BAB 11

85.6K 10.9K 2.6K
                                    

^Happy Reading^

.

Kelas 11 Bahasa 2 hari ini melakukan praktik bola voli. Setelah Pak Mansur meminta mereka melakukan pemanasan, guru olahraga itu memanggil nama mereka satu persatu untuk membentuk tim yang berisikan 6 anggota.

Utara ikut bermain, satu tim dengan teman-temannya yang rata-rata paham teknik dan cara main lah, walaupun gak jago-jago amat.

Jika harus memilih antara basket atau voli tentu saja Utara akan memilih basket. Selain lihai bela diri dan menghempas lawan di atas matras, hanya dua olahraga yang Utara bisa, yaitu lari dan basket. Selebihnya, sejenis senam lantai, voli, Utara tidak bisa, apalagi roll depan, bukannya berguling ke matras, Utara malah oleng ke lapangan.

Aneh, waktu karate Utara bisa salto, tapi tidak bisa menileransi roll depan.

"Tara kapten!" seru Pak Mansur di tepian lapangan, kemudian meniup peluit, membuat Fina melakukan servis serangan ke daerah lawan.

Teman tim Utara sangat pandai bermain, dan paham strategi. Sedangkan hanya Utara melongo di tengah, mengejar bola kayak ngejar gebetan tapi malah gak kebagian.

"Lo jaga wilayah lo, nggak usah sampai ke ujung-ujung," kata Tiya yang notabenenya anak ekskul voli.

"Iya, Ra, yang ujung kan udah ada yang jaga, kecuali bolanya ada di dekat lo, atau lo bisa bantu handle teman tim yang ada di dekat lo," timpal Elsa ikutan.

Utara mengangguk, "Eh? Iye dah." Padahal gak paham. Hingga saat giliran dirinya servis, bukannya melambung ke daerah lawan, bola berwarna ungu kuning itu malah melambung ke belakang, membuat tawa teman-teman kelasnya pecah. Rombongan Selatan and the geng yang tidak sengaja melewati koridor bawah juga melihat itu langsung tertawa saat melihat ke lapangan voli.

Utara menoleh ke arah sekumpulan cowok somplak 11 IPA 1 yang punya nama geng Dayang Boys, diketuai oleh Selatan. Gengnya bukan geng yang hobi tauran, bukan juga anak motor, tapi geng tukang rusuh dan suka buat guru-guru naik darah, terkecuali Selatan yang memegang image anak teladan sekaligus Ketua OSIS.

Oh, ralat, Selatan juga hobi rusuh, tapi rusuhnya sama Utara.

Teman-temannya ikutan tertawa saat Selatan mengomando untuk menertawakan Utara yang gak bisa servis.

"Bacot lo pada!" teriak Utara menampilkan jari manisnya biar keliatan lebih sopan.

Mereka malah kembali menertawakan Utara, bahkan Gugun sampai menabok bokongnya sendiri.

"Iiihh!" Utara menghentakan kaki kesal.

Pak Mansur kembali meniupkan peluit, permainan kembali di lanjutkan. Ini kesempatan, Utara akan menunjukkan kalau dia bisa main voli.

Bola dari daerah lawan melambung ke daerahnya, Utara mengikuti arah bola itu melambung sampai tidak sadar kalau dia keluar dari garis lapangan. Fokus Utara hanya pada mengejar bola, sampai dia menghantam sesuatu yang keras membuatnya terjatuh dengan bokong menghantam lapangan, baru Utara sadar kalau bola voli itu tidak bisa dia gapai, seperti para oppa oppa Korea yang posternya ada di kamar Utara.

Rasanya nyeri. Utara mendongak, mendapati postur cowok segede tower air sambil makan cireng. Ternyata Boby, Utara hanya sebatas tau kalau cowok itu teman satu kelasnya Selatan.
"Kalo main liat-liat juga dong," kata Boby memakan cirengnya lalu pergi dengan bokong yang bahenol.

Sialnya ternyata Selatan dan kawan-kawannya masih setia menyaksikan Utara.
Lagi dan lagi mereka menertawakan Utara, tawa yang membuat Utara benar-benar mendidih.

"Kampret lo! Mau gue lempar sepatu?!" Utara melepas sepatu olahraganya, dan mengancam ingin melemparnya ke arah mereka.

"Kabur woi anaknya ngamuk!" seru Selatan berlarian kabur bersama teman-temannya.

Menyebalkan!

Utara digantikan oleh anggota cadangan. Dada cewek itu turun naik, kesal. Dia menghampiri Erina yang duduk di bangku panjang tepian lapangan.

"Nyebelin banget! Bekantan! Sial! Awas aja lo! Bisa-bisanya ngetawain gue." Utara meninju-ninju telapak tangannya geram.

"Selatan lagi?" tebak Erina.

"Lo liat, kan? Dia ngetawain gue. Bangke!"

"Sabar-sabar," sahut Erina menenangkan.

"Gimana bisa sabar. Ini Selatan, SELATAN!"

Erina hanya meringis kecil, ini sudah seperti makanan hari-hari saat melihat Utara berapi-api karena Selatan.

"Awas aja tuh bekantan setan!"

_____

Yeay! Bab 11 sudah up
Semoga kalian sukaaa yaaa
Makasihhhh banyakkk buat yang udah baca
Kaliannn ter luvvvvvvv
Dua minggu kedepan aku bakal terus up setiap hari rencananya
Jadi semoga kalian nggak bosan dan terus mantengin yaa

See u next! ^ ^

Sweet Regards

Phinku

"Jangan lupa bersyukur hari ini"

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang