BAB 16

76.8K 10.6K 789
                                    

^Happy Reading^

.

.

"Tante, Selatannya ada di rumah?" 

Maudy terkekeh, "Biasanya aja langsung masuk," sahut Maudy ke teman-teman Selatan yang sudah dia kenal semua namanya sampai ke kelakuannya. 

Yang pertama ada Gugun, suka bawa ukulele, wajah arab tipis dan yang paling sok akrab sama siapa aja termasuk ngajak becanda Maudy, Bundanya Selatan. Diantara mereka semua, Gugun lah orangnya yang paling sksd.

Dan yang memakai kaos warna tosca itu Lintang, di tangannya membawa kartu UNO, dari logatnya Maudy tau kalau Lintang orang Medan, mulutnya ember geber-geber.

Paling sopan diantara semuanya itu adalah Bisma, cowok berkacamata yang bukannya kelihatan nerd, melainkan cool. Satay calm, tapi kalo keikutan bobrok, ya bobrok. Bicaranya halus kalau sama orang tua, guru-guru, ganteng? Teman-teman Selatan semuanya pada ganteng, kalau gak dapat Selatan, kalian masih bisa main ke teman-temannya. Bisma juga yang paling sering ke dapur, buat sirup untuk di bawa ke kamar Selatan.

Dan yang paling berbeda adalah El, cowok turunan Prancis itu lebih ke bule-bulean. Kalau kalian mencari bule yang bobrok, suka godain cewek tapi gak jadian, baperin terus di ghosting, paling berani nantangin Bu Indut—guru BK yang suka pake penggaris kayu panjang saat patroli. El ini tipe-tipe seperti temannya Ken, yaitu Bara, suka ngerusuh terus lari.

"Masuk ya, Tante," izin Gugun sambil nyengir.

Maudy terkekeh mengangguk mempersilahkan. 

"Yuhuu!" 

"Sik asik sik asik." Tebak siapa ini.

"Selatan!"

"Tan!"

"Tan, Tan, Tan, Tan, Tan, bekantan!"

Mereka gedor-gedor pintu kamar.

"Eh, nggak dikunci," kata Bisma saat memutar gagangnya.

"Tidur kayaknya," sahut El.

"Kagetin, yok!" Ide super briliant, Gun.

"Satu... Dua... Tiga..."

"BWAAAA!!!" Keempat cowok itu melompat masuk ke dalam kamar sambil berteriak menganggetkan.

"AAAAAAA!!!" teriak Utara yang bangun tidur langsung kaget gara-gara penampakan empat cowok yang masuk kamarnya.

"AAAAAA!!!" Keempat cowok itu ikutan kaget.

"Mau ngapain lo pada, hah?" tanya Utara was-was. Rasanya dia sedang berada di kapal kecil sendirian yang dikelilingi empat buaya.

"Astagfirullah," Gugun elus-elus dada.
"Sejak kapan Selatan menyeludupkan musuhnya dalam kamar?"

"Ada cewek di kamar Selatan ... jangan-jangan, kalian ..." Kalimat Lintang menggantung.

"Otak lo ketinggalan di rumah!" sahut Utara melempar bantal ke wajah Lintang.

“Hehehe, ampun, bos,” Lintang peace.

"Selatan! Lo di mana? Selatan? Lo diumpetin Utara, ya?" teriak Gugun kayak dalam hutan.

"Lah, iya? Selatannya mana?" El ikutan celingak-celinguk.

“Keluar aja, lah yuk,” Bisma mau cari aman.

"Nggak ada Selatan di sini! Ini kamar gue! Lo pada ngapain ke sini?!"

"Ini kan kamarnya Selatan?"

Utara menggeleng keras. "Nggak ada! Kamar dia pindah di atas."

Keempat wajah remaja itu melengo seperti orang bego. 

"Terus, ini kamar siapa dong?"

"Ini kamar gue! Mending lo semua keluar! Gara-gara lo pada yang kayak orang gila ini, tidur gue jadi keganggu," usir Utara galak.

"Mau gue bantu tidurin?" El mengedip jahil.

"Berani lo hah!" Utara menunjukan bogemannya.

"Kabur woi kabur!!"

"Macan betina ngamuk!"

"Kabur!"

"Selatan kampret! Gak bilang-bilang kalau pindah kamar."

Utara bangkit dengan rambut semerawut, lalu mengunci pintu kamarnya. Sungguh benar-benar menyebalkan! Nggak Selatan, nggak temannya, sama aja semua.

"Idih idih, ada peraturan guys!" El menghentikan teman-temannya yang duluan di tangga atas, mereka melewatkan peraturan yang menempel di dinding. Tiga cowok itu kembali turun menghampiri El.

"Anjir!" Gugun langsung tertawa. "Gimana muka Selatan pas nyapu, ngepel."

"Eh foto woi foto, bakal asik kalau ada yang melangar peraturan nomor tujuh."

“Epik juga, nih peraturan.”

"Woi! Ngapain lo pada di situ?" tanya Selatan dari pintu kamar.

Empat cowok itu menoleh dengan seringai jahil di wajah mereka.

“Apa?” tanya Selatan berubah ketus. Sedangan taman-temannya saling berdeham bersahutan, pasti itu virus dehaman Gugun.

"Apa lagi ini," Selatan menepuk jidatnya. Begini-begini teman-temannya itu jahil, sama kayak dedemit.

To Be Continue

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang