MTK : 14

692 132 20
                                    

Tidak tau harus bicara apa lagi sekarang, Yoshi menyarankan agar kalian berdua lebih banyak menghabiskan waktu berdua agar lebih dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak tau harus bicara apa lagi sekarang, Yoshi menyarankan agar kalian berdua lebih banyak menghabiskan waktu berdua agar lebih dekat. Dan ketika kamu cerita dengan Haruto, pemuda itu malah senang bahkan se senang dia mendapatkan sebuah hadiah mobil. Gila memang kembaran kamu.

" Yaudah terima aja! Kesempatan kan, anggap aja ini kesempatan kedua lo " kamu menatap Haruto yang tampak senang tetapi sebaliknya Haruto malah menemukan sesuatu di mata kamu.

Lebih tepat nya rasa bimbang. Saudara kembar memiliki firasat, batin dan insting yang sama mau bagaimana pun mereka akan mempunyai ikatan batin yang jauh lebih kuat dari pada pasangan sejati sekali pun

Kamu sibuk memikirkan sesuatu dan jangan lupakan jika Haruto masih berada di kamar kamu. Dia sering mampir ke kamar kamu sekedar menjadi teman dan sandaran cerita untuk kamu. Meskipun terkadang dia memang menyebalkan di waktu waktu tertentu. Tetapi ini sangat serius, menyangkut masa depan dan banyak hal lain nya. Masa depan dan kebahagiaan kamu sangat lah penting bagi nya, kamu bahagia Haruto pun akan ikut merasakan nya.

Seseorang menepuk pundak kamu dan memegang kedua bahu kamu dengan erat namun tak menyakitkan, kamu mendongak dan melihat Haruto menatap kamu penuh kepercayaan.

" Apa lo masih ragu sama Bang Yoshi? Gw yakin Bang Yoshi gak bakal nyakitin lo... Kalau bener iya, dia nyakitin lo gw pastiin kalau hidup nya gak bakal bahagia. Gw janji siapa pun.. Gw gak perduli kalau itu sahabat gw,(y/n). Tapi lo " Kamu hanya diam mendengarkan kalimat lanjutan yang akan Haruto ungkap dan Haruto katakan kepada kamu.

" Lo saudara gw ... Kita lahir bareng (y/n), kita tumbuh di janin yang sama dan keluar bersama. Gw gak bisa diem kalau lo di sakitin orang lain. Lo bahagia itu prioritas gw ... Lo paham kan? " kamu hanya mengangguk dan menunduk.

Terasa kalau mata kamu mulai memanas dan tak bisa melihat apa apa, hanya cairan putih yang menghalangi penglihatan kamu. Mendengar suara isakan kecil mendorong kembaran kamu itu memeluk kamu dengan erat. Entah untuk terakhir kali atau mungkin untuk sekian kali nya sebelum ia menyerahkan separuh sebagian tubuh nya untuk orang lain. Di buat bahagia dan menemani sampai akhir hayat.

Haruto tersenyum,ia bisa lega ketika mengatakan semua itu. Sebenarnya ia sudah ingin mengatakan semua itu dengan cepat bahkan sejak dulu tetapi Haruto terlalu gengsi dan tak ada waktu yang tepat untuk mengatakan sesuatu.

Ia akan bahagia ketika melihat saudara nya bahagia jika sebaliknya, dirinya tak akan pernah diam. Mungkin kamu tak akan pernah tau bagaimana kembaran kamu sebenarnya, menyembunyikan sesuatu yang tak terduga.

" Makasih ... Hiks hiks ... Makasih selalu ada buat gw .. Hiks hiks hiks " Haruto sekilas mengangguk dan kembali memeluk lamu dengan erat.

• • •

Pagi nya kamu berangkat bukan bersama kembaran kamu seperti biasanya. Melainkan bersama Yoshi, entah kenapa pagi ini berbeda dengan biasanya. Haruto jauh lebih dekat dengan kamu, sepertinya tentang kejadian semalam memang mengubah jalan pikirkan kalian. Meskipun sifat Haruto ada satu yang tak hilang, usil nya tak manusiawi.

Tetapi memang itu yang membuat suasana rumah menjadi ramai, ya kalian berdua itu terkadang membuat rumah seperti medan perang pribadi untuk kalian berdua. Junghwan anak nya tak terlalu banyak tingkah jika di depan nya ada sesuatu yang bisa di kunyah oleh nya.

" Rumah kamu ramai banget tadi... Kamu bertengkar dengan Haruto? " kamu membuang nafas panjang, pagi tadi memang sedikit ada adu mulut dengan Haruto. Tetapi bukan dengan kemarahan hanya sedikit jengkel di satu pihak saja.

" Sudah biasa kayak gitu pak. Jadi jangan kaget aja ... Rumah jadi medan perang buat kami pak " Yoshi sedikit tertawa, ia hanya heran saja atau dia malah membayangkan bagaimana ramai nya nanti.

Astaga. Tadi Yoshi baru saja di depan gerbang dan di depan pintu utama sudah terdengar suara teriakan bahkan banyak hal lain nya. Memang kalau mempunyai kembaran menyenangkan sekali. Yang Yoshi tau Haruto memang seperti itu, usil dan jail.

Bahkan dulu Wonu sering di buat bahan candaan Haruto bahkan sampai menangis. Apa perduli Haruto tetap melakukan nya, sampai ia meminta maaf berakhir ke esokan hari nya akan di ulangi lagi. Agak menjengkelkan memang namun kalau tidak ada satu manusia tiang listrik tersebut dunia akan sepi. Yakin kah. Tak ada sesuatu yang di buat ramai.

" Nanti makan malam di rumah saya ... Bunda menawarkan, kamu mau datang tidak? " Kamu menoleh sekilas ke arah Yoshi. Dan memikirkan keputusan.

" Gak tau pak ... Lihat aja nanti jadwal nya ada atau tidak " Yoshi mengangguk, ia tau kalau kegiatan kamu memang agak banyak.

• • •

Jeongwoo As Wonu Arya sahptra

Sahabat Haruto sejak kecil, jadi bahan guyonan Haruto setiap hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabat Haruto sejak kecil, jadi bahan guyonan Haruto setiap hari. Agak cengeng karena terlalu mudah memasukan kata kata ke dalam hati. Maklumi yeorobun.

Tidak satu kampus dengan Haruto, melainkan Singapura. Ia pindah karena orang tua nya ada bisnis dan dia harus selalu ada untuk Orang tua nya.

" Haruto sialan, dulu gantengan gw sekarang ... Lah kan, saingan gw berat banget ya allah "

Next?

MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang