Happy Reading
_______________
Semenjak kedatangan perempuan bernama Gaby itu, para rekan bisnis terdekat Gavin ikut mengerumuni mereka. Banyak yang bertanya siapa gadis yang bersama Gavin, dengan lugas Gavin menjawab bahwa Alexa adalah kekasihnya. Teresa pun sudah kembali setelah dari toilet.
Semuanya mencuri-curi pandang secara diam-diam bahkan ada yang terang-terangan menatap Alexa, hingga gadis itu merasa tak nyaman. Akhirnya ia mengajak Andrian untuk menjauh dari Gavin dan juga Teresa dengan alasan ingin duduk saja.
Lalu disinilah mereka berdua, di pojok ruangan dengan duduk berdampingan. Andrian sudah melepaskan kancing jasnya, sedangkan Alexa duduk menyilangkan kakinya dan tangannya bersedekap di dada. Mereka menghela napas berat secara bersamaan, lalu saling menoleh dan menghela napas lagi.
"Kayaknya orang-orang macam kita emang nggak cocok deh di habitat kayak gini." celetuk Andrian kemudian menopang dahunya.
"Bener, nggak tahan banget gue di acara ginian kalau bukan karena menghargai ajakan kakak lo."
"Sama, kalau bukan karena disuruh mama gue, gue juga nggak bakal disini."
"Lo emang nggak pernah dateng ke acara anniversary perusahaan papa lo?"
Andrian menggeleng. "Biasanya anniversary diadain di Amerika, karena dulu Gavin disana. Disini pun gue nggak pernah ikut, yang ngurus perusahaan disini om gue. Gue nggak pernah mau diajak ke Amerika, cuma mama gue yang kesana. Tapi lo tau kemarin pacar lo ngancem gue apa?"
"Apa?"
"Dia ngancem kalau gue nggak mau dateng ke anniv kali ini, dia bakal nyuruh semua universitas buat blacklist gue. Sinting emang pacar lo!"
Alexa menggeplak bahu Andrian. "Dia kakak lo juga bego!" gadis itu mendengus. "Emang kakak lo bakal tega ngelakuin itu ke adiknya sendiri?"
Laki-laki itu melirik ke arah kakaknya yang sesekali curi-curi pandang kearahnya dan juga Alexa, apa kakaknya akan cemburu? Andrian tertawa geli dalam hati.
"Wah lo nggak tahu aja tuh manusia kaku kayak gimana, gue pernah nih ya nggak ikut acara Pramuka SD, dia ngunci gue di kamar selama seminggu!"
Jika mengingat itu Andrian rasanya ingin menendang kepala kakaknya, namun tentu saja ia tak berani.
"Gila!" decak Alexa.
"Ya gitu tuh, sampai waktu dia umur enam belas tahun papa nyuruh dia sekolah di Amerika, gue seneng banget akhirnya hidup gue bebas." Andrian tertawa pelan saat mengingat dirinya hari itu sampai membuat perayaan kecil dengan teman-temannya.
"Tapi saat mereka mau berangkat ke Amerika, mereka kecelakaan dan itu yang buat papa gue meninggal. Kejadian itu tepat sehari setelah Gavin ulang tahun, makanya Gavin nggak terlalu mentingin hari ulang tahun dia karena setelah itu kita semua bakal memperingati hari kematian papa."
Nada yang Andrian ucapkan sangat tenang, tak ada raut wajah yang jahil seperti biasanya, Alexa bisa merasakan kesedihan itu.
"Semenjak saat itu kakak gue jadi dingin, tapi seminggu setelah papa gue meninggal Gavin tetep pergi ke Amerika karena itu permintaan terakhir papa gue." Andrian menatap Alexa dalam-dalam.
"Gue seneng Gavin perlahan bisa kayak dulu, awaknya gue bingung kenapa semenjak pulang dari London Gavin jadi sering senyum sendiri. Ternyata itu semua karena lo, jaga kakak gue ya, Al."
![](https://img.wattpad.com/cover/263791820-288-k50032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaric's [End]
Novela Juvenil🔞 |[FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE]| Kisah sang pengusaha muda, Gavin Alaric yang sukses memikat kaum Hawa. Sayang, sikapnya yang otoriter, dingin, dan tak suka dibantah membuat seluruh karyawan di perusahaannya menahan na...