Chapter 2 : Four Troublemakers

68.1K 2.3K 18
                                        

Happy reading 💕

_______________

Empat murid berjalan menyusuri koridor sekolah dengan tampang tak berdosa mereka.

Alexandra Mauren. Gadis cantik dan bodygoals yang siap kapan saja mencuri hati siapapun. Auranya sangat terpancar hebat. Dengan wajah dinginnya yang khas dan hampir tidak pernah tersenyum, membuat semua orang sepakat bahwa ia adalah seorang ice princess. Tatapan yang tajam dan smirk mematikan sekaligus sexy. Ah benar-benar pahatan Sang Maha Kuasa yang sempurna. Meskipun jadi Princess-nya SMA Gangga, Alexa bukan perempuan yang gemar mencari perhatian. Ia unik.

Andrian Alaric. Si badboy SMA Gangga dengan segala daya tariknya. Rahang yang tegas dengan paras sempurna membuat para siswi ingin menjadi kekasihnya. Namun mereka cukup sadar diri karena Andrian bukanlah orang biasa. Kekayaan dan paras tampannya membuat gadis-gadis hanya bisa mengaguminya. Apalagi Andrian didampingi sahabatnya yang kelewat cantik, ah insecure duluan deh.

Leon Askara. Laki-laki dengan tubuh atletis yang membuat para siswi menjerit ketika melihatnya. Ketua basket SMA Gangga inilah yang selalu berhasil memimpin teman-temannya membawa nama sekolah ketika pertandingan basket. Jangan lupakan senyum manisnya. Jangan halu juga karena seorang Leon sudah mempunyai sesorang di hatinya yang hanya ia dan Tuhan ketahui.

Caca Riona. Gadis cerewet ini kesayangan para sahabat-sahabatnya. Tapi jangan salah, Caca ini gadis yang imut. Hanya saja cerewetnya yang luar biasa membuat Alexa ingin menenggelamkan sahabat tercintanya ini ke Sungai Amazon. Ia juga memiliki wajah yang cantik. Alexa dan Caca kalau sudah berjalan beriringan membuat para laki-laki menganga lebar. Bukan lebay, namun itu memang kenyataan.

Koridor tampak sepi karena memang ini masih jam pelajaran. Mereka memasuki kelas dengan santai.

"Permisi." ucap Andrian yang membuat seluruh penghuni kelas menatap mereka berempat.

"Ya, bagus sekali, sudah datang terlambat lalu masuk seperti tidak ada salah. Dari mana kalian?" tanya Bu Hanisa.

"Kita nggak telat kok bu, kita udah berangkat dari tadi. Cuma kita nyantai di rooftop dulu hehe." cengir Andrian. Alexa mendengus sebal karena Andrian banyak bicara. Ia ingin cepat duduk.

Alexa melangkahkan kakinya menuju bangkunya diikuti yang lainnya.

"Siapa yang nyuruh kalian masuk?"

"Nggak ada." balas Caca dengan senyuman bodohnya.

"Kita pengen mengikuti pelajaran Bu Hanisa yang cantik." genit Andrian. Bu Hanisa memijit pelipisnya.

"Keluar sekarang!"

"Serius nih bu?" tanya Leon.

Bu Hanisa mengangguk. Daripada ia menghadapi empat anak ajaib ini mending ia suruh mereka keluar saja.

"Yesss!!" seru mereka bertiga. Hanya Alexa yang diam memutar bola matanya jengah.

"Kenapa seneng? Kalian keluar dan ibu hukum bersihin gudang belakang."

"Siap bu!" balas mereka yang kemudian pergi meninggalkan kelas.

"Sabar... sabar" Bu Hanisa mengusap dadanya.

Alaric's [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang