BAB 3

34.4K 4.4K 469
                                    

Kayaknya bab kemarin2 masih sama, ya isinya? Yaudah aku buat di lapak baru, walaupun aku kehilangan votes dan coment kalian yang buanyak 😭😭 dan mulai yang baru di bab ini.

Jangan lupa ramein.

^Happy Reading^

.

.

Utara melihat pantulan dirinya di cermin. Rambutnya terkucir satu dengan beberapa helai dibiarkan membingkai keningnya. Tangannya kemudian merogoh tote bag hitam miliknya, mengambil sabuk hitam dan melingkarkannya di pinggang.
Setelah dogi-nya dirasa cukup rapi, Utara keluar dari toilet perempuan untuk menuju lapangan.

Dari tempatnya berdiri sudah banyak terlihat anak-anak ekskul karate yang berkumpul di lapangan utama.
Utara menghampiri mereka.

Cewek dengan kucir kuda itu memilih bergabung dengan kelompok Melin, teman satu ekskulnya. Dari semua anak perempuan di ekskul karate, hanya Utara yang sudah menyandang sabuk hitam di pinggangnya.

"Tara, kata Pak Dani kita bakal latihan kumite hari ini," ujar Melin menutup botol minumnya.

Utara mengangguk. "Oke," Utara menarik satu sudut bibirnya, ia sudah memikirkan siapa lawannya nanti.
Lawan yang selalu sama.

Tak lama kemudian, Pak Dani, pembina ekskul karate datang. Otomatis semua anak-anak karate berbaris rapi untuk melakukan pemanasan bersama yang selalu rutin dilakukan sebelum latihan.

"Utara, pimpin pemanasan," ujar pak Dani menitah Utara.

"Baik, Pak," sahut Utara mengangguk lalu maju ke depan barisan anak-anak karate.

"Sama Selatan," sambung Pak Dani yang langsung membuat Utara seperti tersengat belut listrik.

Selatan lagi Selatan lagi! Yang lain kek, Pak, gerutu Utara dalam hati dengan mimik wajah sebal. Setiap memimpin pemanasan selalu saja bersama Selatan, Selatan, Selatan, always Selatan, dan cowok itu... Ha, lihat tampang soknya. Membuat Utara ingin melemparnya ke amazon.
Tengil!

Padahal jauh dalam hati, Utara berharap Pak Dani memintanya memimpin pemanasan bersama Keenan. Iya, Keenan gebetannya Utara. Lihatlah Keenan, sangat mempesona, rambutnya yang rapi, mata teduhnya, tubuh tinggi juga tegapnya, selain menyandang jabatan sebagai Ketua ekskul jurnalistik, Keenan juga merupakan YouTuber narsis yang memiliki ribuan subscribers dengan kontennya yang selalu seputar keseharian anak SMA, prank, bahkan prank jadi setan di toilet cewek. Intinya, di mata Utara, Keenan itu perfect.

"Tolong kalo pemanasan matanya jangan jelalatan," celetuk Selatan menyindir Utara yang berdiri mematung tanpa mengikuti gerak pemanasan, mata cewek itu terlihat jelas sedang berkeliaran.

Utara mencebikan bibir setelah Selatan menyindirnya. "Tolong yang pake jam tangan harap dilepas. Kita mau latihan, bukan mau kondangan," balas Utara membuat Selatan dengan enteng melepas jam tangannya.

Setelah melakukan pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan latihan-latihan dasar seperti membentuk kuda-kuda, teknik kaki, dan te-waza atau teknik tangan yang dipandu oleh Pak Dani.

Matahari semakin menurun di ufuk barat, anak karate sudah duduk melingkari matras, dan menyaksikan kumite antara Melin dan Okta. Kedua cewek itu tampak enerjik dan sekuat tenaga sekali saat latihan. Membuat kaum cowok merinding sendiri. Sepertinya Melin dan Okta memiliki dendam masing-masing.

Pertarungan dimenangkan oleh Melin. Utara yang mendapat giliran setelahnya lantas bangkit sambil menepuk bokongnya.

"Saya pilih Selatan, Pak," kata Utara menunjuk Selatan dengan dagu. Tidak asing lagi kalau Utara selalu menantang Selatan dalam latihan kumite. Hampir— tidak hampir lagi, tapi satu sekolah sudah tau bagaimana tabiat dua insan tersebut. Tidak pernah akur.

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang