13. Be Mine, Please?
☁︎
Banyak kenangan yang dimiliki oleh Keira di villa milik keluarga suaminya ini. Saat dia masih kecil dulu, dia sering menghabiskan waktunya di sini bersama keluarga Eric. Saat mereka honeymoon pula, mereka menghabiskan waktu di villa mewah tersebut.
Hari pertama mereka menginjakkan di Bali, mereka memutuskan untuk istirahat sejenak dan tidak berkeliling ke mana-mana. Sebenarnya tinggal di villa yang terletak di kabupaten giantar itu, sudah cukup bagi mereka, lantaran tempatnya yang sangat luas dan berada di tepi pantai tersebut. Tempat yang pas juga untuk bersantai ria, karena heningnya suasana yang sesekali diisi dengan deru suara ombak pantai.
Amanda menidurkan Ethan yang langsung memejamkan kedua mata begitu punggung bocah itu menyentuh kasur. Dia keluar, lalu menghampiri suaminya dan Eric yang sedang sibuk menonton televisi. "Beb, main yuk."
Eric spontan langsung menolehkan kepalanya dan menatap kakaknya dengan horror. "Yang bener dong kalau ngomong. Gue masih di sini, Man!" serunya dengan tidak santai.
"Otak lo ngeres banget, Ric." Amanda mengambil bantal di pelukan Rico dan melemparkannya kepada adiknya. Dia menggelengkan kepalanya. "Gue mau ngajak kalian main TOD. Bosen ah kalau di rumah terus. Mumpung Ethan lagi tidur, beb."
"Males ah gak seru."
"Alah, ngomong aja lo cupu gak berani."
"Enak aja, gue lagi mau menikmati hidup aja di sini," balasnya lau menelonjorkan kedua kakinya di sofa.
"Kalau gak berani ngomong aja. Mana Keira?"
"Lagi di kamar."
Amanda berjalan memasuki kamar adiknya, lalu dia menatap Keira yang juga sedang menonton televisi. "Kei, main TOD yuk."
"Main TOD, kak?"
"Iya. Mau kan?"
"Ya udah gak apa-apa."
"Ericcc! Bantuin Keira naik kursi rodaaa!" Amanda langsung mengeluarkan suara cetarnya kepada adiknya.
"Gak usah kak. Gue bisa sendiri kok." Wanita itu hanya tidak mau merepotkan Eric yang sudah terganggu dengan keberadaannya sendiri.
"Gue bantuin, Kei." Amanda langsung meraih tangan wanita itu yang hendak meraih kursi rodanya. Keira memutarkan tubuhnya hingga punggungnya menghadap ke kursi roda. Dia menumpukan kedua tangannya pada kasur, lalu hendak melemparkan bokongnya pada benda tersebut. Bokong itu sudah hampir mengenai kursi rodanya, tetapi tiba-tiba kedua tangannya meleset pada armest kursi rodanya.
Amanda langsung berteriak, dan Keira memejamkan kedua matanya. "Ati-ati, dong Kei." Eric langsung menggapai tubuh itu ketika istrinya hampir saja terjatuh ke lantai. Kedua matanya mengerjap tidak percaya ketika kini tubuhnya tengah ditahan oleh kedua tangan Eric. Tubuhnya ada di paha suaminya yang digunakan sebagai tumpuan bagi pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Meet Again
Romance[Completed] Keira sangat mencintai Eric. Tapi pria itu tidak pernah menatapnya. Sampai suatu kejadian terjadi pada Keira, dan dia ingin meminta cerai kepada suaminya itu. Kalau pria itu tidak pernah mencintainya, lantas mengapa dia merasa takut saat...