Shania.
Menghela napasnya.
Beberapa saat yang lalu, ia baru saja bertemu dengan Mahatma dan mengatakan kepada Mahatma untuk melupakan apa yang mereka baru mulai, dengan alasan hatinya tak lagi bisa tertuju pada laki-laki itu.
Shania berkata kalau ia tak ingin memberikan harapan palsu pada Mahatma dengan terus membiarkan mereka tetap dekat sementara hatinya sudah bertempat di ruang lain, dan bukan Mahatma.
Shania mengatakan dengan jujur pada Mahatma kalau ia menyukai orang lain.
Ya.
Shania bahkan tanpa ragu menyebut nama Angkasa ketika Mahatma tak percaya dan malah meminta satu nama yang menjadi alasan Shania untuk memutuskan tali kasih yang belum sempat terjalin.
Shania sengaja memilih hari ini untuk berbicara dengan Mahatma di kampus. Hari di mana ia tahu Angkasa akan tampil dan Shania ingin melihatnya meski hanya dari jauh.
Sebut saja Shania adalah orang yang tak tahu diri. Yang saking tidak tahu dirinya bahkan sampai bersikap jahat pada temannya sendiri. Menusuk dari belakang, memfitnah dua orang yang saling berhubungan dan berniat merusak hubungan tersebut. Di mana yang menjadi korban adalah sahabatnya sendiri.
Entah Putri menyadari atau tidak tentang perasaan Shania pada Angkasa yang sebenarnya.
Jujur, Shania merasa tindakannya itu salah. Perasaan terlarang yang muncul akibat frekuensi kedekatan Putri dan Angkasa yang sering ia lihat di depan matanya, menuntunnya ke jalan yang salah. Membuat sifat egoisnya muncul. Ingin memiliki laki-laki yang sama yang bisa memperlakukan ia dengan baik seperti Angkasa memperlakukan sahabatnya.
Shania tidak bisa terus-terusan menahan perasaannya dan mengalah pada Putri. Ia tak bisa berpura-pura baik-baik saja melihat kedekatan Putri dengan Angkasa ketika rasa itu sudah mulai ada.
Shania ingin perasaannya juga terbalaskan. Shania ingin memisahkan kedua sejoli itu, Putri dan Angkasa. Lalu membuat Angkasa melihat ke arahnya.
Sialnya, cara yang Shania lakukan salah. Ia salah langkah hingga membuat Angkasa sama sekali tak memberikan kesempatan dan malah mengekspos serta mempermalukan dirinya.
Shania terpuruk, tentu saja. Ia sakit hati untuk yang kesekian kalinya. Ia merasa tak punya wajah untuk menunjukkan batang hidungnya di depan Angkasa.
Jauh di dalam hatinya, Shania menyadari, mungkin ini balasan baginya karena menyakiti Mahatma. Laki-laki yang ia suka malah mematahkan hatinya berkeping-keping.
Meski begitu Shania tetap ingin melihat wajah dari sang pujaan hati. Sang pujaan yang membuatnya memilih mengambil cuti dari kampus karena rasa malu yang ia rasakan terus-menerus.
Rasa malunya pada Angkasa dan juga pada Putri.
Sekali lagi, Shania sadar dan tahu kalau ia salah. Sangat bersalah. Terlebih pada Putri. Tapi, ia juga manusia biasa, yang terkadang sudah tahu salah tapi tidak mau mengakui. Malah bertindak angkuh dengan menjauh tanpa penjelasan dan ucapan maaf yang seharusnya ia katakan kepada Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️
RomanceAngkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...