Haruto menaiki anak tangga menuju kamar kembaran nya, ia melihat lewat pintu yang tidak terlalu tertutup rapat. Ia bisa melihat kalau kamu tengah mengerjakan tugas lagi, padahal baru saja beberapa menit Haruto memindahkan kamu karena ketiduran di atas sofa.
Tidak abis pikir memang, entah kenapa ia memiliki ide bagus. Ia kembali ke dapur, mengambil piring berukuran sedang, menaruh beberapa kue manis di atas nya, Haruto juga membuat jus jeruk kesukaan kamu. Ia kembali ke kamar kamu dengan membawa apa yang dia siapkan tadi.
Kamu masih fokus belum menyadari keberadaan kembaran kamu, secara tiba tiba sebuah piring dan gelas berada di samping kamu. Tentu saja kamu langsung mendongak ke arah samping dan melihat badan tinggi kembaran kamu sudah berada di samping.
" Makan dulu .. Gw yakin lo belum sarapan juga tadi pagi, biar gak sakit. Yaudah gw balik ke kamar Junghwan, belajar yang rajin " Ujar Haruto seraya mengacak acak rambut kamu, kamu hanya diam menatap nya kesal.
Kemudian pemuda itu keluar dari kamar kamu, kamu memperhatikan nya sampai keluar dari kamar kamu. Entah kenapa kamu merasa kalau senyuman kamu tidak bisa di sembunyikan lagi. Melihat makanan dan jus yang di bawakan Haruto untuk kamu, memang seperti itu lah Haruto.
Dia tidak akan ragu atau bahkan merasa gengsi melakukan apa yang dia mau. Sedikit menjengkelkan memang di setiap kelakuan baik nya itu. Kamu mengambil salah satu kue manis di piring kemudian memasukan nya ke dalam mulut kamu, kamu sangat menyukai makanan manis. Tidak bisa jauh dari kata makanan manis atau pedas.
• • •
" To.. Gimana Junghwan? Udah mendingan belum? " Haruto mengangguk mengiyakan pertanyaan kamu. Pasalnya seharian bahkan setengah hari nya hanya di buat mengurus Junghwan yang masih sakit.
" Udah mendingan... Cuma ya gitu, kalau di suruh makan udah kek di suruh lompat jurang. Susah banget " Kamu tertawa kecil ketika melihat wajah Haruto yang sepertinya memang kesal namun mencoba sabar.
" Gimana tugas lo? Dah selesai? "
" Udah .. Makasih makanan nya ganteng " Haruto menatap kamu datar kemudian kembali menatap adik nya yang berbaring di kasur karena efek obat yang memang mengandung obat tidur juga.
" Mama kapan pulang? " Kamu menoleh kembali ke arah kembaran kamu itu, lalu menaikan kedua bahu kamu seolah tidak tau. Memang tidak tau, Mama kamu tidak memberikan kabar apa pun.
" Anak nya sakit di tinggal kayak gini "
" Udah lah, To ... Lagian Mama kerja juga buat kita kan. Papa udah gak ada ... Dia ninggalin kita, lo inget perjuangan Mama dulu kan? Jangan gitu To, jangan benci Mama gak baik buat lo juga " Haruto tidak menjawab, kamu tau kalau Haruto memang kurang dekat dengan Mama kalian.
Haruto memang menjauh dari kata kumpul keluarga, berbeda dengan dulu ketika Papa kalian anggap sebagai pahlawan tanpa kuda sekarang menusuk anggota keluarga nya dengan pedang dari belakang itu sangat menyakitkan.
Semenjak itu, Haruto memilih menyendiri. Ia tidak suka lagi berkumpul dengan orang banyak seperti dulu, mungkin hanya beberapa teman nya dulu. Di balik jail nya Haruto, lelaki itu menyimpan banyak kenangan buruk. Kamu hanya berharap kalau Haruto bisa menemukan kebahagiaan nya sendiri, yang bisa membuatnya kembali seperti dulu.
" Ruto ... Lo gak sendiri, masih ada gw sama Junghwan... Semua bakal baik baik aja " Hanya membantu agar pikiran Haruto tenang. Namun kenyataan nya dia masih memikirkan banyak hal.
" Iya ... Semua bakal baik baik aja " gumang nya pelan dan menatap Junghwan dengan tatapan penuh arti.
• • •
Ada apa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]
Fanfiction[ Completed ] [ ft. よしのり ] (Nana story) [ Cerita ini udah tamat dan akan di revisi agar jauh lebih baik ] Mungkin pertanyaan Matematika berbaris dan jawaban nya beranak? Benar bukan? Sulit memecahkan materi nya ketika kita tidak memikirkan semua ru...