Kamu bersama Andre sekarang, bukan hanya kalian berdua melainkan beberapa orang termasuk Haruto dan Ayah kamu yang menunggu di luar ruangan itu.Jadi sekarang adalah jadwal termoterapi. Entah kenapa ada perasaan takut di dalam hati, banyak sekali alat alat di sana dan salah satu mesin besar itu. Kamu menoleh ke arah Andre yang tengah berdiri tidak jauh dari kamu, bukan hanya Dokter Andre saja melai kan juga Dokter Ardha yang juga mengontrol di luar, bukan nya tidak melakukan apa pun.
Mesin besar itu memiliki sensor dan kamera yang bisa melihat langsung masuk ke dalam badan jadi dia bisa tau apakah ada perkembangan selama ini atau tidak atau malah parah. Jangan sampai sesuatu terjadi kepada kamu.
Andre tau bagaimana perasaan kamu, ia tau kalau kamu pasti merasa gugup dan ketakutan. Ia paham, sangat paham. Sampai tak beberapa lama termoterapi pun di laksanakan. Andre menggenggam tangan kamu, menyalurkan sebuah keyakinan kalau tidak ada yang akan terjadi. Semua nya akan baik baik saja, sama seperti apa yang di katakan nya sebelum itu.
" Tidak apa ... Jika kamu takut, tutup mata kamu. Baca sholawat sama istighfar ya "
Ia mengusap kepala kamu lembut, kamu hanya memberikan senyuman tipis. Sebenarnya tidak yakin tetapi bagaimana pun bukan hanya kamu yang berharap akan baik baik saja. Melainkan ada banyak orang yang mengharapkan itu semua.
Menuruti apa kata Andre tadi, kamu menutup mata kamu dan memilih tidak merasakan apa pun. Mesin itu berjalan, memasukan badan mu masuk ke dalam dan sebuah cahaya biru seolah tengah memeriksa badan kamu. Hampir berulang kali cahaya itu memutari badan kamu dari atas sampai ujung kaki.
Ardha yang memeriksa lewat sebuah layar terdiam, dan sedangkan perawat di belakang nya mencatat apa yang ia lihat di sana. Terdengar samar suara hembusan nafas Ardha yang terdengar kasar.
' Kenapa? Kenapa tidak ada hasil nya atau perkembangan nya? '
Tatapan Andre terlihat cemas, ia khawatir kalau hasil nya tidak sesuai harapan nya sekarang. Ia menoleh ke arah jendela di mana di sana Ardha tampak serius dengan termoterapi ini. Andre tiba tiba saja merasa takut, ia kembali melihat kamu yang masih menutup mata sama seperti saran nya tadi.
Tak beberapa lama termoterapi pun selesai. Haruto yang berada di luar ruangan berdoa se bisa nya dan berharap kalau saudara nya akan baik baik saja.
Hasil belum keluar dan akan keluar ketika 3 sampai 4 hari mendatang. Harus bersiap dengan hasil nya nanti, Andre mendekat. Ia meraih tangan lu dan menggenggam erat membuat kamu membuka mata kemudian melihat nya berdiri di samping kamu seraya memberikan senyuman nya.
" Sudah selesai ... Ayo ku antar ke kamar " Kamu mengangguk pelan dan tanpa harus di suruh, Andre sudah menggendong kamu kemudian mendudukan kamu di atas kursi roda yang di sediakan tadi.
Ia mendorong kamu keluar dari ruangan dan melihat Haruto masih duduk di sana. Menyembunyikan wajah nya di lutut nya, kamu agak mendongak memberi tau kepada Andre kamu ingin menghampiri saudara kamu itu. Paham dengan kode kamu, Andre mendorong kursi roda kamu ke arah Haruto.
" Haruto.. " Lelaki itu mulai mendongak dan ia terdiam.
" Kok di sini? "
" Gak apa apa ... Gw cuma mau tau perkembangan lo aja. Lo istirahat ya, jangan bandel. Dengerin kata Dokter Andre. Kalau lo bandel gw nikahin lo "
" Mana bisa, kan saudara "
" Anak nabi adam juga saudara boleh aja tuh " karena merasa jengkel, kamu memukul kepala Haruto. Karena pemuda itu masih duduk di kursi.
" Beda situasi peak! "
" Heh! Omongan nya! Dok! Bisa di suntik pasien nya ini lepas kendali "
" Haruto!! Gw timpung lo! "
" Mana sempat keburu telat ~ "Andre hanya bisa tertawa kecil ketika melihat pertengkaran konyol dari dua saudara itu.
' Andai aja aku berusaha sumbuhin kamu ... Kita pasti bisa kayak mereka '
• • •
Pendek? Penting apdeat ya kan😅 masalah nya gak tau harus bagaimana terus nyusun kalimat sampai jalan cerita nya agak mumet. Moon maap yeorobun. Kayak biasa, Nana minta 30 vote aja. Susah kah?
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
MATEMATIKA | Yoshinori × You [ END/REVISI ]
Fanfiction[ Completed ] [ ft. よしのり ] (Nana story) [ Cerita ini udah tamat dan akan di revisi agar jauh lebih baik ] Mungkin pertanyaan Matematika berbaris dan jawaban nya beranak? Benar bukan? Sulit memecahkan materi nya ketika kita tidak memikirkan semua ru...