Chapter 33 : Sandiwara

10.5K 480 253
                                        

Hayoo klo tembus 800 vote bakal double update! 🎉
Krna jumlah pembaca sm vote beda jauh huhu

Happy Reading

_______________

Gavin berbicara dengan resepsionis rumah sakit, menanyakan di mana ruang rawat Leander. Begitu mendapat jawaban, kaki Gavin langsung melangkah kesana. Sekarang pria itu melepaskan jas yang masih ia kenakan saat berdiri di depan ruang rawat Leander.

Pintu terbuka, sontak membuat dua orang di dalamnya menoleh. Berbeda dengan Alexa yang sedikit terkejut, Leander sudah bisa menduga bahwa pria yang merupakan kekasih putrinya itu akan kesini menjenguknya.

Mata Gavin dan Alexa bertemu, sama-sama terpaku untuk beberapa detik, hingga kemudian Alexa memutuskan kontak mata itu.

Siapa yang memberitahu Gavin untuk kesini?

"Selamat siang." pria itu bingung harus bagaimana, ia beberapa kali bertemu Leander, tapi itu pun saat ada urusan pekerjaan

Leander tersenyum, "Siang."

"Maaf saya baru sempat kesini buat jenguk om, kerjaan saya nggak bisa ditunda."

"Iya gapapa kok, oh iya duduk dulu."

Gavin mengangguk, lalu mengambil tempat duduk di sebelah Alexa. "Oh iya saya bawain buah sama beberapa vitamin, di makan ya om, semoga cepat sembuh."

Berdekatan dengan Gavin namun dalam keadaan mereka yang sedang bertengkar membuat Alexa sedikit gugup, dia ingin menjauh. Niatnya itu tertahan karena tidak ingin memperlihatkan masalahnya itu di depan papanya.

"Makasih ya, harusnya kamu nggak usah repot-repot bawain itu buat saya." balas Leander.

"Nggak repot kok om."

Mata Leander sedikit menyipit menelisik wajah Gavin yang terdapat lebam di sana.

"Wajah kamu kenapa? Kamu baik-baik aja?" nada khawatir itu keluar begitu saja.

Kepala Alexa menoleh, ia terkejut melihat wajah kekasihnya itu. Apa yang terjadi dengan Gavin? Waktu terakhir mereka bertemu, Alexa yakin Gavin masih baik-baik saja. Alexa menunggu Gavin menjawab pertanyaan sang papa.

"Oh, ini.." ada jeda saat Gavin berbicara, "Ini kemarin ada insiden kecil, masalah pekerjaan." bohong Gavin.

Leander paham maksud Gavin, ya meskipun pria itu tidak tahu bahwa Gavin berbohong.

Setelah itu Alexa hanya mendengarkan dua pria di dekatnya ini berbicara. Banyak yang mereka bahas, dari mulai Gavin menanyakan kondisi papanya, lalu papanya yang merembet membahas pekerjaan.

Bisa-bisanya dalam keadaan sakit papanya itu masih memikirkan pekerjaan.

"Oh iya, saya boleh minta tolong?"

"Boleh om, mau minta tolong apa?"

"Tolong setelah ini anterin Alexa pulang ya, buat ganti baju." Leander tahu bahwa ada sesuatu di antara putrinya dengan kekasihnya itu.

"Pa, nggak usah, nanti Alexa minta tolong Om Ken buat am-"

Belum sempat Alexa meneruskan bicaranya, Gavin segera mengiyakan. "Iya om, nanti saya anterin Alexa."

Alaric's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang