Chapter 13 : Bukan Alexa

33.9K 1.9K 58
                                        

Allo! I'm comeback

Happy 1K readers 🎉💃

Ga nyangka bgt yg baca udah sebanyak itu 😭🔥
Thanks a lot everyone, sayang kalian banyak" 😘

Aku bawakan chapter spesial buat para readers ku yang setia 😎
Hope u enjoy!

Happy Reading

_______________

Gedung tua dengan cat putih penuh coretan terlihat menyeramkan dibawah cahaya lampu yang redup. Catnya sudah memudar karena termakan waktu. Kesan menyeramkan menguar di gedung tersebut. Tawa kejahatan di dalam sana terdengar hingga ke telinga Gavin dan mafia anak buah mendiang Arachad.

Gavin melepaskan kancing pada jasnya, melangkahkan tungkainya dengan santai. Bibirnya membentuk lengkungan devil smile. Suara derap langkahnya menghentikan tawa dari dalam sana.

"Siapa kau? Berani-beraninya masuk ke dalam?" tanya seseorang yang jelas saja ia adalah bosnya-- Jazz.

Gavin masih setia dengan ekspresi dinginnya, membuat mereka berdecak kesal.

"Bocah ingusan ini sepertinya bisu heh?" mereka meledakkan tawanya kembali seolah mengejek Gavin.

Namun suara kehadiran Jeff serta yang lainnya begitu mengejutkan mereka. Sontak saja mereka langsung berdiri karena ini adalah kunjungan yang tiba-tiba. Siapa sangka?

"Ternyata kalian masih saja payah seperti dulu." kata Billy dengan kekehannya.

"Bagaimana bisa kalian menghancurkan tambang tapi tak mengenal pemiliknya? Memalukan bukan?"

Jazz dibuat dua kali tak percaya setelah mendengar perkataan Jeff. Jadi yang berdiri di depannya itu adalah putra mendiang Arachad-- musuh bebuyutannya? Sungguh Jazz tidak tahu. Yang ia tahu Arachad memiliki satu putra dan masih menjalani pendidikan di sekolah.

"Sungguh memalukan. Datang kembali ke negara ini dan menunjukkan kebodohanmu, Jazz?" ejek Fergizon.

"Oh ternyata kau juga ikut Jazz, Bon?" kini Draco melambai pada Bon-- tangan kanan Jazz.

Draco dan Bon dulu berteman dan pernah satu kelas saat SHS. Setelah lulus Bon menghilang bak di telan bumi, Draco pun tak tahu kemana temannya itu. Namun setahun setelahnya Draco tak sengaja bertemu dengan Bon di sebuah gang kecil saat malam hari. Bon menusuk seorang pengusaha, menghunjamnya dengan membabi buta malam itu. Draco yang melihatnya pun menghentikan Bon.

Tapi sayang, Bon sudah berubah. Dengan datangnya Draco membuat Bon gagal merampok pengusaha tersebut. Hal itulah yang membuat Bon sangat membenci Draco. Draco tak menyangka bahwa Bon akan bergabung bersama para mafia meresahkan dibawah pimpinan Jazz.

"Tak usah basa-basi. Apa mau kalian?" Jazz menatap nyalang Gavin. Namun Gavin sama sekali tak tergertak.

"Bukankah aku yang seharusnya bertanya?"

"Ayolah seharusnya kalian menyuguhkan wine untuk kami. Kalian sangat tidak sopan pada tamu." canda Billy yang membuat Jazz semakin kesal.

"Jangan banyak bicara kalian!"

Anak buah Jazz maju menyerang saat Jazz menggerakkan jarinya, sebuah perintah untuk penyerangan. Para kawanan Jeff langsung sigap melakukan serangan balik. Bertempur dengan skill masing-masing, seolah beradu siapa yang paling kuat. Setelah itu Jazz ingin menyerang Gavin. Ini adalah moment yang ia tunggu-tunggu. Menghancurkan keluarga Arachad, terutama putranya!

Alaric's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang