5. Not Herself.
☁︎
Pria itu tidak mendongakkan kepala ketika seseorang masuk ke dalam ruang kerjanya begitu saja tanpa mengetuk pintu.
Dibalik kedua matanya yang sedang fokus membaca puluhan kertas di atas mejanya itu, dia sudah mengetahui siapa dalang tersebut.
Dia duduk di sofa ruangannya sambil menelonjorkan kedua kakinya di atas meja. Lalu kedua matanya melirik Eric yang belum menatapnya sedetik pun. "Bro, gimana keadaan istri lo?" tanya Davin, sahabat lamanya.
"Biasa ... Masih seperti itu," Banyak arti dari ucapan Eric. Masih seperti itu, Keira yang masih suka melamun, Keira yang tiba-tiba meneteskan air mata, Keira yang tiba-tiba berubah mengamuk tanpa alasan, pokoknya istrinya berubah total. Mungkin semua terlihat tanpa alasan di mata Eric, tapi tidakkah dia tau, kalau wanita itu mempunyai alasan di setiap perbuatannya.
"Gue kadang-kadang suka bingung sama lo, Ric." Davin berdecak. "Istri lo cantik, pinter, anggun, lembut, semua dia punya. Tapi kenapa sih lo gak bisa cinta sama dia?" Detik itu, Eric mendongakkan wajahnya dan menatap Davin dengan datar.
Lalu dia mengembuskan napas, dan memilih untuk duduk di depan Davin. "Kalau gitu lo saja yang menikah dengan dia," ucapnya dengan santai.
Davin menggelengkan kepalanya lagi. Lalu dia melemparkan majalah di depannya kepada pria tersebut. "Sempak lu, suruh gue nikah sama istri orang."
Eric tertawa, tapi malah membuat Davin mengerutkan dahinya. "Gak ada yang lucu, Ric. Istri lo mencintai lo dengan semua jiwanya. Tapi lo gak pernah sekalipun belajar buat mencintai dia. Masalah lo tuh apa sih sebenarnya?"
"..."
Pria itu memutuskan untuk tidak menjawab pertanyaan sahabatnya, karena kalau mau jujur pun, dia sendiri tidak tau jawabannya apa. Pria itu tidak yakin, apa dia memang tidak pernah mencintai wanita itu?
"Makanya, Vin. Kalau gitu harusnya lo aja yang nikah sama dia. Mungkin kalau dia nikah sama orang yang lebih tepat, dia gak bakalan sesial ini."
"Lo suami pertama yang nyumpahin istrinya sial."
Eric mengangkat bahunya tak acuh. "Kenyataan, bro."
☁︎
Kalau dulu setiap Eric pulang dari kantor, dia akan mendapati Keira sedang tertidur di sofa dengan keadaan televisi yang masih menyala. Lalu akibat suara langkah kakinya yang kerasㅡEric sengaja melakukannyaㅡwanita itu akan terbangun dengan muka bantal dan bertanya kepada Eric, "Kamu sudah makan?" Walaupun dia sudah tau jawaban dari pria tersebut dia tetap selalu menanyainya.
"Sudah."
Keira menganggukkan kepala lalu dia akan mematikan televisi dan berjalan masuk ke dalam kamarnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Meet Again
Romance[Completed] Keira sangat mencintai Eric. Tapi pria itu tidak pernah menatapnya. Sampai suatu kejadian terjadi pada Keira, dan dia ingin meminta cerai kepada suaminya itu. Kalau pria itu tidak pernah mencintainya, lantas mengapa dia merasa takut saat...