Chapter 14 : Calon mertua

37.9K 1.8K 99
                                        

_______________

⚠️ warning ⚠️
17+

Sekali lagi cerita ini bergenre teen fiction with young adult content •

Dedek" gemes tolong jangan ditiru ya, belum waktunya 😘

Happy Reading

_______________

"Gue sayang sama lo."

Setelah mengatakan itu Gavin memandang wajah Alexa, melihat reaksi gadis tersebut. Tatapan mereka bertemu. Tentu saja ini terlalu tiba-tiba bagi Alexa, namun tak bisa ia pungkiri bahwa kata-kata tersebut membuat hatinya berbunga-bunga.

"Gue cinta sama lo." lanjut Gavin.

"Kenapa?" entah mengapa hanya itu yang keluar dari mulut Alexa.

"Kenapa apanya?"

"Kenapa lo sayang sama gue?"

"Karena lo yang bikin gue sayang sama lo."

Alexa tak tahu harus bagaimana. Ia mengalihkan pandangannya karena tatapan Gavin begitu menghipnotis dirinya. Namun tangan Gavin menyentuh dagu Alexa, mengarahkan supaya gadis itu menatapnya.

"Gue serius."

"Ya-ya udah." gugup Alexa.

"Gue beneran sayang sama lo, gue jatuh cinta sama lo. Gue nggak tau kenapa bisa jatuh cinta sama cewek bar-bar kayak lo." ucap Gavin terkekeh pelan namun jujur itu.

Alexa mendengus kesal. Apa dirinya sebar-bar itu?

"Gimana sama perasaan lo?" tanya Gavin yang masih menatap Alexa, semakin dalam.

"Gu-gue..." Alexa menggantungkan ucapannya.

Bibirnya terasa sulit untuk mengatakannya. Sementara Gavin masih menunggu Alexa melanjutkan bicaranya. Ia berharap Alexa memiliki perasaan yang sama dengannya.

"Gue enggak."

Sakit? Pasti. Gavin sudah menduga hal ini. Lagipula selama ini Alexa memang tak pernah menunjukkan sikap tertarik padanya bukan? Dengan tersenyum tipis Gavin menangkup wajah Alexa, mengelus pipinya dengan sayang.

"Nggak apa-apa, lo tahu gue sayang sama lo aja udah cukup."

"Gue enggak jauh beda sama lo maksudnya" cicit Alexa pelan.

"Hm?" Gavin menaikkan salah satu alisnya, ia juga berusaha menahan senyumnya.

"Gue juga sayang sama lo."

Gavin dibuat gemas oleh tingkah Alexa yang malu-malu. "Cuma sayang? Nggak cinta juga?" ia mengambil kotak P3K yang ada di tangan Alexa dan meletakkannya.

"Yaa itu juga.."

"Itu apa?" goda Gavin yang semakin mengeratkan tangannya di pinggang Alexa.

"Cinta.."

"Bilang 'i love you' gitu.."

"Apaan sih nggak mau! Malu!"

"Kenapa harus malu?" Gavin kian gencar menggoda Alexa.

"Lo kenapa jadi bawel gini? Mana sikap es batu lo?"

"Hilang kalau sama lo"

Rasanya Alexa ingin sekali memukul mulut Gavin. Bukankah itu salah satu rayuan buaya?

Alaric's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang