Selamat membaca Tanta Readers!
.
.
.
"Yang paling berkesan menurut saya mah, hmm apa, ya? ... Aaa! Evil Death!" Mang Dede menyentikan jari, sebelah tangannya asik menyapu daun kering di halaman depan rumah Utara.
Mama mau pulang besok, jadi Utara ingin memastikan rumah bersih, dan semuanya harus serba rapi termasuk taman kecil Mama yang ditananami bunga-bunga favoritnya. Ternyata Mang Dede orangnya asyik, baru asa Utara bertemu dan ngajak ngobrol, rasanya mereka sudah seperti orang yang kenal lama, langsung klop metropop! Apalagi Mang Dede juga ternyata memiliki hobi yang sama seperti Utara, yaitu nonton film horror, jadi setiap pembicaraan selalu mengalir dan nyambung. Bahkan mang Dede bilang, kalau dirinya banyak mengoleksi film pyschopath dan film barat kriminal edisi tahun 90an.
"Kemarin malam gue habis nonton boneka Chucky, Mang Dede pernah nonton juga?" tanya Utara.
"Oh, yang dorn-nya diganti pake mata pisau itu, kan?"
Utara mengangguk, "Seru banget sih itu. Mana gue nonton sendirian, sensasinya behhh banget." Utara beralih berjongkok sambil memegang perutnya, rasa sakit hari pertama kembali menyerangnya.
"Rumah Dara pernah gak?" tanya Mang Dede, dan Utara menggeleng. "Coba deh, film Indonesia gak kalah seru, gak nyangka aja pyscho-nya kerasa gitu."
"Hoy! Ngobrol mulu, cepetan bantu gue mindahin boxs barang lo." Selatan menyembul dari pintu rumah Utara, lalu menyebrang ke rumahnya untuk mengambil boxs milik Utara yang lain. Kalau bukan karena Ayah yang memintanya untuk bantu membawakan box barang dan buku milik Utara, ya mana Selatan mau. Mending rebahan cantik depan tv sambil ngemil Qtella sama kuaci.
"Mang, Uta lanjut angkat barang dulu, ya," pamit Utara sambil berjalan membungkuk-bungkuk ke rumah seberang. Utara duduk sejenak di tepian kasurnya sambil mencekal perutnya yang terasa diaduk-aduk, melilit, ditekan, rasanya sangat sakit. Dia sudah mengemas barang-barangnya untuk kembali ke rumahnya. Tapi malam ini Utara tetap menginap di rumah Selatan, sebut saja malam terakhir sebelum dirinya benar-benar bebas.
Utara perlahan bangkit dan membawa satu box bukunya. Tapi saat di depan rumah Selatan, box buku itu jatuh dari tangannya. Utara langsung membungkuk sambil memegang perutnya. Keringat dingin mulai bermunculan, rasa sakitnya seperti ditusuk-tusuk pakai jarum. Biasanya, kalau di sekolah Utara kena hari pertama dengan rasa sakit sesakit ini maka dia akan mendekam seharian di UKS, atau izin satu hari karena sakit.
Selatan yang baru kembali dari rumah Utara langsung berlarian saat melihat Utara berjongkok di teras depan, bukunya berhamburan di lantai. "Kenapa lo?" tanya Selatan.
"Berisik lo!"
Selatan tersentak kaget, "Gue cuman nanya juga, sensian amat."
"Gue lagi kena, sakit banget nih perut gue!" sahut Utara ngegas membuat Selatan kicep. Kata Gugun, kalau cewek lagi pms jangan dideketin kalau gak mau kena semprot. Apalagi ini Utara, Selatan gak mau kena seleding.
Selatan ikut berjongkok, memungut buku-buku Utara yang berhamburan. "Bisa jalan, gak?"
"Lo pikir gue lumpuh? Gue sakit perut!"
"Galak amat, emang sesakit apa sih?" tanya Selatan.
"Lo sunat aja tiap bulan!" Utara perlahan berdiri sambil berpegangan pada pilar. Kemudian menoleh ke belakang, bokongnya. Wajah Utara langsung memerah saat menyadari kalau dia tembus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]
Dla nastolatków[#1-teenfiction 30.11.2020] Tetangga seberang rumah? Musuh dari kecil? Tapi tinggal serumah? Pfffttt!!! 1. Dilarang berisik putar musik kenceng-kenceng 2. Remote tv harus gantian 3. Dilarang pelit sama makanan 4. Utara memasak dan cuci piring 5. Se...