Chapter 6 : Good Night

35.7K 1.9K 22
                                    

Happy Reading 😍

_______________

Riko cukup santai berinteraksi dengan Gavin. Entahlah Gavin sangat mempercayai Riko. Tak jarang juga Riko memberi saran pada pria itu. Ya walaupun hanya beberapa yang pria itu dengarkan.

"Malam ini kamu ikut saya ke rumah. Saya butuh bantuan kamu."

"Baik, tuan." jawab Riko.

"Saya malam ini ada urusan. Kamu atur semuanya, berkas sudah harus siap jadi saya tinggal tanda tangani sebelum flight ke Jepang." perintah Gavin pada Misa.

Misa mengangguk. "Baik, saya akan langsung selesaikan hari ini." ucap Misa sembari memeriksa berkas yang ada di meja Gavin.

"Hm.. Misa, apa yang disukai gadis sma?" tanya Gavin random.

Baik Misa maupun Riko terkejut. Untuk apa Gavin bertanya seperti itu.

"M-maksud tuan?" tanya Misa berhati-hati.

"Apa yang disukai gadis sma seumuran Andrian? Mereka menyukai barang seperti apa?"

Gavin memang tak tahu apa yang para gadis remaja sukai. Saat ia remaja dulu, ia masa bodo dengan teman-teman perempuan di sekitarnya. Yang Gavin tau teman sekolahnya dulu hanya suka memuji-muji Gavin.

Ia juga hanya tau selera orang dewasa. Itupun karena memberi gift pada rekan kerjanya.

"Mereka biasanya menyukai makanan, seperti yang sedang ramai saat ini yaitu makanan Korea. Pasti banyak yang suka. Skincare, atau hal semacam itu."

Misa dan Riko kini sedang menerka-nerka siapa gadis itu. Baru kali ini Gavin bertanya seperti itu. Namun mereka tak berani bertanya lebih jauh.

"Baiklah, setelah pekerjaanmu selesai kamu pergi dengan Riko belikan semua yang kamu sebutkan tadi. Saya mau barangnya sudah ada nanti sore. Paham?"

"Paham tuan. Apa ada hal lain lagi yang bisa saya bantu?"

"Tidak. Kalian bisa keluar sekarang."

Misa dan Riko pamit keluar dari ruangan Gavin. Gavin menghela napasnya lega. Ia melakukannya hanya untuk mengurangi rasa bersalahnya. Tidak lebih.

•••

Riko mengekor di belakang Gavin saat memasuki mansion mewah tersebut. Saat di ruang keluarga mereka mendapati Andrian dan Alexa sedang makan pizza bersama.

Gavin menghentikan langkahnya diikuti Riko. Pandangan Riko mengarah pada gadis di sebelah adik Gavin. Bukankah adik Gavin hanya Andrian?

"Ambilin gue minum." ujar Gavin.

Alexa dan Andrian menoleh ke sumber suara.

"Lo ngomong sama siapa?" tanya Andrian.

"Lo"

"Lo nyuruh gue? Terus gunanya pelayan di rumah ini apa sih?!" kesal Andrian pada kakaknya.

"Gue maunya lo. Cepet." Gavin masih setia berdiri memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

Andrian berdecak kesal namun tetap melakukan perintah kakaknya. Baru pulang sudah membuat Andrian ingin memakan hidup-hidup kakaknya itu.

Alaric's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang