Chapter 18 : Lima puluh juta

30K 1.4K 33
                                        

_______________

Hi aku kembali 💃
Akhirnya bisa up lagi dan ketemu kalian, makasih udh doain aku supaya cepet sembuh 💞

Votenya menurun 😔 keluarlah kalian wahai para siders
Silahkan pencet bintang 🌟 klo ga aku bkl marah 😡

Hehe ^^

Chapter ini diketik lebih dari 3900 kata buat penantian kalian ☄
Biasanya 2500 an lebih

Siapkan mental untuk terombang-ambing sama identitas Gaby 😱

Happy reading

_______________

Di kamar yang sunyi itu, Gaby duduk sendiri dengan tangan yang membuka kotak berwarna hitam. Disana terdapat sebuah buku dan juga selembar foto. Jemarinya mengusap foto tersebut.

Bertemu dengan Leander di hari itu sama sekali di luar dugaannya. Namun setidaknya ia selangkah lebih dekat dengan pria itu. Begitu bertemu dengan Leander, Gaby mengutus orang suruhannya untuk mencari informasi tentang Leander.

Sialnya informasi tentang Leander tak seterbuka itu di internet. Para suruhannya kesulitan mencarinya, sepertinya data pria itu benar-benar dilindungi.

"Kenapa disensor sih?" ujar Gaby yang kini menatap layar laptopnya.

Disana terdapat profil Leander, namun tak ada profil istri dan juga anaknya, hanya terdapat keterangan pada profil keluarganya berinisial AM. Tanpa Gaby ketahui AM sendiri berarti Angela Mauren-- mendiang istri, dan juga Alexandra Mauren.

"AM siapa ya?"

Sama seperti Arachad yang memilih tidak mengumbar identitas Gavin sebagai pewaris utama, semua itu bertujuan melindungi keluarganya. Waktu itu Alexa juga meminta Leander untuk menyembunyikannya, karena Alexa tak ingin apa yang ia dapat semua karena latar belakangnya yang merupakan anak pemilik Lean Group. Ia ingin apapun yang ia dapatkan adalah murni dari dirinya sendiri.

"Gue harus gimana lagi.." keluhnya.

"Sayang.. kamu belum tidur?" suara Sofya membuatnya menoleh ke arah pintu.

"Belum mom, mommy kenapa belum tidur?"

Sofya menghampiri putri semata wayangnya itu. "Mommy baru saja dari kamar mandi dan memastikan apa kamu sudah tidur, ternyata belum."

"Apa daddy sudah pulang?"

"Ya, daddymu sudah pulang. Dia langsung tertidur setelah makan."

Gaby terkekeh mendengar kebiasaan Antonio-- daddynya itu, selalu saja tertidur setelah merasa kenyang. Lalu Gaby meraih tangan wanita yang telah memberinya banyak cinta.

"Apa mommy dan daddy keberatan berada di Indonesia?"

"Tidak sayang. Apapun pekerjaan dan urusanmu, mommy dan daddy akan selalu menemanimu. Fokuslah pada dirimu, kami akan ikut bahagia jika kamu bahagia."

Alaric's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang