Chapter 27 : Senyum yang sama

17.7K 825 71
                                        

Hai semuanya!
Akhirnya aku balik lg setelah hiatus 2 bulan lebih
I'm so sorry about that 🙏

Jadi aku hiatus tanpa rencana sebelumnya, karena emang ada sesuatu yg membuat aku kehilangan mood buat nulis. Faktor penghalangnya juga karena banyak hal yg harus diurus, mentok ga ada ide buat dituangin. Tapi syukurlah sekarang aku bisa kembali lg dan ketemu kalian 😍

Nah, apa kabar kalian? Semoga kalian sehat selalu 🦋

Hope u like it ❤

_______________

Gaby terbangun dari tidurnya. Setelah basah kuyup terkena hujan, Gaby memutuskan untuk pulang. Jujur saja, hingga kini hatinya masih tidak baik-baik saja. Harapannya untuk bertemu dengan orang tuanya harus terhalang kenyataan pahit seperti ini.

Ia masih ingat jelas bagaimana ia berjanji pada daddy dan mommy-nya saat akan mendaftarkan diri di dunia model. Ia berjanji akan membanggakan daddy dan mommy-nya, lalu setelah itu menemui orang tuanya.

Tangan Gaby terulur membuka laci di meja, mengambil buku kecil yang ia temukan saat insiden kebakaran lima belas tahun yang lalu. Saat itu ia tidak bisa mengerti apa yang Belina tulis.

Namun setelah Gaby belajar dari home schooling, ia baru mengerti apa yang Belina tulis. Disana ternyata ada foto Leander. Belina menuliskan perasaanya pada Leander di buku tersebut.

 Belina menuliskan perasaanya pada Leander di buku tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah yang Belina tuliskan. Gaby menghela napasnya, merasa tidak habis pikir. Cinta, itulah alasan Belina melakukan semuanya untuk menghancurkan keluarga orang lain.

"Gimana dia sekarang?" yang Gaby maksud adalah Belina.

Selanjutnya Gaby tertawa miris. "Aku nggak peduli dia kayak gimana. Yang pasti kejahatan ini harus papa ketahui."

Gaby jadi curiga, jangan-jangan kematian Angela ada hubungannya dengan wanita ular itu. Mungkin saja. Namun sekarang Gaby akan mengurusnya satu persatu. Ia akan mencari bukti untuk meyakinkan bahwa Gaby adalah putri Leander.

Tidak mungkin kan Gaby langsung mengaku pada Leander tanpa bukti? Bisa-bisa Leander menganggapnya gila. Tapi setidaknya ia masih menyimpan buku kecil itu dan kini ia harus mencari bukti lainnya.

Di tempat lain, Gavin mendorong kursi roda Alexa menuju kamar Arsen. Gavin membuka pintu, lalu membawa gadisnya mendekati Arsen yang terbaring di ranjang.

Kepala Arsen menoleh memeriksa siapa yang datang. Ia tersenyum melihat Alexa menjenguknya.

"Kalian gapapa?" tanya Arsen khawatir.

"Harusnya kita yang tanya sama lo. Gimana keadaan lo?" balas Gavin.

"Gue baik-baik aja. Cuma nunggu jahitannya kering."

Alaric's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang