CHAPTER 29

34.9K 2K 18
                                    

Pardon me if there are any typos on them!

Happy reading!

...

29. Once again, thankyou.

...

Beberapa hari ini, Keira merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Terkadang, kepalanya suka berputar hebat tanpa sebuah alasan. Lalu dia juga cepat lelah walaupun tidak melakukan aktivitas apa-apa.

"Kamu sakit?" Eric menatap istrinya yang sedang memegangi kepala dengan khawatir. Wajahnya pucat dan ada kantung mata yang hitam pada kedua mata Keira.

"Aku hanya pusing sedikit. Nanti juga pasti akan baik-baik saja," jawab Keira pelan. "Ric," panggilnya. "Apa aku boleh pergi ke rumah Mama hari ini?"

"Kamu terlihat sakit." Eric merubah rautnya menjadi serius. Dia menggelengkan kepalanya, "Sebaiknya kamu tidur saja di rumah. Jangan kemana-mana."

Mendengar penolakan dari Eric, Keira mengerucutkan bibirnya. "By the way, Kei. Besok aku akan pergi ke Singapura selama satu minggu. Kamu tidak apa-apa kan aku meninggalkan kamu sendiri seperti ini?"

Keira mengangguk. "Kenapa bertanya? Kamu sudah sering melakukannya."

"Kalau kamu bosan kamu bisa ke rumah Mama."

"OK."

...

Keira benar-benar tidak bisa tahan untuk tetap diam di rumah. Dia hanya bisa duduk di kursi roda atau tertidur di kasur. Lalu menonton serial teve yang sudah mulai membosankan. Tidak ada aktivitas seperti dulu yang ia suka lakukan. Dia menatap kedua kakinya nanar, semuanya terjadi begitu saja.

Akhirnya, karena merasa bosan gadis itu meminta tolong pak Antok untuk mengantarkannya ke rumah Mama Eric. Sudah beberapa hari ini dia sudah menghabiskan aktivitas di rumah yang dulu menjadi tempat tinggalnya itu.

Tak berapa lama kemudian, dia dibukakan pintu oleh salah satu asisten rumah tangga mamanya, dan segera masuk ke dalam rumah besar tersebut. "Aunty Keiraaa!" Kehadirannya disambut dengan ceria oleh Ethan yang sedang berlarian sambil memegang beberapa lego pada kedua tangannya.

"Aunty Keira sudah tau tidak? Di perut Mama sekarang ada adiknya Ethan, loh!" ucapnya dengan ceria. Dia meletakkan kedua tangannya di atas paha Keira dan menatap istri pamannya itu dengan senyum lebar.

"Wahh! Ethan pasti senang dong!" Keira membalas bocah itu juga dengan senyuman. "Ethan maunya punya adik laki-laki ya?"

"Iyaaa, Aunty!"

"Pagiii Keiraa!" Maria sudah berdiri di depannya dengan celemek dan cipratan adonan kue di atasnya. Dia memeluk Keira seadanya, lalu mencium pipi kiri dan kanannya. "Kamu apa kabar?"

"Baik, Ma. Mama juga baik kan?" balasnya dengan senyum hangat. "Mama lagi buat apa?"

"Amanda lagi ngidam redvelvet. Jadi deh Mama yang buatin. Suaminya lagi kabur ke Singapura tuh."

Keira terkekeh. Rico dan Eric sama-sama ke Singapura meninggalkan istri mereka. Lalu tak berapa lama kemudian, Keira memegangi kepalanya. Rasa pusing itu datang lagi. Wanita itu memejamkan kedua matanya menahan rasa sakit itu.

"Keira kenapa? Sakit kepala?"

"Iya, Ma. Udah beberapa hari-" Ucapannya terputus lantaran dia memegangi perutnya dan seperti ingin muntah.

Wanita itu dengan cepat langsung menjalankan kursi rodanya ke kamar mandi di lantai tersebut. Setelah sampai, dia memuntahkan semua isi perutnya ke dalam closet.

The Day We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang