Junghwan langsung berlari masuk ke penginapan yang sudah kalian pilih dalam beberapa hari yang lalu. Junghwan baru saja pulang dari sekolah dan mendengarkan kabar dari Haruto, kalau kamu sempat drop tadi. Haruto yakin di balik itu ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari nya.Junghwan yang berlari di depan sedangkan Haruto berjalan beriringan di belakang nya. Berlari dan membuka pintu kamar, melihat kalau kakak nya dengan tertidur dengan keadaan semua tubuh nya di tutupi selimut. Mungkin karena suhu nya sedang turun di Bandung. Karena ini musim hujan juga.
" Kakak gak apa apa kan? "
" Wan, jangan di bangunin. Biarin (y/n) istirahat " Junghwan memanyunkan bibir nya karena sebuah peringatan keras dari kakak pertama nya.
Pemuda itu melihat kalau kakak nya tidak kunjung bangun, padahal biasanya kalau ada gerakan sedikit kamu memang cepat sekali bangun. Tapi ini, ada yang aneh. Itu yang di pikirkan oleh Junghwan.
Pemuda itu menarik narik kaos yang di gunakan Haruto untuk memanggil Haruto tanpa suara, membuat lelaki itu menatap Junghwan penuh tanda tanya. Junghwan menunjuk nunjuk ke arah kamu yang tidak bangun bangun, padahal tadi sempat Junghwan sedikit menganggu.
Mereka tidak biasanya, Haruto duduk di pinggir kasur sama seperti Junghwan, dan menepuk penuk kaki kamu pelan. Berusaha membangunkan untuk memeriksa apakah yang di katakan Junghwan benar atau tidak. Namun benar apa kata Junghwan, kamu tidak memberikan respon apa pun. Tentu saja membuat kedua pemuda itu lebih merasa cemas dan khawatir. Haruto mencoba sekali lagi agak teriak memanggil nama kamu.
" (y/n)? Bangun bentar dong ... Lo gak apa apa kan? (y/n)? "
" Kak!! Bangun kak!! " Kamu tidak menunjukan respon apa pun. Sampai Haruto menarik selimut kamu yang menutupi wajah kamu, seketika ia terdiam dan sedetik itu jantung nya berhenti berdetak begitu juga Junghwan.
Deg!
" Apa... Da.. Darah? " Junghwan hampir menangis ketika melihat darah yang lumayan banyak yang mengalir melewati lubang hidung kamu.
Tidak mau berdiam diri saja, Haruto langsung menggendong kamu dan membawa kamu keluar. Di ikuti oleh Junghwan yang meminta dokter agar segera bersiap menerima pasien nya, Haruto sudah panik setengah mati ketika ia melihat kalau keadaan saudara kembar nya semakin memburuk.
' Ya allah ada apa lagi ini? '
• • •
Sedangkan di sisi lain, di sebuah rumah yang sangat mewah itu terdapat seseorang yang tengah memandang pemandangan yang berada di depan nya. Ia memikirkan sesuatu yang jelas itu sangat memenuhi pikiran nya.
Kejadian yang sempat membuatnya kepikiran, foto keluarga nya yang ia pasang di ruang kerja nya tiba tiba jatuh tanpa sebab dan salah satu orang yang berada di dalam nya tertusuk dengan pecahan kaca. Ia memang tidak percaya dengan nama nya Hantu atau tahayul lain nya.
Tetapi sungguh ia merasa ada yang aneh dari diri nya setelah kejadian itu dan secara tiba tiba ia cemas dengan seseorang yang berada di dalam foto tersebut.
Pria itu mencoba tetap tenang dan berpikir positif, ia berjalan memutar balik dan duduk di salah satu kursi. Sebenarnya ia menunggu kabar dari seseorang saja yang akan membuat dirinya merasa tenang dengan kabar baik nya. Saat yang di tunggu tunggu nya.
" Semoga semuanya baik baik saja. Lindungi anak anak ku tuhan " Namun sebuah suara phonsel membuat nya kehilangan fokus.
Pria itu menerima pesan dari anak kesayangan nya berharap mendapatkan kabar yang baik. Namun ketika mendengar suara tangis di sana, jantung nya berhenti. Berhenti berdetak seolah ia akan mati dalam waktu sedetik saja, suara pelan menahan tangis membuat nya tanpa sadar mengeluarkan air mata nya.
" Ayah ... Hiks hiks .. (Y/n) .. Hiks hiks .. Dia .. Hiks hiks... Koma yah.. Hiks hiks ... Maafkan aku tidak bisa menjaga saudara ku ... Hiks hiks .. Aku .. Aku gagal menjaga nya seperti janji ku .. Hiks hiks "
" Ap ... Apa? " Entah dia sadar atau tidak, phonsel nya terjatuh membanting lantai. Telapak tangan nya bergetar hebat mendengar kabar sekaligus suara putus asa dari salah satu anak nya.
Ia langsung berlari keluar dari sana menuju lantai dasar. Semua pelayan dan bodyguard yang berlalu lalang membungkuk ke arah nya, salah satu kaki tangan nya menghampiri.
" Anda butuh sesuatu Tuan? "
" Siapkan penerbangan ke Indonesia sekarang... Kosongkan semua jadwal ku 3 hari. Cepat! "
" Baik Tuan " Pria berjas formal itu langsung mengatur semuanya dengan cepat dan menyiapkan mobil untuk perjalanan Tuan besar nya menuju bandara pusat.
Pria itu masuk ke dalam mobil dan tanpa basa basi kendaraan mewah nya berjalan dengan kecepatan tinggi karena dalam keadaan darurat. Pria itu terdiam tanpa mengeluarkan suara kembali, ia menatap ke arah jendela dan ia kembali mengeluarkan air mata nya karena gelisah.
' Tunggu Ayah nak .. Ayah akan ke sana, dan membawa mu pulang '
• • •
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]
Fanfic[ Completed ] [ ft. よしのり ] (Nana story) [ Cerita ini udah tamat dan akan di revisi agar jauh lebih baik ] Mungkin pertanyaan Matematika berbaris dan jawaban nya beranak? Benar bukan? Sulit memecahkan materi nya ketika kita tidak memikirkan semua ru...