Kamu bersama Haruto berjalan berdampingan sekarang. Haruto tidak melepaskan pengawasan nya sama sekali, entah takdir atau apa kalian tanpa sengaja berpas pas an dengan Yoshi dan bersama dengan pelakor itu. Kamu tidak menyapa atau bahkan melirik sama sekali, mengikuti alur yang sudah di atur oleh Haruto. Kalian berdua sama sama memasang wajah dingin menusuk. Membuat mahasiswa yang melihat kalian tentu saja merasakan perbedaan nya.
Yoshi menoleh dan menatap kamu yang melewati nya begitu saja. Pria itu menatap punggung kamu yang semakin jauh dari pandangan nya. Sofia melihat jelas jika aura kamu dan Haruto berbeda, namun apa perduli nya. Sofia melirik ke arah Yoshi yang jelas menatap kamu terang terangan membuat gadis itu menggeram kesal.
" Kak! " Suara nya membuat Yoshi menoleh dan menatap gadis itu dengan tatapan bingung.
" Kenapa lagi? " tanya nya dan membuat Sofia memasang wajah kesal.
" Jangan menatap dia begitu. Kamu tau sendiri dia sangat kasar sekali tidak punya sopan santun kepada orang yang lebih tua .. Seharusnya kamu memberikan nya peringatan atau hukuman, kamu kan dosen nya " Yoshi menatap menoleh kembali dimana kamu sudah tidak ada lagi di sana.
" Saya memang dosen di sini ... Tapi saya bukan Dosen bimbingan nya, saya tidak berhak. Lebih baik kau kembali ke gedung fakultas mu atau kau pulang saja. Saya banyak pekerjaan di sini " Yoshi meninggalkan Sofia di sana begitu saja tanpa memikirkan perasaan gadis itu sama sekali. Pria itu memasuki lobby kampus dan masuk ke dalam sana.
' Apa kak Yoshi masih belum bisa melupakan nya? Kenapa ini sangat rumit ... Gw harus gunakan cara lain '
• • •
Sekarang anak kembar itu berada di ruangan Rektor berhadapan dengan Dosen bimbingan mereka masing masing dan mendapatkan banyak pertanyaan yang membuat mereka berdua sama sama bimbang, sebenarnya hanya kamu saja yang bimbang harus menjawab apa. Berbeda dengan Haruto yang memiliki banyak alasan dan sejuta jawaban.
" Apa kalian yakin akan mengeluarkan diri dari kampus ini? Kalian sebentar lagi akan lulus, terbuang sia sia perjuangan kalian selama 2 tahun ini jika kalian keluar begitu saja " Ujar Chandra, Dosen itu bukan hanya memikirkan tentang kampus saja melainkan juga anak murid nya.
" Kami akan melanjutkan kuliah di Italia pak ... Kami harus mengurus ini dengan cepat karena penerbangan kami hanya tinggal 4 hari lagi " Jelas Haruto dengan rinci, ia tidak mau membuang waktu nya sia sia. Ia ingin melakukan sesuatu sekarang.
" Italia? ... Untuk apa kalian berdua ke sana? "
" Yang penting itu bukan urusan anda, kami hanya butuh surat keluarnya kami keluar segera dan secepat mungkin " Haruto terus menjawab ketika para Dosen menanyakan hal itu. Lagi pula itu privasi, untuk apa di omong kan ke orang lain urusan Haruto adalah urusan nya sendiri bukan orang lain yang berpikir.
" Baiklah ... Mungkin memakan waktu 2 sampai 3 hari saja. Kalian bisa mengurus yang lain nya ... Kami ucapkan sampai jumpa "
Haruto tersenyum tipis. Dan kemudian membungkuk hormat. Ia menarik tangan kamu keluar dari ruangan tersebut secepat mungkin tentu saja membuat pada Dosen menatap Haruto penuh dengan tanda tanya.
" Tidak pernah ku lihat Haruto seperti itu ... Apakah dia ada masalah? Atau hal lain? "
" Setau saya Haruto anak nya tertutup. Ia enggan membicarakan urusan pribadi nya kepada orang lain. " Chandra hanya heran saja. Ia menoleh ke arah Rektor yang menatap kosong ke depan entah kenapa sangat penuh misteri.
Pria paruh baya tersebut yang menjabat sebagai Rektor itu memikirkan sesuatu. Dimana mungkin saja itu penyebab dimana dua mahasiswa nya keluar dari kampus secara tiba tiba dengan alasan yang cukup masuk akal memang tetapi sulit sekali di pahami.
' Apa mereka akan menemui... Semoga saja tidak, ya allah. Lindungi dua anak baik itu, mereka hanya butuh perhatian dari mu '
• • •
Kamu tengah berjalan beriringan dengan Oliv, kamu sudah bilang kepada sahabat kamu tentang masalah kamu. Lagi pula Oliv sangat menjaga rahasia, kamu bisa saja mengutarakan semua nya kepada sahabat kamu itu. Gadis itu menoleh ke arah kamu dan mengusap bahu kamu dengan lembut.
" Seperti ini lah hidup (y/n) ... Ada saja cobaan yang bahkan kita tidak bisa membayangkan dulu. Jalani saja ... Haruto memilih jalan ini mungkin demi kebaikan lo. Jaga kesehatan ya .. Jangan sampek lo drop lagi. Sering sering main ke rumah gw ya " Kamu menunduk dan tersenyum ke arab oliv, sahabat kamu yang paling mengerti kamu hanya lah oliv saja tidak ada yang lain.
Tanpa kamu tau seseorang mendengar percakapan kalian tanpa sengaja. Ia berjalan cepat ke arah kamu dan menghadang jalan kalian berdua. Oliv menatap bingung ke aran pria yang ada di depan nya sedangkan kamu menatap nya dengan tatapan datar.
" Saya ingin bicara dengan mu empat mata (y/n). Saya akan menunggu kamu di ruangan saya " Ucap nya seolah menuntut kehadiran kamu, setelah pria itu pergi kamu hanya membuang nafas panjang.
Oliv kembali menoleh ke arah kamu dan memberikan sentuhan lembut di punggung kamu, membuat kamu merasakan sebuah ketenangan yang di salurkan okeh Oliv kepada kamu.
" Temui saja ... Mungkin saja penting, Dosen loh bukan pacar " Ucap Oliv jail membuat kamu reflek memukul tangan gadis itu.
" Gak ada hubungan apa apa gw sama tuh Dosen. Gw duluan ya "
" Iya hati hati ya " kamu meninggalkan Oliv yang menatap punggung kamu dengan tatapan sendu.
' Mungkin memang waktu nya... Lagian apa yang di lakukan Haruto juga demi kebaikan (y/n) juga, gw percaya sama Haruto '
• • •
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]
Fanfiction[ Completed ] [ ft. よしのり ] (Nana story) [ Cerita ini udah tamat dan akan di revisi agar jauh lebih baik ] Mungkin pertanyaan Matematika berbaris dan jawaban nya beranak? Benar bukan? Sulit memecahkan materi nya ketika kita tidak memikirkan semua ru...