudian menatap kakak nya yang satu lagi yang entah melakukan apa.

" Gak tau. Paling Mama ngidam makan burung berkutut jadi kek gitu " Kamu mengangguk membenarkan apa yang di katakan oleh Junghwan. Namun seketika tersadar ada yang salah.

' Lah gue ama si hartono kan lahir bareng berarti ... Anjir emang adek gue '
" Kenapa gak dari dulu lo nerima perjodohan itu aja sih! "

" Heh! Gue yang nikah! Gue yang hidup! Suka suka gue lah! Kok lo yang bermasalah!! Anjir lo hartono !! "

• • •

Kamu menelusuri lorong gedung Industri. Tak tau harus kemana, maksud nya kamu memang punya tujuan yang pasti saja. Sampai kamu melewati tangga namun ternyata di sana banyak sekali laki laki, tanpa berpikir panjang kamu langsung menaiki anak tangga tersebut tentu saja melewati mereka.

" Hai neng, sendirian? " Ucap salah satu dari mereka menatap kamu dengan tatapan yang seolah menggoda. Tetapi apa perduli, niat ke gedung Industri yang jauh nya kek jakarta Bandung aja di lewati demi satu tujuan doang bukan untuk di godain mereka.

" Gak! Sama setan! Dah tau gw sendiri pakek nanyak lagi lo... Minggir gw mau ke lantai dua " ketika hendak me jauhi mereka dengan niat kembali menaiki anak tangga ke lantai dua. Seseorang seperti menahan kamu membuat kamu hampir terjatuh ke bawah.

Namun untung nya seseorang menahan kamu. Dan kamu tak tau dia siapa, tatapan datar menatap ke arah teman teman nya mungkin. Dia membenarkan posisi kamu, untung saja tak jatuh beneran.

" Kalian kurang kerjaan apa gimana? " Ucap nya menatap mereka dengan tatapan datar. Dan sedangkan semua teman nya terdiam, salah satu nya tersenyum miring.

" Emang kenapa sih? Cuma ngajak ngobrol doang kok lo sewot banget, On " Lelaki tadi memutar bola mata nya malas.

" Ngobrol berujung pelecehan. Bubar semua ... Gak masuk kelas? " Satu persatu mulai pergi dan meninggalkan kamu begitu juga lelaki tadi.

Kamu melihat wajah nya seperti menahan amarah nya. Merasa tak enak hati kamu agak menarik narik baju nya sekilas membuat nya menoleh ke arah kamu dengan tatapan datar nya.

" Hmm... Makasih ya, kalau gak ada lo gak tau kayak gimana " ucap kamu agak ragu menatap mata nya kembali.

 Makasih ya, kalau gak ada lo gak tau kayak gimana " ucap kamu agak ragu menatap mata nya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Hm ... Lain kali hati hati "Ucap nya kemudian langsung meninggalkan kamu yang masih berdiri di sana dan menatap punggung lebar nya mulai menjauh secara perlahan. Kamu membuang nafas panjang setelah kejadian tadi.

Kamu tak berpikir sampai sana, maksud nya tak berpikir akan di goda oleh anak Fakultas Industri. Kamu kira mereka biasa saja atau lebih ke karisma apa lagi kebanyakan anak Fakultas Industri adalah anak anak dari keluarga kalangan atas, tak bisa di anggap remeh.

" Lupakan saja... Lagian gw ke sini ada tujuan banget " Kamu kembali melangkah dan berakhir di depan sebuah ruangan.

Gila saja bisa sampai sana. Tetapi ketika kamu mengetuk pintu beberapa kali tak ada jawaban dari seseorang di dalam, kamu pikir kalau ruangan itu memang kosong. Ruangan Dosen biasanya istirahat a sejenak atau sekedar mengerjakan atau memeriksa tugas mahasiswa nya.

Karena merasa tak ada siapa pun, membalikan badan kamu berniat kembali. Namun beberapa langkah kamu menjauh dari ruangan tadi, secara tak sadar kamu menabrak seseorang dan tentu saja membuat kamu terkejut.

" Maaf pak gak sengaja! Serius ... Aduh pakek ngelamun lagi gue " Kalimat terakhir kamu rendahkan. Agar siapa pun itu tak tau apa yang ku katakan.

" Ngalumin apa? " Terdengar suara yang sangat tidak asing membuat kamu mendongak menatap seseorang yang baru saja kamu tabrak.

"Eh! Pak Yoshi?! "

" Ngapain sampai sini? Gedung kamu gedung A kan? "Kamu langsung terdiam tak tau harus menjawab apa.

' Otak gue bleng banget nih!! Jawab apa gue!!! Yarob tolong hamba mu yang manis ini! Huwaaaaa mama !! '

• • •

Leonando Dewata

Fakultas Kedokteran sebenarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fakultas Kedokteran sebenarnya. Niat ke Fakultas Industri karena emang ada urusan dikit. Anak tunggal keluarga Dewata, Bukan Dewata Bali ya Yeorobun. Punya sifat tak bisa di tebak, pendiam, jarang bergaul dengan orang banyak dia hanya punya satu dan itu pun sahabat nya sejak kecil. Tampan? Jangan di tanya lagi, primadona Fakultas ke Dokteran. Ketua BEM.

" Make Up tebel baju kek gitu mau ngelonte lo "

Next Yeorobun?

MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang