12. Just Look at Me
☁︎
Pada sabtu pagi ini, langit terlihat sangat indah. Burung-burung berkicauan, dan angin yang berembus merontokkan beberapa daun yang sudah bewarna cokelat dari pohon.
Eric terlihat sedang mendorong kursi roda Keira di bandara kota itu. Hari ini Keira terlihat sangat segar dengan dress panjang bewarna biru keunguan. Ada setitik harapan pada kedua matanya, yang membuatnya agak berbeda dari sebelumnya.
"Aunty Kei kok pakai kursi roda?? Ini itu apa??" Ethan, anak pertama Amanda yang masih berusia empat tahun langsung berlari menghampiri mereka dengan tatapan bingung.
Senyum di wajah Keira mendadak menghilang. Dia menundukkan wajahnya, tidak bisa menjawab pertanyaan dari keponakannya yang masih menatapnya dengan tatapan ingin tahu.
Eric melirik Keira, lalu dia menyamakan tingginya dengan Ethan, "Ethan pintar, Aunty Keira lagi sakit. Kamu kasih semangat dong sama Aunty Keiranya. Lihat tuh, dia cemberut lagi."
Ethan memalingkan wajahnya kepada Keira, dan dia langsung memasang wajah bersalah. "Aunty Keira maafin Ethan ya. Aunty Keira lagi sakit ya? Jangan lupa minum obat yang rajin ya Aunty Keira, supaya cepet sembuh. Supaya bisa main sama Ethan lagi," jelasnya seolah-olah dia adalah anak dewasa.
Perlahan, senyum muncul lagi di wajah wanita itu dan hal itu lantas membuat Eric menghela napasnya lega.
"Uncle, Ethan boleh duduk di sini?" Bocah itu menunjuk kedua paha Keira dan menatap Eric dengan penuh harapan.
"Gak boleh. Nanti Aunty Keiranya kecapekan kalau kamu duduk di sana," jelasnya yang langsung membuat Ethan cemberut.
"Gak apa, ayo sini." Melihat bocah itu yang cemberut, Keira lantas tidak tega dan memutuskan untuk mengangkat tubuh kecilnya lalu meletakkannya di atas pahanya.
Dengusan panjang terdengar dari pria di belakangnya, tetapi Keira mengabaikannya. Eric akhirnya mendorong kedua manusia itu hingga sampai ke tempat keluarganya menunggu penerbangan.
"Ethan, jangan nakal-nakal ya," ucapnya ketika Eric mendorong mereka.
Ethan menjulurkan lidahnya kepada Eric yang menatapnya dengan kesal itu. "Wleee, Uncle gak kuat dorongnya ya? Uncle cupu ya?"
"Uncle mah bisa bawa kalian berdua lari-lari di kursi roda ini," jawabnya dengan sombong.
Ethan tiba-tiba membalikkan tubuhnya hingga membuat Keira hampir kewalahan menjaga bocah super enerjik ini. "Masa? Ayo coba buktikkan!"
"Gak percaya?" Eric mengkerutkan dahinya. Dia menundukkan tubuhnya, lalu kedua matanya bertatapan dengan keponakannya serius. "Pegang yang erat ya!"
Lalu mereka sukses menjadi perhatian seisi bandara karena suara ketawa cekikikan Ethan yang terdengar sangat melengking itu.
Eric mendorong kursi roda Keira dengan kecepatan di atas rata-rata. Alhasil mereka bertiga sukses mengelilingi satu terminal bandara Soekarno-Hatta. Ada sesuatu yang aneh dari hati pria itu ketika dia menatap wajah lepas Keira di depannya. Wanita itu terlihat bahagia sekali seolah-olah dia melupakan kondisinya. Dia ikut tersenyum ketika menyaksikan senyum itu terbit pada wajah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Meet Again
Romance[Completed] Keira sangat mencintai Eric. Tapi pria itu tidak pernah menatapnya. Sampai suatu kejadian terjadi pada Keira, dan dia ingin meminta cerai kepada suaminya itu. Kalau pria itu tidak pernah mencintainya, lantas mengapa dia merasa takut saat...