Happy Reading
_______________
Saat keluar dari kantor, tiba-tiba....
Brukk!
"Awshh-" ringis Alexa.
Alexa mendongak setelah menubruk dada bidang di depannya dan menatap kesal pria di depannya.
"Jalan tuh pake mata!" cerca Alexa.
"Di-" belum sempat pria itu melanjutkan bicaranya namun Andrian menyusul Alexa di belakang.
"Apa apa Al?" tanya Andrian pada Alexa. Alexa dan pria di depannya menoleh. Pria itu menatap dingin ke arah Andrian.
Andrian mengalihkan pandangannya ke pria yang ada di sebelah Alexa.
Deg!
"L-lo?" Andrian tak percaya dengan apa yang ia lihat. "Mampus gue!" lanjut Andrian dalam hati.
Setelahnya itu kini Alexa, Leon, dan Caca tengah berada di ruang tunggu yang ada di depan kantor kepala sekolah. Disana juga sudah ada orang tua Leon dan Caca, sedangkan mama tiri Alexa belum menampakkan batang hidungnya. Entahlah Alexa juga tidak peduli.
"Apa papa kamu datang Alexa?" tanya Astari, mama Caca.
Alexa tersenyum dan menggeleng. "Nggak tante, papa masih di luar negeri."
Geri-- papa Caca dan Astari mengangguk mengerti. Sinta-- mama Leon pun sudah ada disana.
Sinta merangkul Alexa. "Yang sabar ya sayang."
"Makasih tante." ucap Alexa dengan sopan.
Ya, orang tua Leon dan Caca memang sudah tau bagaimana keluarga Alexa. Leon dan Caca sendiri yang bercerita bahwa mama tiri Alexa sangat menyebalkan. Papa Caca juga pernah terlibat kerja sama bisnis dengan papa Alexa. Namun yang mereka tau hanyalah garis besarnya saja tentang masalah Alexa.
Orang tua dari Leon maupun Caca tidak ada yang menyalahkan teman anaknya atas kenakalan anak-anaknya. Itu semua dikarenakan mereka sudah mengenal baik teman-teman anaknya. Karena mereka sahabat anaknya yang selalu ada dalam suka maupun duka. Nakal itu wajar, selama tidak kelewat batas.
Sementara itu, suasana di dalam kantor kepala sekolah mencekam. Andrian yang berisik menjadi menunduk pasrah. Aura pria di sampingnya membuatnya merinding setelah enam tahun tidak bertemu.
"Saya minta maaf atas nama adik saya karena selalu membuat ulah."
"Tidak apa-apa Mr. Alaric . Biasa anak remaja, jangan diulangi ya Andrian." balas Pak Bimo dan beralih berbicara pada Andrian.
Andrian merutuki Pak Bimo dalam hatinya. Tadi saja berbica padanya seperti apa, sekarang berbicara pada kakaknya seperti apa pula.
"Baiklah saya rasa hanya itu yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa jadi pelajaran."
"Baik pak, terima kasih, saya permisi." ucap Gavin kemudian berjabat tangan dengan Pak Bimo.
Pak Bimo tersenyum ramah mengingat pria di depannya ini akan menggantikan kakeknya untuk mengawasi SMA Gangga. Benar, SMA Gangga adalah sekolah milik kakek Gavin dan Andrian. Kakek Gavin sudah semakin bertambah umur, dan kini fokus menjaga istrinya yang sedang sakit dibantu mama Gavin dan Andrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaric's [End]
Teen Fiction🔞 |[FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE]| Kisah sang pengusaha muda, Gavin Alaric yang sukses memikat kaum Hawa. Sayang, sikapnya yang otoriter, dingin, dan tak suka dibantah membuat seluruh karyawan di perusahaannya menahan na...
![Alaric's [End]](https://img.wattpad.com/cover/263791820-64-k50032.jpg)