MTK : 41

459 100 3
                                    

" Apa maksud mu? Jangan bercanda di siang siang bolong seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Apa maksud mu? Jangan bercanda di siang siang bolong seperti ini. Ini tidak lucu " Ucap Andre serius. Yang benar saja kalau itu memang benar.

Apa Haruto sudah gila sekarang? Atau bagaimana? Andre memang tidak berpikir sampai sana, di setiap ucapan pemuda itu Andre tau pasti ada sesuatu yang mendesak nya sampai seperti ini dan itu pasti ada. Tetapi Andre tidak tau alasan nya apa lagi, memaksa perasaan seseorang untuk mencintai nya? Apakah dunia ini sekarang sudah menjadi gila.

" Apakah ucapan ku terdengar bergurau? Aku mengatakan ini sebagai permintaan ... Tolong lah aku "

" Tetapi permintaan mu tidak masuk akal, Haruto. Bisa kah kau jelaskan kenapa kau meminta ku dengan permintaan konyol mu itu. Kau pasti tau kalau perasaan seseorang tidak bisa di paksa dengan cara apa pun, kalau salah satunya memang masih mencintai seseorang akan sulit. Apa pun rintangan nya pasti akan di lalui tanpa dia sadari. Bisa kau mengerti itu? Aku tidak mau melukai orang lain tanpa aku sadari. Maafkan aku, aku tidak bisa membantu mu kali ini "

Andre membereskan dokumen nya tadi dan hendak keluar. Baru saja ia beberapa langkah hendak meninggalkan Haruto sendiri di ruangan. Sebuah kalimat yang membuat langkah nya terhenti seketika.

" Aku tau kau menyimpan perasaan kepada kembaran ku, apakah ini rahasia umum? Atau memang hanya aku saja yang tau? " Andre terhenti, ia menoleh ke arah Haruto yang ternyata masih di posisi.

Pemuda itu ikut menoleh ke arah belakang dan menghadap ke arah Andre yang berdiri di sana dengan tatapan terkejut. Haruto tersenyum, ia melangkah mendekat sedikit kemudian memandang wajah Andre. Ada sebuah perasaan di mata pria itu, sebuah ketulusan.

Sebenarnya Haruto sudah tau ini sejak lama. Lebih tepat nya ketika ia memperhatikan Andre dengan saudara nya secara diam diam kemudian mendapatkan sesuatu yang mengejutkan. Bukan nya ia mendapatkan kesempatan untuk melumpuhkan nya, bukan untuk dirinya egois melakukan itu untuk kepentingan nya.

Ia kadang sering melihat saudara nya melamun menatap ke arah jendela. Jangan di anggap Haruto itu tidak tau apa isi pikiran saudara nya itu, ia tau. Dan benar saja apa yang ia tebak.

" Lo kenapa ngelamun? Inget! Jangan mikir yang berat berat gw gak mau lo kenapa napa lagi "

" Gak ... Cuma mimpi semalem.. "

" Mimpi? Mimpi apa lo? Jangan konyol deh, cuma mimpi aja di pikirin "

" Gw mimpi ada seseorang meluk gw, dia cowo. Dan dia bilang jangan ninggalin dia terus ada ekor ular gede yang ngekek dia, terus dia di tarik ke belakang seolah pengen ngerebut dari gw. Ular itu kepala nya cewe. Gw gak bisa lihat jelas muka mereka berdua. Tapi suara nya ... Gak asing "

Terus menerus Haruto memikirkan itu, bukan nya ia percaya dengan takhayul orang tua yang membuatnya tertawa. Tetapi dia yakin kalau di balik mimpi ada sebuah pertanda. Pertanda di mana kalau tuhan memberikan sebuah kode untuk melakukan sesuatu sebelum sesuatu terjadi kemudian menyesal di akhir.

" Itu urusan ku. Perasaan ku ... Lagi pula itu hanya perasaan biasa jadi hilangkan ke ingin tau an mu "

" Bagaimana kalau aku tidak mau? Jangan pernah kau menyesal jika (y/n) sudah di miliki orang lain. Dan orang lain itu menyakiti dia lagi ... Dan kau akan tau ending nya bagaimana " Haruto tersenyum tipis dan kemudian meninggalkan Andre berdiri mematung di sana.

Ia masih terdiam dan Haruto masih melangkah meninggalkan nya. Andre terlalu banyak berpikir akan hal itu, ia membayangkan sesuatu sampai pada akhir nya ia menatap punggung Haruto yang sudah lumayan jauh. Namun karena koridor rumah sakit lumayan sepi memungkinkan suara berat Andre terdengar ke telinga Haruto.

" Akan ku terima tawaran mu ... " Haruto berhenti melangkah dan menoleh ke arah Andre dengan senyuman bahagia nya meskipun hanya sekilas.

" Cukup buat saudara ku nyaman dengan ku, buat dia melupakan pria itu dan halangi pria itu ketika akan menemui saudara ku. Simple dan itu akan sangat mudah kau lakukan. Dia akan mencintai mu karena di mata nya ... Kau adalah teman perjuangan nya sekarang. "

Ucapan terakhir Haruto sebelum pemuda itu benar benar pergi dari sana.

' Apakah aku harus melakukan ini? Tetapi bagaimana kalau ucapan Haruto benar? '

• • •

Baiklah ... Kalian bisa simpulkan gimana. Yang penting Nana sudah apdeat dan akan kembali tidur. Sumpah ngantuk banget selesai latihan gak langsung tidur malah belajar dulu.

Tiap hari ngebug, di kira Nana kesurupan padahal gak.

Next?

MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang