Halloooo Tanta Readers! Siap untuk bertemu mereka? Jangan lupa vote ya!
^Happy Reading^
.
.
"Hallo? Gue belum buka grup."
"Gak jadi? Oh, lo sama gue aja dong?"
"Gak usah jemput, gue udah pesan taxi online."
"Oke, Fahri!" Utara memasukan ponselnya ke dalam sling bag-nya. Dia sudah rapi dengan stelan outer kemeja yang dipadukan dengan celana kulot jeans. Rencananya hari ini mereka akan menonton Pet Sematary di bioskop. Berbading terbalik dengan Selatan, Utara adalah penggila film yang berbau horror, lebih-lebih ada bumbu-bumbu thriller di dalamnya, sejenis Evil Death misalnya. Tapi karena Ribi dadakan berangkat dan izin tiga hari sekolah untuk acara keluarga, dan Erina yang sedang sakit membuat mereka berdua tidak ikut. Jadilah Fahri hanya bersama Utara.
"Udah kayak kos-kosan aja rumah gue," celetuk Selatan yang baru keluar dari dapur, mendapati Utara yang lagi duduk memakai sneakers putihnya di sofa.
"Bagus banget yang masang sepatu dalam rumah," komentarnya lagi.
"Banyak omong lo," sahut Utara selesai mengikat tali sepatu sebelah kanan. Lagian sepatu Utara baru dicuci, nggak mungkin juga dia memasang sepatu kotor dalam rumah.
"Mau ke mana? Sama siapa?" Selatan beralih bertanya. "Rumah gue bukan kos kosan yang bisa lo keluar masuk seenaknya tanpa izin pemiliknya."
"Dih, apaan dah lebay amat."
"Gue sedang menjalankan janji buat menjamin kalau lo baik-baik aja."
Utara menghela napas setelah menyelesaikan ikatan di sepatu kiri, "Mau ke bioskop, nonton film horror. Mau ikut? Boro-boro ikut, liat posternya aja lo bisa ngompol di celana."
Selatan berdecak, "Hiperbola. Sama siapa?"
"Sama Fahri."
Mata Selatan terbelalak, "Berdua?"
Utara mengangguk.
"Kenapa cuman berdua?"
"Ya kenapa emang?"
Fahri kan sahabatnya Utara yang Selatan tau. Bagaimana kalau Fahri ternyata menyimpan rasa buat Utara?
Selatan menggelang, kenapa juga dia harus heboh-heboh memikirkannya.
Tapi masalahnya Selatan jadi kepikiran kalau ini Fahri. Apa mereka bakal jalan bareng? Makan bareng? Seru-seruan berdua? Cuman berduaan? Aneh, seharusnya Selatan tidak perlu ambil pusing. Pikirannya berusaha tidak peduli, tapi perasaannya tidak bisa diajak buat berkompromi.
"Gak boleh." Bodohnya malah dua kata itu yang keluar.
"Dih, siapa lo ngelarang gue?"
"Gue ikut," sahut Selatan cepat.
Kedua mata Utara terbelalak. Hey! Ini Selatan! Cowok yang takut setan, boro-boro ke biodkop nonton horror, nonton Annabelle di tv saja dia tidak bisa tidur tiga hari tiga malam. Tapi ini mau ke bioskop? Selatan bercanda? Atau menyerahkan nyawa?
Utara tertawa sekeras mungkin, "Lo ngaco?"
Ekspersi Selatan berubah datar, "Gue mau ganti baju," Selatan berjalan menuju kamarnya.
Utara melotot, "Ata! Lo nggak boleh ikut. Gue nggak mau berangkat sama lo!" Utara mengekor di belakang Selatan.
"Gue mau memastikan lo aman. Gak usah geer, ini gue metapi janji ke Mama buat menjaga lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]
Teen Fiction[#1-teenfiction 30.11.2020] Tetangga seberang rumah? Musuh dari kecil? Tapi tinggal serumah? Pfffttt!!! 1. Dilarang berisik putar musik kenceng-kenceng 2. Remote tv harus gantian 3. Dilarang pelit sama makanan 4. Utara memasak dan cuci piring 5. Se...