CHAPTER 20

50.3K 2.8K 71
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20. Forever, You are Mine.

☁︎

Kedua mata itu menatap datar sebuah amplop kertas bewarna cokelat dengan segel di atasnya. Dia mengambilnya lalu membuka benda tersebut dan segera membacanya.

"Apa ini, Keira? Jelasin semuanya sama aku," ucapnya sambil menatap istrinya penuh tuntutan. Kedua matanya sudah menghunus tajam pada manik bulat wanita tersebut.

Keira menaikkan kedua alisnya. "Bukannya kamu sudah berjanji akan menceraikan aku setelah berpura-pura untuk mencintai aku di Bali, Ric? Harinya sudah datang. Aku sudah mengurus semuanya, dan kamu tinggal menandatanganinya saja. Tenang saja, Ric. Aku tidak akan meminta harta apapun kepada kamu." Sebisa mungkin dia mengatakannya dengan nada baik-baik saja.

Eric menatap Keira dengan tidak percaya, lalu dia mendengus kasar. Dengan kedua mata datar yang masih menatap wanita itu, dia mengangkat kertas tersebut di depan wajah Keira lalu merobeknya sampai menjadi potongan-potongan kecil. "Ini yang kamu inginkan? Sudah aku robek. Silakan urus lagi, dan aku akan tetap merobek dan tidak pernah menyetujuinya," ucapnya dengan penuh penekanan.

"Kamu mau apa?" tanya Keira juga menatapnya tidak percaya. "Kamu egois, Ric. Kamu tidak pernah peduli sama aku. Kamu tidak pernah memikirkan perasaan aku." Kini nadanya mulai bergetar, ada rasa sesak yang sudah menghimpit yang dia tahan dari dulu.

Eric menatapnya jengah dengan kedua mata yang sudah melotot tajam, dia mengusap wajah kasar. "Dengar baik-baik, Keira. Aku tidak akan pernah menceraikan kamu."

Napas Keira mulai tersenggal, ketika hatinya dipenuhi oleh rasa sesak. "Apa alasannya?" tanyanya dingin.

Yang benar saja. Setelah apa yang sudah mereka lakukan beberapa hari kemarin di Bali, wanita itu langsung meminta cerai kepadanya. Eric tentu saja pasti akan menolak permintaan wanita ini. Berkali-kali Keira memintanya, Eric tetap akan menolaknya. Dia tidak akan melepaskan Keira.

Melihat Eric yang terdiam, Keira tersenyum miris. Suaranya mulai sumbang, "Lihat. Kamu tidak bisa menjawabnya kan, Ric. Kamu tidak pernah mencintai aku, Eric." Wanita itu tersenyum miris. Dia mendongak, lalu bergumam, "Kamu tidak pernah mencintai aku, Eric. Secuil pun kamu tidak pernah mempunyai perasaan itu kepada aku. Lalu apa gunanya mempertahankan hubungan kita sekarang? Aku sudah tidak bisa apa-apa. Aku lumpuh. Yang bisa aku lakukan hanya merepotkan kamu. Dan semakin aku merepotkan kamu, kamu akan semakin membenci aku. Sekarang kamu bisa memiliki kesempatan bersama Gladys, walaupun dia sudah menikah. I dont know, terserah kamu mau melakukan apa setelah kita bercerai nanti. Aku tidak akan peduli."

Dari sekian panjang penjelasan Keira, fokus Eric hanya satu. "Kenapa membahas Gladys lagi?" tanya Eric sambil menatap Keira dingin.

Kedua mata Keira mulai menatap Eric nyalang. "Sekarang kamu sudah mempunyai kesempatan untuk bahagia, Eric. Kamu bisa menceraikan aku. Aku yang akan menjelaskan semuanya kepada Mama dan kak Amanda. Aku akan bilang kalau aku mencintai pria lain. Aku yang salah di sini. Aku sudah tidak mau menganggu kamu lagi..."

The Day We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang