"Lo beneran serius pacaran sama Putri, Yan?" tanya Jian ketika keduanya telah selesai dari kelas praktikum yang memakan waktu selama 4 jam, dari jam satu siang sampai lima sore.
Tidak seperti kelas biasa, di kelas praktikum mahasiswanya lebih sedikit. Satu kelas hanya berisi 30 sampai 35 siswa saja. Berbeda dengan kelas kuliah biasa yang paling sedikit 70 siswa dan paling banyak hingga 150 siswa bila di kelas besar.
Angkasa memandang Jian jengah, entah sudah yang keberapa kalinya Jian bertanya demikian.
"Iya, nyet," jawab Angkasa sembari menyampirkan tasnya di punggung.
"Bukan cuma buat pelarian dari si Bina kan?" tanya Jian lagi sembari mensejajarkan langkahnya dengan Angkasa.
Tak seperti Angkasa yang kaki dan langkahnya panjang, milik Jian cenderung lebih kecil. Makanya ia harus setengah berlari ketika ingin menyamakan langkahnya dengan langkah Angkasa.
"Kaga anjing!" jawab Angkasa santai namun terkesan agresif.
Jujur, awalnya memang Angkasa berniat menjadikan Putri sebagai pelarian. Tapi niatannya berubah sejak malam di sebuah Angkringan kala itu.
Angkasa benci dipermainkan dan ia tak ingin melakukan hal yang sama kepada orang lain.
Meski mungkin sulit, tapi Angkasa memang mau mencoba membuka hatinya untuk orang lain. Ia tak mau terpuruk terlalu lama dan membuat dirinya terkesan seperti orang yang sangat menyedihkan.
"Bukannya lo bilang, lo nerima dia karena iseng?" selidik Jian lagi. Jian masih ingat betul bagaimana dengan entengnya Angkasa berkata demikian ketika ditanya apa alasannya menerima pernyataan cinta Putri.
"Ya tadinya. Tapi sekarang gua mau coba serius. Lagian..."
"Lagian kenapa?" tanya Jian ketika Angkasa sengaja menjeda perkataannya.
"Sekali-kali gua pengen tahu rasanya jadi pihak yang disayang duluan. Dikejar. Selama ini kan tiap kali deket sama orang, selalu gua yang suka duluan. Gua yang inisiatif deketin duluan. Dan gua juga yang selalu disakitin duluan. Jadi ya-"
"Jadi lo mau nyakitin Putri Cantik duluan? Gitu, Yan? Ah nggak beres lo!"
"Tolol!" rutuk Angkasa sembari menoyor kepala Jian. "Nggak gitu maksudnya anjing!" sambung Angkasa lagi.
Jian malah tergelak.
"Ya terus gimana? Jelasin dong nyet!"
Angkasa berdecak malas. Padahal ia sudah lama berteman dengan Jian, tapi selalu saja kesal tiap kali Jian menjahilinya. Ya, ia tahu Jian hanya sekedar meledek dan menjahilinya. Bukan hanya kali ini. Tapi juga dari kemarin-kemarin, seperti ketika Angkasa mengunggah foto Putri di akun instagramnya. Jian langsung meledek Angkasa melalui komentar di bawah postingannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️
RomanceAngkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...