CHAPTER 19

42K 2.6K 101
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. If Only

☁︎

"Janji sama gue, lo gak boleh teriak, lo gak boleh histeris, lo gak boleh buat keributan pokoknya selama gue menjelaskan apa yang terjadi."

Kedua mata Amanda menatap Eric dengan curiga. "Kenapa? Jangan-jangan bener ya kalau lo selingkuh dari istri lo!?"

"Dia ngehubungin gue, satu bulan yang lalu."

Sebelum Amanda sempat membuka mulutnya, Eric sudah membekap mulut wanita itu. "Mwaksut lwo apwa dia bwsia ngehubungwin lo!?" tanyanya dengan kedua mata yang melotot. Lalu dia melepaskan bekapan mulut Eric, dan mulai berkacak pinggang. "MAKSUD LO APA DIA NGEHUBUNGIN LO!?" tanyanya lagi lebih jelas yang lebih menyerupai teriakan.

"Lo udah janji gak bakal teriak." Eric memperingati Amanda. "Gue gak berhubungan sama dia selama satu tahun gue menjalani pernikahan dengan Keira. Suer! Kecuali yang dia tiba-tiba datang ke kantor gue sebulan yang lalu. Tepat waktu Keira kecelakaan."

Amanda mulai menelisik kedua mata Eric, meneliti apakah adiknya sedang jujur atau tidak. "Ngapain dia mendatangi lo waktu itu!?"

"Dia bilang kalau dia masih cinta sama gue."
U
"Dan lo balas apa!? Lo gak mungkin bilang, 'iya Dis aku juga masih cinta sama kamu, jadi ayo kita selingkuh' gitu kan!?"

"Mulut lo nih ya pingin banget gue sambel," ujar Eric sambil menatap bibir kakaknya dengan tajam. "Ya gak lah! Masa iya gue ngomong gitu! Sebrengsek-brengseknya gue jadi suami gue gak bakal kali bilang begitu!"

"Trus, habis gitu masa kalian udah begitu doang? Dia gak ngomong apa-apa lagi!?"

Eric terdiam untuk sejenak. "Lo janji. Lo gak boleh histeris habis gini."

"Apaan sih?"

"Janji dulu pokoknya."

Amanda mulai tidak bisa sabar. "Iya-iya. Kenapa habis gitu?"

"Dia cium gue," ucap Eric cepat sambil memalingkan wajahnya.

"WHATTTTT!!!???" Eric memejamkan kedua matanya pasrah ketika Amanda langsung mengeluarkan suara dua oktafnya di depan wajahnya begitu saja. "TRUS!?!?!?! LO BALES!?!?!?" Dia berdiri, menatap Eric dengan kedua mata penuh penghakiman.

Eric menghembuskan napasnya pasrah. "Sayangnya iya."

"DASAR LO COWOK KERDUS, BUAYA, KAMPRET, GUE KARUNGIN JUGA LO SAMA DUS INDOMIE BIAR LO DIBUANG SANA JAUH JAUH NAJIS GUE PUNYA ADIK KAYAK LO!" serunya sambil memukuli tubuh Eric sekuat tenaga dengan kedua tangannya.

"Kok lo jadi pukulin gue, sih???" protes Eric sambil berusaha untuk menangkal semua pergerakan tangan dari Amanda.

"KENAPA BISA GUE PUNYA ADIK KAYAK LO? KENAPA BISA LO PERNAH ADA DI RAHIM YANG GUE JUGA PERNAH ADA? EH KUNYUK, ISTRI LO ITU UDAH LEBIH DARI CUKUP KENAPA LO MASIH AJA SUKA CARI YANG LAIN-LAIN?"

The Day We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang