EX - 8

930 67 3
                                    

Beralih dari Lia yang di perebutkan oleh kakak dan mantannya. Kini Lintang dan Ririn tengah duduk di teras rumah Ririn yang sepi. Keduanya nampak tenang dengan makanan dan minuman yang sebelumnya sudah di siapkan oleh Ririn.

Ririn yang tenang bermain ponsel milik Lintang dengan tubuh yang ia sandarkan pada sandaran kursi. Sedangkan laki-laki yang seragamnya sudah di buka itu tengah menikmati jus mangga kemasan yang sudah di sediakan.

Ririn mengerjit melihat salah satu pesan yang masuk di ponsel milik Lintang. Lintang yang tidak sengaja memergoki perubahan wajah kekasihnya langsung meletakan gelas dan mendekatkan kepala pada Ririn.

"Kenapa lo?"

Ririn memamerkan ponsel hitam itu pada pemiliknya, Lintang sendiri langsung merebut dan memperhatikannya sesaat.

Lintang menatap Ririn, "Gue ga tau ini siapa. Sumpah, Rin." ucapnya sungguh-sungguh.

Ririn diam memilih mengambil jus miliknya.

"Nih, block aja dari pada lo nething." Lintang menyerahkan ponselnya dan tanpa banyak basa-basi Ririn pun langsung menerimanya dan memblockir nomor tersebut.

Pesannya sedikit membuat Ririn emosi jadi wajar jika Lintang panik.

|Hai, sv nmr gue ya.

|Tapi jangan ksih tau pcr lo.

|Gue anak IPS.

|Btw, lo sibuk g? Bsk balik sklh jalan, yuk?

Kira-kira seperti itu isi pesannya. Ririn kembali mengembalikan ponsel hitam itu pada Lintang.

"Jangan marah, ya?"

Hembusan napas kencang Ririn keluarkan. Ia memutar bola matanya, "Tergantung,"

Lintang menautkan alisnya, "Tergantung apa?"

"Tergantung lo buka blocknya atau ga!"

Lintang tertawa, "Ga kan gue buka. Lo tenang aja, Rin, cinta gue ga serendah itu."

Uh, manisnya...

Ririn berdecih, "Buaya."

Mereka tertawa bersama kembali seperti semua seakan tidak ada yang terjadi di antara mereka.

Lintang teringat sesuatu, ia menatap Ririn kembali dan berucap, "Gue malam basket, ya,"

Ririn mengangguk, "Iya."

EX

Ruangan besar yang di isi oleh banyaknya laki-laki itu nampak ramai dengan berbagai macam kegiatan. Kenan yang di tunjuk sebagai wakil ketua atau seseorang yang berperan penting setelah ketua itu sedang duduk dengan leptop di depannya.

Tidak jauh dari Kenan duduk, ada Bimo yang terlihat sedang meneliti isi kulkas.

Gedung ini adalah ruko yang hanya memiliki satu kamar mandi dan sisanya adalah ruangan yang di manfaatkan untuk berkumpul. Ruko ini mereka sewa untuk di jadikan markas DonTrigger.

DonTrigger sendiri adalah sebuah gang yang beranggota lebih dari dua ratus orang dengan beberapa markas dan tentu saja wakil yang berbeda di setiap markasnya.

Dan tentunya dengan satu ketua yang sama.

Ruko ini adalah markas utama mereka. Walau tidak luas namun cukup untuk di jadikan tempat berkumpul. Dengan sembilan anggota dan satu di antaranya adalah wakil tempat ini di rawat dengan sangat baik.

Ex-Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang