Dua tahun lalu. Kelas sepuluh.
Seperti biasa, Lia datang bersama dengan Lio yang menjadi supirnya. Lia berjalan lebih dulu meninggalkan Lio yang masih sibuk dengan motornya.
Gadis itu tidak berjalan menuju kelas melainkan gudang belakang. Senyumnya terbit ketika melihat siluet seseorang yang sedang membelakanginya. Lia berlari kencang agar lebih cepat sampai di pelukan laki-laki itu.
"Aduh." eluhnya kaget.
Haydar memutar tubuh menatap Lia yang sedang tersenyum imut padanya. Tangannya mengusap kening Lia yang tadi di benturkan pada punggungnya secara sengaja.
"Sakit?" tanyanya halus. Lia menggeleng.
"Kenapa minta ketemu di sini? Nanti di kira kita mau ngelakuin hal negatif, lho."
Haydar terkekeh, "Ga modal banget. Masa kalo iya aku mau begituan sama kamu, aku milih hotel, Li, minimal kos-
Pletak!
Lia mengetuk kening Haydar kencang. Mulut laki-laki di depannya begitu lemes.
Haydar meringis, "Kamu jahat sekali sayang." lebaynya.
Lia membuang wajah, "Ga dengar lagi pake sempak!" juteknya.
Haydar menggeleng senyum. Tingkah Lia memang banyak dan selalu bisa menghiburnya.
"Aduh, kenapa ini? Kok cantiknya aku ngambek?"
Lia masih diam. Mempertahankan ngambeknya.
Haydar mencolek dagu Lia bermaksud menggoda pacarnya. Lia paling lemah jika sudah di colek dagunya. Gadis itu akan merasa jika Haydar sudah menyesal ketika dagunya sudah di colek.
Aneh.
"Ke kantin, mau?" tanya Haydar ketika Lia sudah mulai menatapnya.
Lia mengangguk.
Haydar tersenyum. Menyuruh Lia berjalan lebih dulu baru dirinya menyusul ketika Lia sudah ada di jarak Lima langkah darinya.
Keduanya berjalan seperti orang yang tidak berpacaran. Tidak ada saling pegang tangan. Tidak ada jalan beriringan atau tertawa karena candaan. Tidak ada.
Lia yang tau Haydar di belakangnya merasa aman. Ini adalah hal yang sudah biasa mereka lakukan selama hampir sebulan.
Baik Lia maupun Haydar sepakat untuk tidak mempublik status mereka karena dari mereka sendiri memang belum di izinkan pacaran.
Namun ada beberapa lintir orang yang tau tentang mereka. Tapi aman, sudah di kendalikan semua.
"Hem. Hem."
Abila berdehem dengan sengaja. Ia ingin menggoda Lia. Abila berjalan di tengah-tengah antara Lia dan Haydar, gadis itu dengan senyum manisnya siap menggoda Lia.
"Orang, mah gandengan. Masa jalannya kaya nyonya dan bodyguard gitu."
Haydar menoyor kepala Abila, "Berisik lo jomblo." ujarnya pelan.
"Tau diam aja lo!" ini Lia. Ia merangkul Abila lalu melepaskan sambil sesekali di dorong.
"Hus! Gue mau ke kantin."
Abila tertawa. Ia berjalan masuk ke kelas sementara Lia dan Haydar melanjutkan langkahnya sampai di kantin.
Lia berenti di stans batagor sementara Haydar di stans cimol.
Lia menerima uang pemberian Haydar yang diam-diam Haydar berikan. Lia selesai lebih dulu lalu keluar kantin berniat menunggu Haydar di pintu kantin saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Lover [Selesai]
Teen FictionSeries # 6 MauNinda Series #6 Sekuel : Tasya 1 & Tasya 2 'Adelia story' *** Mencintai adalah hak setiap manusia, tapi tidak jika seseorang yang di cintai itu sudah bukan milik kita lagi. *** Ini tentang Lia yang sedang berusaha melupakan mantan kek...