"Bales chat siapa, Put?" tanya Angkasa pada Putri yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
Dengan wajah masih setengah mengantuk dan mulut yang terisi makanan untuk dikunyah, Angkasa menoleh ke arah Putri yang duduk di sampingnya.
Hari ini hari Minggu, Putri berinisiatif membawakan sarapan pagi untuk Angkasa. Dan ya di sinilah mereka sekarang, di tempat Angkasa.
"Temen, Sa."
"Cewek apa cowok?" tanya Angkasa bernada posesif.
"Cewek kok," jawab Putri membuat Angkasa menganggukkan kepala dan melanjutkan acara makan paginya.
Angkasa membiarkan Putri terus memainkan ponselnya. Tangan lentik Putri tak henti terus mengetikan sesuatu dalam waktu singkat. Membuat fokus Angkasa kembali beralih kepada pasangannya tersebut.
"Ngobrolin apa, Put? Kayak seru banget dari tadi nggak dilepas hapenya."
Putri menghentikan kegiatannya, ia menurunkan benda elektronik tersebut dari tangannya. Kemudian menoleh ke Angkasa. Tangan Putri terangkat ke arah wajah Angkasa, kemudian ia bersihkan kotoran mata yang masih tersisa di sana meski Angkasa sudah mencuci wajah sebelumnya.
Angkasa bergeming. Bahkan ketika Putri kembali menjauhkan tangannya. Raut wajah Angkasa berubah. Terlihat lebih kesal.
Jelas.
Angkasa tak senang dengan Putri yang terus mengabaikannya sedari tadi dan hanya sibuk dengan ponsel di tangan.
"Angkasa mau lihat chatnya?" tawar Putri.
"Boleh?"
"Boleh kok." Katanya dan langsung memberikan benda yang dimaksud pada Angkasa.
Kening Angkasa mengerut tatkala mulai membaca apa yang ada di ruang obrolan tersebut.Seseorang yang Putri katakan sebagai temannya, dengan tidak sopan, meminta sesuatu pada Putri.
| Put
Iya? |
| Oh belum ganti nomor ternyata
Iya belum kok, masih yang ini |
Ada apa ya, Ri? |
| Bagi nomor temen lo dong
Hah? |
Temen Putri? |
Yang mana? |
| Yang semalem Put
| Yang nggak sengaja papasan pas mau beli waffle
Oh... |
Maaf putri nggak bisa |
| Loh kenapa?
| Pelit amat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️
RomanceAngkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...