Angkasa 45 | Makin Menjadi

487 97 38
                                    

"Sendiri, Put?" tanya Shania yang baru saja masuk ke kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sendiri, Put?" tanya Shania yang baru saja masuk ke kelasnya.
 
 

Sebenarnya Shania sudah tiba sejak tadi. Hanya saja ia sengaja menunggu di luar karena kelasnya masih sangat kosong.

Sudah banyak teman sekelasnya yang datang tapi mereka tak langsung masuk ke kelas dan sekadar meletakkan tas saja. Di mana setelah itu mereka memilih keluar, entah sekadar menunggu di depan koridor atau pergi ke kamar mandi untuk mengurus urusan alamnya.
 
 

"Iya," jawab Putri sembari meletakkan tasnya di atas meja.

 

Putri memilih tempat di baris ketiga dekat jendela. Posisi favoritnya.
 
 

"Kenapa?" tanya Shania yang ikut duduk di samping kursi yang ditempati Putri.
 
 

Putri menaikkan satu alisnya mendengar pertanyaan Shania.

Kenapa apanya?
 
 

"Maksudnya?"

"Tumben nggak dianterin Kak Pian?"

"Oh itu. Soalnya-"

"Jangan-jangan Kak Pian beneran pertimbangin omongan gue kemaren ya, Put?" tanya Shania yang memotong omongan Putri.

Membuat Putri seketika mengerutkan dahi. "Shania ada ngobrol sama Angkasa?" tanya Putri. "Kapan?"

Shania berdecak. Ia meletakan tasnya di atas meja.  "Ituloh yang kemaren. Masa lupa? 'Kan ada lo juga."

"Ah. Pas pulang kuliah kemarin?"
 
 

Shania menganggukkan kepala.
 
 

"Bener, 'kan, apa kata gue, Put?"

"Soal?" tanya Putri yang jadi kebingungan sendiri. Shania tak menjelaskan konteks perkataannya sedari tadi.

"Soal anter jemput tiap hari. Pasti Kak Pian capek, 'kan, anter jemput lo terus? Makanya sekarang dia biarinin lo berangkat sendiri," ucap Shania. "Biar lo lebih mandiri."
 
 

Seketika, raut wajah kebingungan Putri sebelumnya mengendur. Ia yang baru mengerti apa maksud Shania memilih untuk mengabaikan ucapan Shania barusan.

Well, nyatanya perkataan Shania tidak benar. Hari ini Angkasa tidak mengantarnya karena keperluan mendesak Angkasa dengan Narendra, pun Angkasa sudah berangkat sejak kemarin.
 
 

"Maksud gue itu baik tahu, Put. Gue nggak pengen lo dianggep manfaatin kak Pian doang. Makanya gue bilang kalau sebaiknya tuh lo berhenti minta anter jemput dia. Lagian, sebelum jadian juga lo biasa berangkat sendiri, 'kan?"

"Iya, Shan. Iya." Sahut Putri yang memilih mengiyakan. Ia tak ingin memperpanjang soal ini lebih jauh. Pun Putri sudah tidak ingin lagi membahas Angkasa dengan Shania.
 
 

Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang