BAB 58

82.4K 8.6K 3.4K
                                    

Happr Reading, Tanta Readers ^^

.

.

Utara kira, Alana akan menjauhi Selatan setelah olimpiade selesai. Namun ternyata, malah sebaliknya. Bahkan di kantin sekarang, cewek itu tengah berkumpul di meja Selatan dan dayang-dayangnya dan menjadi cewek sendiri di antara teman-teman Selatan.

"Mereka pacaran?"

"Tapi cocok, sih, perfect gitu. Gue yang liatnya aja dukung. Kayak pangeran sama princess di Disney."

"Iya, anjir, kayak di novel-novel. Iri gue sama kak Alana."

"Lah, iya, apalagi kalau lo buka postingan-nya kak Alana. Beuh, mereka foto berdua gitu dari belakang."

"Seriusan?"

"Eh, tapi kak Selatan, kok, nggak ada post apa-apa. Instagram stories dia juga kosong."

"Iya juga sih, bisa aja, kan, Kak Selatan sukanya sama si ... siapa itu, kakak karate yang galak itu? Lupa gue namanya."

"Oh ... itu. Cantik, sih, tapi nyeremin kayak macan." Mereka tertawa.

"Kasian Lak Selatan, mending sama gue. Sama Kak Alana juga gue rela daripada Kak Utara."

"Kalau ngegosip lain kali, tuh, langsung di depan gue." Utara yang sedari tadi panas karena mendengarkan gosip-gosip tentang dirinya, langsung berbalik badan. Wajah-wajah adik kelasnya itu langsung pucat pasi. Sudah lama menunggu antrean seblak, ditambah mulut tidak sopan adik-adik kelasnya, membuat Utara semakin berapi-api.

"Kenapa berhenti? Gosip lagi dong!" pancing Utara.

Lima cewek kelas 10 itu tertunduk, lalu menelan ludah seperti menelan meteor. Lima perempuan dengan lambang kelas warna hijau itu saling dorong untuk buka suara.

"M-maaf ya, kak. J-ja-jangan dibanting," cicit salah satu dari mereka.

Utara memutar mata malas. Untungnya pesanannya sudah selesai. Setelah membayar, Utara menerobos gerombolan lima adik kelasnya itu. "Dasar netizen julid!"

Melewati meja Selatan, Utara sama sekali tidak mau menoleh. Bahkan suitan El pun diabaikannya. Nyanyian Gugun yang selalu Sik-Asik juga begitu. Intinya, ia tidak mau menoleh da menganggap mereka semua tembus pandang.

"Idih, idih, lo lagi berantem, ya?" tanya El pada Selatan setelah memastikan keberadaan Utara sudah tidak ada. Cewek itu sudah duduk adem ayem di sana bersama tiga sahabatnya.

"Berantem sama siapa?" tanya Selatan setelah menandas jus jeruknya.

"Ah elah, genderuwo!" El memainkan alisnya.

"Btw, yang kemarin gimana? Lo makin marahan sama dia?" Lintang ikutan bertanya.

"Kenapa? Apa? Di mana? Gue ketinggalan apa?" tanya El grusuk-grasak.

"Yang di parkiran itu, Le," sahut Gugun. Kali ini, sepertinya Gugun punya nama baru untuk El, yaitu Le—kebalikan dari namanya. Kata Gugun, itu estetik.

"Ooohhh!"

Selatan menoleh pada Alana yang tampak kebingungan dengan perbincangan mereka. Cewek itu tiba-tiba izin duduk bergabung dengan alasan tidak punya teman di kantin karena sahabatnya sakit.

Selatan kemudian memberi kode kepada teman-temannya karena ini termasuk privasi aset negara planetnya Dayang Boys. "Ntar, gue ceritain."

Empat cowok itu manggut-manggut oke

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang