CHAPTER 26

41.4K 2.4K 34
                                    

Happy reading!

Pardon me if there are any typos on them!

...

26. Why did you do it?

...

Ada yang membuat Keira dengan spontan berhenti bernapas pagi ini.

Kedua matanya tidak bisa berhenti berkedip menatap sesuatu yang aneh di depannya. Pria itu memegang dasi yang merupakan hadiah yang ia berikan sewaktu dia ulang tahun yang kedua puluh lima.

"Kenapa?" tanya Eric yang sedang hendak memakai dasinya. Keira menggelengkan wajahnya, lalu dia tersenyum hangat.Tapi Eric bisa menyadari ada raut sedih pada wajah istrinya.

"Kenapa, Keira?" tanyanya sekali lagi. Kini kedua matanya menatap wanita itu lekat. "Kamu mau memakaikannya untuk aku?" tanyanya sambil menyodorkan dasi itu kepada Keira.

"Boleh?" Keira mengerjapkan kedua matanya. Lagi-lagi dia tidak percaya dengan ucapan suaminya.

"Boleh, dong." Eric membawa tubuh wanita itu dan mendudukkannya di kasur. Eric mengambil langkah untuk mendekatkan tubuhnya kepada wanita itu. Lantas bau sabun bayi langsung tercium kuat di indra penciumannya. "Kamu pakai sabun bayi."

"Iya, aneh ya?"

Eric menggeleng lalu mengecup bibir wanita itu. Setelahnya dia tersenyum. "Manis, bibir kamu selalu manis." Dan wajah Keira langsung memanas. "Apa yang mau kamu lakukan hari ini?"

Keira tampak berpikir dengan kedua tangan yang memakaikan dasi kepada suaminya. "Gak tau. Mungkin masak bareng bik Ina. Terkadang berbicara bersama Ryan. Atau mungkin-"

"Stop." Wajah Eric mengeras ketika mendengar nama Ryan. "Kenapa kamu selalu menghubungi Ryan? Suami kamu kan aku?" tanyanya posesif. Terdapat guratan garis di dahinya.

Keira tidak menyadari kalau pria itu sudah memicingkan kedua matanya. Lalu dia menjawab dengan santai, "Iya. Tapi kamu selalu sibuk."

Eric menghela napas. "Aku akan menghubungi kamu nanti. Angkat ya."

Kedua mata mereka bertatapan. Keira mulai terlihat ragu-ragu dan berkata, "Ric, kamu kan masih berhubungan dengan Gladys?"

Wajah Eric berubah ketika mendengar pertanyaan dari Keira. "Nggak." Keira hanya menginginkan pria itu untuk jujur. Dan saat mendengar jawaban Eric, wajah Keira langsung berubah sedih.

Eric terdiam. "Kenapa?"

"Gak apa. Aku cuma tanya aja." Keira segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat agar dia bisa kabur dari Eric karena pria itu sedang menatapnya dengan tatapan yang mengintimidasi.

"Jawab aku. Kenapa?"

Keira terlihat ragu-ragu. "Aku pernah melihat kamu sedang..."

Pria itu masih menatap Keira, menunggunya untuk menyelesaikan ucapannya. Lalu tak lama kemudian, Eric memejamkan kedua matanya ketika menyadari apa yang wanita itu lihat. "Itu sama sekali tidak seperti dengan apa yang kamu pikirkan sekarang, Kei. Aku sudah tidak berhubungan dengan Gladys," jawabnya dengan raut sungguh-sungguh.

Ingin sekali Keira memercayainya.

Dia tau kalau wanita di depannya pasti tidak bisa percaya dengan mudah. "Kamu percaya kan sama aku?" Eric memegang dagu Keira dan memaksa istrinya untuk menatap kedua matanya. "Kei, aku memang selalu bersikap cuek dan dingin kepada kamu. Tapi aku tidak pernah berhubungan dengan perempuan lain selain kamu."

The Day We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang