Putri mendesah lega. Satu pesan masuk dari instagram yang ia intip melalui notification bar membuat kesedihan mendadaknya perlahan sirna.
Satu pesan dari Angkasa yang mengatakan bahwa laki-laki itu tak jadi meminta putus dari Putri.
Ya, Putri belum tidur.
Ya, Putri sempat membaca pesan dari Angkasa yang mengajaknya untuk putus.
Ya, Putri merasa sedih sekaligus kaget karena hubungan yang belum ada genap satu hari itu hampir kandas beberapa menit yang lalu.
Putri sebenarnya ingin membalas pesan terakhir yang masuk ke akun instagram tersebut, tapi ia takut kalau Angkasa akan menyadari bahwa dirinya belum tidur dan pasti sempat membaca pesan sebelumnya.
Makanya Putri memilih untuk menggeser ke kanan notifikasi yang masuk tersebut.
Putri tak habis pikir, bisa-bisanya Angkasa mengajaknya putus, padahal ia baru saja selesai bercerita pada Shania bagaimana perasaannya karena Angkasa yang menerima pernyataan cinta darinya.
Bahkan saking senangnya, Putri sudah mengiyakan keinginan Shania yang lebih ingin ditraktir toast janji jiwa ketimbang nasi padang dua porsi.
Dan yang Putri bisa lakukan sekarang hanyalah berbaring di atas tempat tidurnya. Membuka foto-foto Angkasa yang ia simpan dari akun instagramnya sambil sesekali menerka-nerka kenapa Angkasa ingin memutuskan hubungan mereka yang bahkan belum disemai bibitnya.
"Ya itu karena Angkasa belum suka sama Putri lah!" ucap Putri pada dirinya sendiri.
Ya salah satu kebiasaan Putri sedari kecil adalah berbicara seorang diri. Sebagai anak tunggal yang tak punya saudara dan sering ditinggal orang tua bekerja. Satu-satunya yang bisa diajak berbicara oleh Putri adalah dirinya sendiri.
"Ya udah bikin Angkasa suka sama Putri dong!" ucap Putri lagi setelah sebelumnya ia memperbesar salah satu foto Angkasa yang tersimpan di galerinya.
"Ada gitu ya orang main basket pake baju lengkap kayak gini..." gumam Putri yang fokusnya kini malah teralih pada pakaian yang Angkasa kenakan di foto yang ia lihat.
Kemudian tangan Putri bergerak ke arah kiri. Satu foto lagi dari Angkasa membuat gerakan tangannya terhenti.
"Angkasa kalau dilihat-lihat mirip artis Korea ya..." ucap Putri. "Ah tapi masih lebih cakep Angkasa! Artis Korea mah lewat!!!" sambungnya lagi dengan sebuah senyum yang terulas.
Setelah dirasa cukup melihat-lihat foto Angkasa. Putri memilih mematikan layar ponselnya. Ia menghela napas panjang. Kemudian meletakan benda persegi tipis tersebut di atas meja nakas. Lalu membenarkan posisinya menjadi terlentang, menghadap ke langit-langit kamarnya.
Wajah Angkasa ketika menjemputnya di depan Fakultas Ilmu Komunikasi sore tadi tergambar jelas. Wajah tirus dengan garis rahang tegas, mata tajam, hidung mancung dan alis tebal yang seringkali hampir bertaut tatkala ia mengerutkan kening, ditambah sebuah headband yang melingkar di kepalanya, menambah kesan baik di mata Putri.
Putri tak bohong ketika ia mengatakan pada Angkasa bahwa ia jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, di bulan Januari minggu kedua.
Saat itu Putri sedang menunggu bus kampus di salah satu halte. Hujan deras kala itu membuat beberapa mahasiswa yang membawa kendaraan roda dua memilih untuk berteduh.
Termasuk Angkasa, yang jaketnya sudah terlanjur basah ketika ia berhasil berteduh dan berdiri di samping Putri.
"Eh maaf!" begitu kata Angkasa kala itu tatkala dirinya tanpa sengaja menyenggol bahu Putri.
"Iya nggak apa-apa," begitu jawab Putri saat itu.
Lima belas menit mereka berteduh, sampai akhirnya bus yang ditunggu Putri datang.
"Mau naik itu?" Angkasa bertanya pada Putri tatkala Putri terus memiringkan kepalanya ketika bus semakin mendekat.
"Iya," jawab Putri yang langsung bergegas menghampiri bus yang berhenti tepat di depannya.
SREEET!
GREP!
"Hati-hati licin!"
Satu kalimat.
Satu kalimat dengan sebuah tangan yang memegang lengannya, guna menahan supaya Putri tidak jatuh, berhasil membuat jantung Putri berdegup lebih kencang dari biasanya.
Detik itu juga, Putri yakin bahwa dirinya tengah jatuh cinta.
Putri tersenyum, tersenyum mengingat salah satu momen paling berharga di hidupnya.
HAP!
Putri mengatupkan kedua tangannya, matanya terpejam, bibirnya mengucap, "Ya Tuhan, tolong buat Angkasa suka sama Putri. Nggak apa-apa lama juga. Putri sabar kok nunggunya."
Putri curang.
Ia meminta tolong bukan lewat seorang hamba seperti dirinya, melainkan langsung kepada Tuhan yang punya kuasa untuk membolak-balikan hati dari setiap manusia yang masih bernyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️
RomanceAngkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...