"Gimana, Sa? Enak nggak?" tanya Putri setelah Angkasa menelan makanannya.
"Enak," sahutnya singkat membuat Putri tersenyum. Ia lalu memberikan sebotol air mineral yang tadi dibelinya untuk diminum oleh Angkasa.
"Berarti besok Angkasa mau Putri bawain lagi?"
Angkasa berdecak.
"Lo kayak ibu gua dah, tiap gua bilang makanan enak, pasti besoknya dibikinin itu lagi."
Putri tertawa kecil.
"Ya nanti menunya beda. Nggak sama, Sa. Putri juga bosen kali kalau makan makanan yang sama tiap hari."
"Nggak usah. Sesekali nggak apa-apa. Nggak usah sering-sering bikinin gua makanan. Lagian lo di sini kan buat kuliah, bukan buat masakin gua."
"Orang Putri yang mau kok. Lagian Putri juga seneng masak. Jadi ya sekalian menyalurkan hobi aja."
"Ya terserah lo deh, Put."
Putri kembali tersenyum.
Saat ini keduanya memilih menyingkir dari Fakultas Teknik. Angkasa mengajak Putri duduk di salah satu bangku taman di depan Gedung Akademik Lama. Bagi Angkasa yang memang tak bisa terkena matahari langsung secara terus-terusan; karena kesensitifan kulitnya, tempat tersebut cukup rindang dan nyaman untuk Angkasa memakan makanan yang dibuat dan dibawakan oleh Putri.
"Lo nggak makan?" tanya Angkasa kemudian.
"Udah, selama bikinin Angkasa kan Putri ikut nyemilin dikit-dikit, hehehe."
Angkasa tak menyahuti dan memilih mengunyah makanan yang baru saja ia masukan ke dalam mulutnya. Sebagai orang yang tidak terlalu suka sarapan, biasanya Angkasa memang akan makan banyak ketika jam makan siang.
Tadi perutnya benar-benar dalam keadaan lapar dan perlu diisi. Dan kebetulan Putri datang dengan membawa sekotak makanan untuknya.
"Pelan-pelan, Sa," ucap Putri sembari mengelap sudut bibir Angkasa yang terkena saus mayones yang ia makan.
Angkasa yang sedikit kaget dengan gerakan tiba-tiba Putri sontak memundurkan wajahnya karena refleks.
"Eh maaf, Sa. Putri nggak ada maksud kurang ajar sama Angkasa, Putri cuma-"
"Santai aja, Put. Gua cuma kaget," kata Angkasa sambil mengelap sendiri ujung bibirnya dengan ujung ibu jari kiri. Kemudian ia jilat saus yang tersisa di tangannya tersebut.
Tak mau menyia-nyiakan makanan.
"Nanti potongan terakhir pisahin aja pinggirannya ya, Sa. Putri lupa tadi buat nggak masukin yang itu."
Padahal seingat Putri ia sudah memisahkan yang mana sandwich untuk Angkasa dan yang mana untuk ia makan sendiri. Sayangnya satu potongan sandwich untuknya tak sengaja ia masukan ke dalam kotak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️
RomansaAngkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...