Di dunia ini sabar itu ada dua hal, yaitu sabar terhadap apa yang kamu benci, dan sabar terhadap apa yang kamu suka.
— Ali bin Abi Thalib
Takkan pernah hilang separuh nafasmu
Melodi terindah di laguku
Akan tetap ada hangatnya pelukmu
Di saat semua berubah
Kau tak tergantikan🥀 Mikha Tambayong – Tak Tergantikan🥀
🥀
Asya menghirup napas dalam-dalam. Hari ini dia akan berkunjung ke rumahnya. Dia akan melepas rindu saat itu juga. Dia ditemani oleh Rosa, Bayu, Salwa, dan Bagas. Mereka ikut berkunjung ke rumah lamanya.
Asya tersenyum kecil saat melihat banyaknya anak-anak kecil yang berlarian ke sana-kemari. Bermain di halaman depan rumahnya yang sekarang sudah diberi beberapa alat mainan seperti ayunan, seluncuran, dan lain-lain. Kalian pasti sudah bisa menebak bukan?
Fyi, rumah lama Asya sekarang sudah digunakan sebagai panti asuhan. Kalian masih ingat dengan panti asuhan yang Asya dan Anjani kunjungi? Panti Asuhan Kasih. Panti asuhan itu sekarang sudah digusur. Awalnya Bu Risma sangat kaget dan tidak percaya saat Asya memintanya untuk pindah ke rumah lamanya. Dia bilang kalau rumahnya bisa dijadikan panti asuhan. Lagi pula tidak ada yang tinggal di sana, kan.
Dan atas persetujuan Rosa dan Bu Risma, akhirnya rumah Asya resmi menjadi Panti Asuhan Kasih yang baru. Asya berharap semoga rumahnya ini akan bermanfaat untuk orang lain. Asya senang karena akhirnya rumahnya tidak akan terbengkalai karena tidak ada penghuninya. Justru sekarang rumahnya akan terasa ramai.
Kamar Anjani tidak ditempati oleh siapapun. Sebenarnya Asya tidak keberatan jika kamar itu ditempati oleh siapapun yang ingin tinggal, namun mereka menghargai bagaimana perasaan Asya yang sangat menjaga dan merawat kamar itu. Bahkan sekarang kamar Anjani jauh dari kata kotor dan berantakan.
Setiap libur sekolah Asya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahnya hanya untuk membersihkan kamar Anjani. Dia tidak ingin melihat kamar Kakaknya kotor atau bahkan berantakan. Tidak terasa kepergian Anjani sudah sebulan. Asya masih belum bisa melupakan Anjani. Sulit sekali rasanya.
Namun perihal mengikhlaskan, Asya sudah ikhlas. Dia sudah merelakan semuanya. Hanya saja menghapus nama orang yang sudah lama terpatri di hati tidak akan semudah itu. Kita akan melalui fase-fase yang sulit terlebih dahulu. Mungkin Anjani akan terkenang dalam hidupnya sampai kapanpun.
Meskipun Asya sudah punya Bayu yang sekarang notabene-nya adalah Kakaknya, namun tidak akan pernah ada orang yang bisa mengganti nama Anjani dalam hatinya. Anjani adalah Kakak terbaik dan terhebat untuknya. Sampai kapanpun keberadaan Anjani tidak akan pernah ada yang bisa menggantinya. Bahkan mau sebaik apapun orang itu kepada Asya. Tidak akan.
Asya merenggangkan otot-otot tangannya. Dia menatap Salwa yang sedang asyik memakan camilannya. Asya geleng-geleng kepala. Tatapannya beralih pada Bagas dan Bayu yang sedang berbincang dengan Saras dan Rara. Kedua gadis kecil itu rupanya sudah mulai menerima kehadiran mereka berdua.
Saras dan Rara senang karena mereka akhirnya bisa sering bertemu dengan Asya. Kedua gadis kecil itu juga senang karena Asya selalu membelikan mereka es krim. Saras dan Rara sangat menyukai es krim. Asya duduk di samping Salwa. Mencomot makanan ringan yang sedang dimakan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (✓)
Подростковая литератураEPIPHANY. Epiphany adalah sebuah kejadian atau momen yang terjadi dalam hidup dan mampu mengubah jalan hidup atau pemikiran seseorang. Ini kisah tentang Anjani dan adiknya-Asya. Mereka berdua hidup dengan sebuah perbedaan yang mampu membuat mereka m...