Entah bagaimana bisa, kalian merasakan satu hal yang bahkan tak bisa di pikirkan secara logika. Di tempat yang berbeda namun seolah pikiran kalian berdua terhubung satu sama lain, aneh sekali bukan.Namun itu lah yang terjadi sekarang, di antara kamu dan Yoshi. Hanya lah sebuah kata bimbang, di antara kamu yang terlalu takut sekaligus gengsi mengakui tentang perasaan kamu yang sebenarnya, sedangkan di sisi lain Yoshi menghargai kamu, maka dari itu ia rela membatalkan perjodohan nya padahal ia sudah sangat berharap lebih.
Mau bagaimana pun cinta tak harus di paksa atau memiliki seseorang yang jelas tak mau bersama kita, dari pada terwujud namun tak diterima di kehidupan nya lebih baik serahkan ke orang lain yang akan membuatnya bahagia. Pasti akan jauh lebih baik bukan.
Tak terasa seseorang mengetuk pintu kamar kamu dan kamu benar benar tak merespon apa pun, terlihat seseorang masuk dan duduk di samping kamu.
" Gak kuliah? " Tanya nya dengan nada pelan dan lembut, kamu tau siapa tetapi tak mau menoleh.
" Gak ada kelas, ma " Mama kamu mengangguk paham, ia menatap kamu yang terus menatap ke depan seperti seseorang yang kehilangan tujuan hidup.
Bukan begitu, otak kamu tengah mencari penyelesaian masalah kamu sendiri. Maka dari itu kamu tak mau cerita dengan siapa siapa, berujung menyusahkan orang itu sangat menyebalkan. Beberapa saat terdiam tak mengeluarkan suara apa pun, phonsel kamu membuat perhatian di antara kamu dan juga Mama mu.
" Aku angkat telpon dulu " Sebelum menerima panggilan tersebut sempat sekali meminta izin. Ya itu sebuah kebiasaan jadi mau bagaimana.
Kamu berjalan ke arah balkon dan menutup pintu kaca nya, dan menerima panggilan nya. Entah kamu nya tak melihat siapa yang menelpon kamu.
" Assalamualaikum? "
" Waalaikumsalam, bisa kita bicara sebentar? "
Seketika kamu terdiam, mendengar suara dari seberang sana sangat membuat kamu tegang. Kamu tak menjawab pertanyaan nya, sibuk dengan apa yang akan kamu lakukan nanti. Sungguh, perasaan yang sudah kamu tau itu membuat kamu gila seketika. Yang benar saja.
" Bi.. Bisa pak, emang mau ngomong in apa ya? "
• • •
Waktu seketika berhenti, kamu hanya diam dan menatap nya yang berada di depan kamu yang juga sibuk dengan laptop nya. Lama lama jengkel sendiri kan, katanya mau bicara tetapi kepada dia nya malah sibuk dengan laptop nya? Astaga. Ingin sekali kamu membanting laptop itu agar dia mempunyai perhatian lebih ke kamu, oke! Ini memang cukup berlebihan.
" Katanya mau ngomong, pak? Kok malah main laptop? " Yoshi, ia mendongak dan menatap kamu yang seperti nya memang tengah bosan.
Dia malah memperhatikan kamu yang meletakan kepala di atas meja dan menghadap ke arah jendela besar yang berada di samping kalian. Sungguh, memang membuat kamu bosan.
Bahkan kamu main sendiri seperti anak kecil yang tidak di ajak main ayah nya. Yoshi tertawa pelan dan kemudian menutup laptop nya dan fokus ke arah kamu. Entah karma atau bagaimana, kamu mendiami nya saja dan tak mengajak nya bicara. Sampai Yoshi mulai membuka percakapan di antara kalian berdua.
" Tentang perjodohan itu " kamu langsung berhenti bergerak. Perjodohan? Bukan nya sudah Yoshi batalkan? Sekarang apa lagi?
Kamu agak mendongak sekilas menatap Yoshi yang menatap kamu serius. entah kenapa rasanya sangat aneh sekali ketika Yoshi menatap kamu sekarang, berbeda dari yang biasanya maksud nya kenapa begitu berbeda! Kamu kan jadi pengen salto yarob!
Batu sadar kalah Yoshi itu sangat tampan dan kamu juga baru bangun kalau Yoshi tak menyukai kamu. Oke! Cukup membangunkan kamu dari sebuah harapan yang entah kabul atau tidak?
" Bukan nya perjodohan nya sudah di batalkan bapak sendiri ya "
" Saya bukan bapak kamu " seketika kamu diam dan memalingkan wajah kamu ke arah lain. Ya emang bukan bapak kamu, tapi kalau manggil nama kan lebih gak sopan dodol.
' Kan serba salah gw... Sabar kan hamba ya allah, tahan tangan hamba agar tak terjadi baku hantam di restoran '
Kamu hanya melirik nya saja sesekali dan membiarkan nya melanjutkan pembicaraan nya. Jantung kamu tak bisa di atur untuk sekarang, sekarat saja sudah. Membingungkan sekali atmosfer sekarang.
Berakhir kamu memilih meminum minuman yang kamu pesan agar tak terlihat terlalu berharap dan juga, terlihat seolah tak perduli.
" Kita lanjutkan perjodohan ini. Bagaimana? " seketika itu juga leher kamu buntu dan berakhir kamu tersedak membuat Yoshi terkejut.
Pria itu pindah tempat dan menepuk punggung kamu, melihat kamu tersedak cukup membuatnya terkejut sekaligus khawatir. Terbatuk beberapa kali, kamu melirik ke arah Yoshi yang menyuruh kamu minum air putih yang dia minta kepada pelayan tadi.
" Kamu gak apa apa kan? ... Minum nya pelan pelan " Ucap nya sedikit dengan nada panik.
" Gak apa apa kok, pak... "
" Panggil saya Yoshi saja, jangan pakek pak " ujar nya dan kemudian kembali ke tempat duduk nya kembali, dan menatap kamu kembali cukup membuat kamu gugup setengah mati.
" Kan ... Kan gak sopan pak " Yoshi sekilas tersenyum tipis dan ia mengambil segelas kopi yang dia pesan tadi. Meminumnya beberapa teguk dan meletakan nya kembali ke atas meja.
" Di luar kampus (y/n) ... Di kira saya bapak kamu nanti " kamu hanya memutar bola mata kamu malas dan kemudian kembali menidurkan kepala kamu di atas meja kembali tanpa memperdulikan suara kekehan Yoshi yang memang jujur, agak menyeramkan.
• • •
Masa pdkt ya yeorobun🙃 Jangan baper di episode yang selanjutnya. Akan ada banyak unsur ke uwu an yang membuat jiwa jomblo meronta ronta.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]
Fanfiction[ Completed ] [ ft. よしのり ] (Nana story) [ Cerita ini udah tamat dan akan di revisi agar jauh lebih baik ] Mungkin pertanyaan Matematika berbaris dan jawaban nya beranak? Benar bukan? Sulit memecahkan materi nya ketika kita tidak memikirkan semua ru...