BAB 10

93.4K 11.8K 797
                                    

^Happy Reading^

.

.

Selatan menutup saluran telepon setelah mengatakan tidak bisa ikut bergabung main Uno di rumah Bisma. Itu gara-gara dia harus mengangkat barang-barang kamarnya ke kamar atas.

"Enak banget lo rebahan di kasur gue." Selatan langsung menyambit Utara dengan handuk. Ini sudah sore, dan cewek itu enak-enakan tidur, sedangkan Selatan encok turun naik mengangkat barang.

"Gue ngantuk," sahut Utara sambil menguap lalu berguling ke kiri.

"Bangun, gak lo! Bantuin gue angkat lemari kaca." Lagi-lagi Selatan menyambit bokong Utara dengan handuk.

"Minta bantuan Ayah sana."

"Ayah kerja, Bunda di toko kue, cepetan ah, banyak alasan. Tinggal di rumah gue gak bisa leha-leha."

"Berisik!" Utara melayangkan bantal itu tepat mengenai wajah Selatan.

Geram, Selatan lantas menarik tangan Utara untuk bangun. Enak saja dia! Seperti tuan putri di rumah Selatan.

"Ata!" sungut Utara kesal dengan rambut aut-autan. Utara ingin kembali rebahan, tapi Selatan menahannya.

"Bantuin gue, gak mau tau."

"Ada ya orang minta bantuan sampe ngotot?"

"Cepetan!" Selatan sudah berdiri di bagian sisi lemari kaca koleksi mainannya setinggi satu setengah meter.

Utara berdecak malas.

"Pelan-pelan woi!" seru Selatan saat Utara mengangkat sisi satunya secara brutal sampai susunan Lego milik Selatan jadi roboh.

"Iya-iya."

Selatan menghitung satu sampai tiga, kemudian mengangkat lemari itu bersamaan.

"Hati-hati," Selatan mengingatkan saat mereka mulai menaiki tangga.

Setelah meletakan lemari itu di sudut ruangan, kemudian Selatan langsung mendorong punggung Utara untuk keluar. "Keluar sana keluar."

Selatan menutup pintu kamarnya dengan keras, tidak hanya membuat Utara tersentak, tapi juga membuat dirinya geram.

Utara balas dengan menendang pintu kamar Selatan tiga kali sampai suaranya terdengar nyaring seperti suara geledek.

"Gak tau terima kasih! Bekantan setan!" teriak Utara yang menggema sampai bawah.

Utara & Selatan

Malam pertama— jadi ambigu kalau malam pertama, tapi memang tadi malam adalah malam pertama Selatan tidur di kamar atas setelah umurnya yang menginjak remaja. Untuk ketenangan tadi malam, Selatan menyetel ayat kursi 9 jam di bluetooth speaker-nya.

Alhamdulillah tidak ada dedemit seperti yang sering Ken ceritakan saat dia main ke rumah Selatan.

Sekali lagi Selatan mengecek penampilannya di depan cermin. Sudah rapi dari atas sampai bawah, sebelum turun dia kembali menata rambutnya, harta tahta utama bagi Selatan. Dia mengacak sedikit puncak kepalanya, lalu menyambar kunci mobil yang ada di atas meja.

Selatan menuruni tangga sambil mengambung-ambungkan kunci mobilnya. Lalu menuju meja makan yang bergabung di ruang keluarga, tepatnya berjarak dari belakang sofa.

"Pagi Bunda," sapa Selatan saat Bunda baru keluar kamar dengan daster di tubuhnya. Bunda itu selalu suka pake daster, katanya harta tahta emak-emak.

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang