Setelah kejadian tadi memang cukup menegangkan namun tidak dengan kamu. Haruto juga tidak membahas apa pun, sengaja agar kamu tidak marah dengan nya berujung Haruto kamu banting sekalian pembalasan dendam kamu dengan dia karena mental di kamar nya Junghwan.
Kalian tak langsung pulang kerumah melainkan mampir ke salah satu kedai roti sebentar. Niat awal memang membeli kue kering atau kue kue manis lain nya, kamu dan Haruto memang suka makanan manis seperti itu jadi setiap minggu kalian sering datang.
Penjual juga hafal dengan apa yang akan kalian pesan. Hanya tinggal menunggu pesanan kalian saja. Kamu hanya diam melihat sekeliling, tidak ada kerjaan karena baterai phonsel kamu habis. Sedangkan kembaran kamu itu sibuk memainkan game online nya.
" Gue di cuekin mulu perasaan " Ucap kamu, namun nyatanya tak di balas oleh Haruto. Lelaki itu begitu fokus dengan permainan nya.
" Har! Perhatiin gue kek! Gue tuh kesep.... " Ucapan kamu berhenti membuat Haruto mematikan phonsel nya dan beralih ke arah kembaran nya yang seperti nya berubah menjadi aneh.
" Nih dah! Kenapa? " Pertanyaan Haruto berganti tak kamu jawab. Kamu malah fokus ke sebuah sosok yang masuk ke dalam kedai kue sekarang ,kamu kira hanya pembeli ternyata dia masuk ke dalam sebuah dapur atau ruangan kamu tak tahu juga.
" Lo lihatin apaan dah? " Kamu beralih ke Haruto, tampak nya Haruto tak tahu apa apa.
" Pak Yoshi ngapain ke sini,to? " Haruto menatap kamu kebingungan dan menoleh ke belakang tak melihat siapa siapa kecuali karyawan kedai nya.
" Mana? Gak ada... Salah liat kali lo,apa jangan jangan lo mulai suka sama Bang Yoshi kan? " ucap Haruto jail dan sesekali menaikan alis nya juga untuk menggoda kamu. Bukan nya tergoda kamu malah melempar kotak tisu yang berada di depan kamu. Tepat mengenai lengan Haruto.
" Bacot lo Hartono "
" Shh! Haruto bukan Hartono " Kamu hanya mengacuhkan nya dan kembali melihat keberadaan nya.
Benar saja, Dosen kamu keluar dengan pakaian berbeda dan seperti memeriksa menu yang sudah kosong. Sempat kamu berpikir kalau dia juga bekerja di kedai kue tersebut namun kamu salah karena beberapa respon pegawai yang ada di sana seperti sangat menghormati nya.
" To.. To.. Lihat ke sana " Haruto menoleh dan mendapati Yoshi tengah melihat kue kue manis.
" Bang Yoshi! " Kamu langsung memukul lengan Haruto lagi membuatnya kembali mengeluh sakit kembali.
Kamu jengkel saja dengan kembaran kamu yang kurang ngajar. Mendengar seseorang memanggil nama nya Yoshi pun tersenyum dan menghampiri kalian berdua. Tampak tatapan nya seperti ke arah kamu, merasa agak gugup dengan nya kamu agak menunduk.
' Gimana nih? Kok gue grogi ya? Kek ujian praktek bae dah '
" Hai. Apa kabar? "
" Baik bang biasa lah.. Baru liat Bang Yoshi ke sini. Ngapain Bang? " Yoshi seperti biasa bersikap ramah.
" Kedai punya Bunda ... Saya yang ngurus beliau lagi sakit jadi ya.. Mau gak mau, lagi nunggu pesenan ya?
" Iya bang! Biasalah! Tuan putri yang minta ye gak (y/n)? " Kamu hanya tersenyum canggung saja tak merespon apa pun selain itu.
" Apa kabar (y/n)? Kek nya sibuk banget ya "
" I... Iya. Banyak praktek minggu ini. Jadi ya gitu " Yoshi mengangguk saja lagi pula bukan hanya Yoshi Dosen Akuntansi karena selain dirinya juga ada beberapa orang lain nya.
" Semangat ya kalian .. Saya mau ngurus dapur dulu "
" Siap bang! Semangat ya buat dia peka! Ngokey! " Yoshi tersenyum tipis kemudian meninggalkan Makin berdua di sana.
Kamu melirik Haruto dan bingung apa yang dikatakan nya kepada Yoshi agak aneh.
" Kenapa lo liatin gue begitu? Dah siap tuh pesenan nya balik yok! " Haruto bangkit dari tempat duduk nya dan mengambil pesanan kalian berdua. Sedangkan kamu membuang nafas panjang dan mengikuti Haruto keluar dari kedai.
• • •
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]
Fanfiction[ Completed ] [ ft. よしのり ] (Nana story) [ Cerita ini udah tamat dan akan di revisi agar jauh lebih baik ] Mungkin pertanyaan Matematika berbaris dan jawaban nya beranak? Benar bukan? Sulit memecahkan materi nya ketika kita tidak memikirkan semua ru...