EXTRA PART

51.4K 1.8K 256
                                    

Didengerin lagunya supaya kesan nyeseknya lebih awh. ☹️

...

EXTRA PART:
My Little Angel, Althea Allegra Rhodes

...

Tiga bulan Keira sudah meninggalkannya. Eric menjalani hidupnya dengan ...  Apa masih pantas jika dia menjalani hidup dengan bahagia?

Dia yang menyuruh para dokter untuk mematikan semua alat yang membantu Keira bertahan. Apa mungkin kalau dia tidak menyuruh mereka mematikan semua alat itu, Keira masih bisa bertahan?

Entah sudah berapa botol berisi cairan laknat itu sudah dia habiskan. Kenyataannya, dia masih belum mabok. Eric masih cukup sadar kalau Keira tidak akan pernah kembali lagi kepadanya.

Iya, Keira-nya...

Menelonjorkan kaki sambil merasakan dinginnya lantai yang mulai merasuk ke dalam tubuhnya, pria itu memejamkan kedua mata sembari menyandarkan punggung pada ujung ranjang.

Tempat ini menjadi saksi bisu mengenai semua kenangan yang dia miliki bersama Keira. Bahkan rasa kehadiran Keira itu masih terasa begitu jelas pada setiap inci di ruangan ini. Eric memejamkan kedua mata, karena yang dia inginkan adalah tertidur, lalu terbangun dan voila, berharap kalau semuanya adalah mimpi.

Tapi ini bukan mimpi, Eric.

Bagaimana bisa dia menerima sebuah fakta kalau wanita itu sudah meninggalkannya? Mengapa dia dihukum dengan cara seperti ini?

Lagi dan lagi, air mata turun dari ekor matanya, menyusuri bagian pipi dan akhirnya jatuh ke ubin kamar.

Apa yang harus dia lakukan tanpa Keira-nya sekarang?

Bagaimana dia bisa menjalani hidupnya?

Kenapa Keira tega melakukan hal ini kepadanya?

Pria itu tidak tau lagi dengan apa yang harus dia lakukan dengan hidupnya.

...

Kedua mata itu dipaksa untuk terbuka ketika terik sinar matahari mulai masuk dan menembus kamarnya. Kedua matanya menyipit dan secara refleks menatap sekitarnya.

Ada yang menyentil hatinya ketika sadar kalau Keira-nya masih tidak ada.

"Apa yang harus aku lakukan supaya kamu bisa kembali, Kei?" Pria itu mulai bermonolog dengan putus asa tanpa beranjak dari tempat.

Kepalanya kembali menyender pada ujung ranjang dengan kedua mata yang kembali terpejam. Bayangan ketika Keira memintanya untuk melepaskannya muncul begitu saja.

"Stop." Eric memukul kepalanya. Tiga kali dia melakukan hal itu, tapi bayangan itu belum bisa hilang juga. Frustasi, pria itu mulai menjedotkan keningnya pada tempok di samping.

Belum hilang juga.

Demi aku, Ric. Tolong lepaskan aku dan berbahagialah...

Isakan pria itu mulai keluar. Dia memegangi kepalanya sambil menangis meraung-raung di tengah ruangan dingin tersebut. "Gak mau, Kei! Gak mau! Aku sudah bilang berapa kali sama kamu? Jangan paksa aku untuk melakukan sesuatu yang aku gak suka!"

Suara bel pada rumahnya membuat Eric mempunyai alasan untuk segera beranjak. Dia berjalan dengan sempoyongan dan mata kosong ke arah pintu rumah.

Pria itu membukanya dengan tidak semangat, lalu untuk sejenak kedua matanya terpaku menatap tiga manusia di depannya.

The Day We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang