Lio mengangguk-angguk mendengar cerita Lia yang begitu random. Ceritanya memang tidak pernah jauh dari Haydar. Tapi sebagai seorang kakak Lio rela mendengar cerita ini lima kali berturut-turut.
Lima hari mereka balikan dan lima kali juga Lio mendengarkan Lia memamerkan sikap Haydar yang jauh lebih baik dari yang kemarin.
Lio sudah ada sekitar satu jam di kamar Lia. Menemani adiknya yang terlihat sangat bahagia.
"Iya, terus?" kata Lio.
"Iya gitu. Dia kan beliin gue otak-otak mercon, tapi ga gue makan karena gue lagi sakit perut kan. Eh, lo tau ga Bang dia ngomong apa?"
Lio menatap adiknya, "Apa?"
"Dia bilang gini. 'Gapapa. Kamu kan emang ga bisa makan pedas. Ini salah aku, aku yang lupa. Maaf, ya.' gitu Bang. Ih baper tau!"
Lio berdecih lalu tertawa pelan. Lia seperti anak kecil jika seperti ini. Lia itu menggemaskan, walau banyak tingkah dan sifatnya yang kadang suka bikin istigfar justru itu menjadi daya tariknya tersendiri.
Jadi tidak heran jika melihat Haydar gila di tinggal Lia.
"Lo udah pacaran sama dia tiga bulan lebih, masa di gituin aja baper?"
"Ya kan, namanya, Bang. Lo mah kaya ga pernah pacaran aj-
"Oiya, lo kan emang jomblo dari lahir, ya." lanjut Lia.
Lio menggeleng kepala.
"Cepetan, selesaikan cerita lo sama Haydar. Cerita gue juga harus di lanjut. Gue ga mau cerita gue berhenti di nasib sial. Gue juga harus bahagia sama cewek yang gue suka." ucap Lio melantur.
"Iya. Dua sampai tiga hari mungkin udah selesai. Gue bakal buat cerita ini singkat dan biarin lo melanjutkan kisah lo yang belum selesai." jawab Lia tidak kalah melantur.
Lio dan Lia saling tatap, lalu tertawa tidak jelas.
EX
Hari-hari Lia di jalani dengan baik dan tenang. Masalah dengan sang papah memang belum ada akhirnya, tapi Lia berusaha membuat dirinya yakin jika papahnya hanya khawatir, bukan membenci dirinya.
Dirinya berhasil membuat seluruh keluarga yakin jika hatinya baik-baik saja. Itu sudah lebih dari cukup. Dan jika untuk Haydar, semua berjalan baik-baik saja tanpa konflik atau perkelahian.
Tanpa sadar dua bulan sudah berjalan setelah mereka kembali bersama. Haydar nampak lebih semangat begitupun dengan Lia.
Saat ini Haydar tengah duduk di lapangan bersama dua temannya. Sejak tadi Beni tidak berhenti bicara membahas Chilla yang sekarang lebih menunjukan ketertarikannya pada Haydar.
Namun kembali lagi, Haydar tidak akan membuat Lia terluka untuk kedua kalinya atau semua berakhir termaksud restu Lio sebagai kembaran Lia.
"Mulut lo jaga Ben. Haydar udah punya Lia, dia ga bakal mau pindah hati walau kita tau Chilla emang lebih unggul dari Lia." jawab Surya.
"Keunggulan Chilla memang terlihat jelas, tapi entah kenapa gue lebih suka kalo Haydar sama Lia. Biar kata Lia tukang ngambek seperti apa yang kita tau justru ngambeknya Lia itu kaya daya tarik yang dia miliki lho, Ben, lo paham ga sih maksud gue!" kesal surya.
"Iya, gue tau, Sur. Tapi kalo kita bisa dapat yang lebih baik kenapa harus pertahankan yang kurang baik?"
Haydar menghela. Ini hubungannya, namun kenapa kedua temannya begitu ikut campur dan telalu banyak mengatur terutama Beni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Lover [Selesai]
Teen FictionSeries # 6 MauNinda Series #6 Sekuel : Tasya 1 & Tasya 2 'Adelia story' *** Mencintai adalah hak setiap manusia, tapi tidak jika seseorang yang di cintai itu sudah bukan milik kita lagi. *** Ini tentang Lia yang sedang berusaha melupakan mantan kek...