JIHAN POV
Aku melihat Ell masih menunduk sambil mencoret-coret tabletnya dengan stylus pen pun menyenggolnya..agar Ell tau sekarang gilirannya memperkenalkan diri. Ell pun menoleh ke arahku menaikkan alisnya. Ah dia masih saja tak sadar kalau dia sudah dipanggil.
Aku lalu melirikkan mataku mengarahkan ke arah dosen agar dia paham kalau sekarang gilirannya. Saat dia mengerti maksudku, Ell memberi tanda oke dengan tangannya lalu beranjak untuk berdiri dari duduk. Ell mulai untuk memperkenalkan diri, bahkan kulihat dia tak gugup atau tegang sedikitpun. "Hebat!" Fikirku saat itu, namun..
"Guten Morgen all, my name isss-s…", kata Ell lalu berhenti.
Kulihat Ell terpaku menatap dalam dosenku, ntah apa yang dia fikir saat itu..apa dia terkesima dengan pesona dosen itu wkwk. Karena kulihat sebelumnya dia berdiri tanpa rasa gugup, bahkan suaranya sangat jelas tanpa bergetar walaupun hanya beberapa kata. Aneh fikirku, akupun langsung menyenggolnya lagi agar dia tersadar dari fokus fikirannya.
(Mulai dari sini bahasa Jerman ya dan bahasa Inggris ku buat jadi bahasa Indonesia semua ya, hehe tau kan author mah ngga ngerti bahasa luar hehe)
"Hei Ell, hei! Cepat perkenalkan dirimu!", kataku lirih agar tak menimbulkan keributan namun bisa menyadarkan lamunan Ell. Kulihat dosenku juga menatap dalam Ell, ya aku tau dosenku juga sama seperti Ell.
"Apa mereka kenal..", batinku. Mereka berdua terfokus pada fikiran mereka sendiri seperti lupa bahwa ada orang lain di sekeliling mereka.
Akupun menyenggol Ell lagi, tapi kali ini lebih keras sampai Ell tersentak dan menoleh ke arahku.
"Sadarlah Ell, perkenalkan dirimu!", kataku lirih setengah berbisik kepadanya.
Ell pun tersenyum lembut kepadaku "cantiknyaaa" batinku, kurasa dia sudah sadar dan diapun mulai melihat ke arah depan lagi dan tersenyum sambil meminta maaf.
"Sorry, hehe.. namaku Grizellian Quenauriste Athena Maheswari, kalian bisa memanggilku Ell aku berasal dari Indonesia. Senang bertemu kalian, semoga kita semua bisa berteman! Aku bisa menggunakan bahasa Jerman walau masih belum fasih, jadi jangan sungkan untuk berteman denganku dan mengajakku berbincang. Mohon bantuannya, terimakasih", kata Ell sambil tersenyum lembut ke arah teman-teman di kelasku dan dosenku.
Warna kulit Ell yang putih kecoklatan dengan makeup tipis ala Korea dan senyum lembut keibuan ditambah garis wajah dewasa, membuat semua orang terpaku kepadanya. Rambut Ell yang hitam bergelombang asli dengan ombre biru-hijau toska diujung rambutnya menambah kesan feminin tapi nakal. Apalagi Ell berbadan proporsional dan sexy bak gitar Spanyol-tinggi semampai membuat dia terlihat pas dipandang dan tak tertebak bagaimana karakternya.
Kelas yang tiba-tiba hening dibuyarkan dengan suara Ell yang mengagetkan.
"Hei! Kenapa kalian menatapku seperti ingin memakanku hidup-hidup?! Huh!", sungut Ell cemberut yang malah membuat aku semakin gemas, padahal garis wajahnya dewasa tapi saat cemberut terlihat menggemaskan seperti anak kecil.
Ah, jika saja aku sudah lama berteman dengannya, mungkin saat ini aku telah mencubit kedua pipinya gemas. Akupun tertawa dan berkelakar,
"Hahaha kau cantik sekali Ell sampai semua orang menatap minat ke arahmu, mereka ingin memakanmu hap hap hap!", kataku sambil memperagakan orang yang ingin memakan hidup-hidup dan tertawa kembali. Seketika teman sekelaspun ikut tertawa melihat tingkah konyolku kepada Ell.
"Cih, dasar pembohong ulung!", kata Ell berdecih lalu cemberut dan kembali menatap dosenku.
Akupun mengikuti arah pandang Ell. Teman-teman yang lain mengikuti arah pandang Ell, karena dosenku masih saja dia. Ya, masih terpaku di depan kelas menatap Ell. Akupun berdehem sedikit agar dosen itu sadar, tapi ternyata dosen itu tak terpengaruh. Aneh sekali, huh.
"Kenapa? Apa masih ada yang ingin anda tanyakan?", kata Ell lagi dengan muka masih kesal. Mungkin dia tetap kesal karena masih saja diperhatikan oleh dosen itu tanpa ada tanggapan lain.
Banyak teman kelasku lalu terbatuk-batuk agar dosenku tersadar dari lamunannya, dan membuahkan hasil. Seketika dosenkupun berdehem dan menggelengkan kepala, membuat kelasku riuh mengejek tingkah dosenku tersebut yang seperti tertarik dengan Ell.
Aku pun yang berada disebelah Ell tak kalah menggoda Ell. Ell hanya memanyunkan bibirnya ke arahku sambil sedikit berdecih lalu kembali duduk dikursinya. Ell hanya menanggapi teman lainnya dengan ringisan terpaksa, dan suasana riuh ini terhenti setelah dosenku meminta kita untuk melanjutkan sesi perkenalan.
Perkenalan pun dilanjutkan membuatku semakin tegang menunggu giliran, Ell yang tau itu malah balas menggodaku. Membuat aku berhenti tegang dan rileks kembali, ntah itu usaha Ell membantuku tidak tegang atau Ell tak sengaja membuatku rileks. Namun yang jelas, "Thanks Ell, Lop u tomat!" haha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
RomanceCerita ini cerita regresi (alur mundur), menceritakan kisah percintaan remaja menuju dewasa. Konflik menegangkan yang tak tertebak di part akhir cerita Lian yang pertama dan didukung dengan cerita Lian kedua. Mengusung konflik sosial-keluarga diteng...