Oliv bersama kamu sekarang, karena ancaman Haruto memang tak bisa di anggap bercanda saja. Pemuda itu akan melakukan apa saja seperti apa yang dia katakan. Jadi jangan main main dengan nya.
" Gila kali kembaran lo ngancem gue kek gitu... Sebel gue ama si Naruto " Kamu hanya tertawa kecil ketika mendengar ocehan sahabat kamu itu. Memang kalian berdua tau bagaimana Haruto meskipun begitu dia memang cukup menyebalkan. Percaya lah, wajah nya beda jauh dengan asli nya.
" Terus ... Gimana hubungan lo sama Pak Chandra? " Kamu bertanya, membuat Oliv menoleh cepat dan mengangkat kedua bahu nya seolah tak perduli dengan yang kamu tanyakan kepada nya.
" Gak usah di bahas napa?! Ah! Kesel gue .. Apa lagi sekarang ya, si Brian kayak jaga jarak sama gue... Emang gue salah apa sih? " Kamu paham. Brian, yang kamu tau lelaki itu memang sudah memiliki hubungan jauh lama nya.
Sejak kecil Oliv dan Brian selalu bersama dan nyaris saja tak bisa di pisah sama sekali. Aneh sekali bukan. Kamu menduga duga kalau Brian menyukai Oliv, tentu saja.
Perlakuan nya kepada Oliv tak jauh berbeda dengan seseorang yang tengah memendam perasaan nya setelah sekian lama dan malang nya lagi di ketahui kalau Oliv akan menikah dengan salah satu Dosen tertampan. Bayangkan saja, bagaimana rasa sakit nya kalau seseorang yang kita cintai menikah dengan orang lain. Mana dosen sendiri pulak. Bukan, Brian jurusan bisnis.
" Kek nya lo emang harus bujuk dia dan pancing Brian buat ngomong sesuatu " Saran yang tidak terlalu buruk menurut kamu sendiri tetapi entah Oliv.
" Mancing Brian ngomong? Dia aja jarang ngomong kek soalah ngomong itu ada pajak nya "Ucap Oliv begitu, memang Brian lebih banyak diam.
" Tapi kan biar dia lega gitu... Kalah di pendam kek gitu yang ada kalian bisa jauh kan. Gak bagus loh, kalian sahabat dari kecil masak cuma gara gara masalah kek gini kalian jadi perang dingin. Gak mungkin dan jangan sampek kejadian " Hendak Oliv memotong perkataan kamu seseorang mengetuk pintu kamar kamu membuat percakapan kalian berhenti.
" Maaf nona... Saya menganggu, ini ada titipan dari Tuan Yoshi " Oliv terdiam ketika nama seseorang yang tak asing di telinga nya di sebut.
Gadis bermata bulat itu menoleh ke arah kamu dengan tatapan penuh pertanyaan dan menuntut jawaban dari kamu. Kamu mengabaikan nya dan menerima plastik putih yang di berikan oleh Yoshi, tentu saja di titip kan oleh asisten rumah tangga kamu.
" Saya permisi non " Kamu mengangguk dan pekerja kamu pergi kembali menutupi pintu kamar kamu.
Tertinggal kamu dan Oliv di dalam kamar, Oliv yang merasa penasaran agak mendekat ke arah kamu agar bisa melihat apa yang di berikan oleh Dosen kalian berdua itu. Kamu membuka plastik yang terdapat sebuah wadah makanan dan ketika kamu buka isi nya.
" Bubur Ayam? Kok bisa tau makanan ke sukaan lo sih?! Wah! Ada yang gak beres nih " Kamu hanya menatap makanan tersebut dengan tatapan kosong.
Sampai kamu menemukan sebuah note di dalam plastik kecil berisi kan beberapa obat demam. Yakin kalau Yoshi bisa tau pasti karena kembaran kamu, secara mereka memang dekat sejak lama bukan, tak salah lagi memang. Kamu membuka lipatan note tersebut.
To' (y/n)
定期的に食事をし、適切に薬を服用してください。体を疲れさせすぎないでください。お早い回復を願っております。
From よしのり
( Teikitekini shokuji o shi, tekisetsu ni kusuri o fukuyō shite kudasai. Karada o tsukare sase suginaide kudasai. O hayai kaifuku o negatte orimasu. )
[ Makan secara teratur dan minum obat dengan tepat. Jangan terlalu lelah. semoga cepat sembuh. ]
" Bahasa apaan tuh?! Gak paham gue! Bahasa korea kek! Gak bisa kepo kan gue " Kamu hanya tertawa kecil dan menatap makanan sekaligus obat demam dengan senyuman kecil.
Kamu paham apa arti nya, karena sempat sekali Haruto menyuruh kamu untuk belajar bahasa Jepang. Agak random memang kebagutan kalian namun bermanfaat. Kamu bisa tau siapa yang mengirim dan menulis surat seperti ini.
' Persis kayak surat yang pertama kali dulu ya .... Lucu juga pakek bahasa kek gini '
Entah kenapa kamu agak bisa tertawa kecil. Oliv yang berada di sebelah kamu menatap kamu dari samping, meskipun ia tak terlalu paham dengan bahasa Jepang. Tetapi gadis itu diam diam bisa setidaknya beberapa huruf yang bisa di baca nya. Ia ikut tersenyum ketika ia bisa melihat sahabat nya tertawa seperti sekarang. Lantas Oliv menepuk pundak kamu membuat kamu menoleh ke arah nya.
" Gimana? Masih ragu sama pak Yoshi gak? Kalau gue jadi lo gue terima dah ... Dia baik, perhatian dan banyak hal yang ada di dia yang gak banyak orang miliki. Setidaknya lo balas kebaikan dia " Kamu hanya menatap oliv dengan tatapan kosong. Namun otak kamu bekerja dengan semua perkataan Oliv.
Apa harus kah? Sepertinya tak ada salahnya membuka hati untuk seseorang yang tengah berjuang.
' Apa iya gue harus buka hati gue buat Pak Yoshi? '
• • •
Next yeorobun?
3 kali apdeat yeorobun🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]
Fanfic[ Completed ] [ ft. よしのり ] (Nana story) [ Cerita ini udah tamat dan akan di revisi agar jauh lebih baik ] Mungkin pertanyaan Matematika berbaris dan jawaban nya beranak? Benar bukan? Sulit memecahkan materi nya ketika kita tidak memikirkan semua ru...