41. TQWOD

135 13 3
                                    

Nomor satu di dunia?

Jangan-jangan, mereka juga pemilik SAVEB?

Palingan dia lagi mimpi

Mana mungkin, ini serius njirr..

Banyak juga orang yang tidak percaya dengan apa yang dibicarakan oleh Asya.

"Maksud kamu apa?" Tanya mama Asya yaitu Achie, menatap manik mata putri satu-satunya.

"Iya, maafin aku ma, aku nggak pernah kasih tau," mama Asya dan papanya geleng-geleng kepala atas kenyataan ini semua.

"Dan ada satu lagi yang harus kalian ketahui malam ini," kata Vio.

"Apalagi kenyataan yang harus kita ketahui? Belum puas kalian nyembunyiin ini?!" Bentak mama Euna, sedang mereka yang sudah menduga ini akan terjadi, mereka hanya berekspresi biasa saja.

"Tuan Syahnara bendahara donatur menggelapkan uang yang selama ini dia minta, bahkan uang saya pribadi saja sudah hampir 18 miliar,"

DEG!

18 miliar?

Itu uang semua?

Nggak nyangka gue.

Mulai bermunculan kembali ricuh.

"Kalian bisa nggak sih? DIAM!" Bentak Steva.

"Kamu jangan mencoba mencoreng nama baik saya! Mentang-mentang kamu punya sekolah dan pemilik Q'R company, jadi jangan coba jatuhkan SAYA!" Bentak tuan Syahnara.

"Emangnya Lo punya bukti?" Tanya Ona, antek-antek Mela ddk.

Asya tersenyum miring, dan tiba-tiba saja layar di samping panggung hidup, dan menampilkan bukti-bukti kegelapan keluarga Syahnara.

"Mudah sekali membohongi mereka, kerusakan kecil, tapi diminta banyak langsung di kasih aja,"

"Iya, kau benar sekali, bahkan pemilik sekolah ini juga terlalu bodoh,"

Satu persatu bukti di tampilkan di layar tersebut.

Dimulai dari bagaimana percakapan tuan Syahnara dengan rekannya, yaitu yang menjadi staf guru di EHS.

Dia berbicara dengan anak buahnya.

Dia merencanakan sesuatu saat masih dirumah.

Percakapan dia dengan anak nya, yaitu Mela.

Dan juga kumpulan bukti asli keuangan, yang berhasil Asya dapatkan di ruang guru.

Bahkan untuk mendapatkan bukti flashdisk.

Dia hampir kehilangan nyawanya.

"Bagaimana? Masih mau mengelak lagi?" Tanya Bela.

"I-ini pas-ti editan," ucap guru yang bermarga Syahnaga terbata-bata.

"Bapak Lo editan! liat pake mata bicts!" Marah Star menggebu-gebu.

Plak....

Satu tamparan mendarat di pipi Star, dan ulahnya adalah Naya.

"Lo macem-macem sama keluarga sahabat gue, habis Lo ditangan gue," ucap Naya dengan tatapan nyalang nya.

BUGH....

Satu tendangan keras mendarat di punggung Naya, akibat ulah Asya.

"ASYA!" Marah papa Asya.

"Apa?" Tanya Asya dengan santainya.

"Kita nggak pernah ngajarin kamu kurang ajar begini, bagaimana bisa kamu main tangan HAH?!" Marah dia menggebu-gebu.

"Papa sama Mama emang nggak ngajarin aku kasar, tapi kalo kalian lupa, kalian juga nggak ada ngajarin aku kebaikan,"

Plak....

Satu tamparan mendarat di pipi Asya, dan penyebabnya adalah mamanya.

"Berani kamu bicara seperti ini?"

"Jaga ucapan kamu Asya!"

"Papa sama Mama nggak tau apa-apa, jadi jangan ikut campur urusan kita,"

"Kita?" Beo para orang tua.

"Iya! Ini semua juga demi kebaikan dan dendam keluarga kita terbalaskan Tan, om, ma, pa," jawab Vio.

"Maksud Lo apa? Emangnya kita ngapain keluarga Lo?" Tanya Bunga.

"Lo nyo emang nggak ngapa-ngapain, tapi keturunan keluarga sebelum Lo lahir yang salah," kata Asya lembut tapi menusuk, bagaimana tidak, yang sekarang menguasai diri Asya adalah Aurora.

"Jaga ucapan anda BOCAh!" Marah tuan Mix.

"Merasa tersindir? Berarti anda melakukannya," Rafa mulai turun tangan, dan menatap nyalang terhadap orang yang punya masalah dengan Asya ddk.

DEG!

Bagaikan disambar petir.

"Edra?" Kata mama Euna dan papanya secara bersama.

Euna langsung memutar kepalanya dan melihat intens kedua orang tuanya.

"Erland?" Beo Euna.

"Maksud nya apa Fa?" Tanya Euna dengan mata berkaca-kaca.

Rafa langsung membawa Euna kedalam pelukannya, dan mengecup lama kening Euna.

"Nanti bakalan gue jelasin," kata Rafa.

"Sekarang kita fokus sama yang udah direncanain, jangan cengeng dong, masak iya adik kesayangan gue nangis," kata Rafa sambil terkekeh.

Tanpa mereka sadari, Asya pergi dari situ dan ada beberapa orang yang mengikutinya.

Entah kenapa, hati Asya merasa hancur malam ini, pikirannya gundah, padahal semua nya baru dimulai.

"Jangan bilang Lo tau semuanya, tapi Lo sembunyiin dari kita,"  batin Asya berkata.

Tiba-tiba tangan Asya dicekal dari belakang, dan orang itu berusaha untuk menggapai mulut Asya.

Tapi hasilnya gagal.

Karena....





Hayooo?
Ada yang kepo nggak?

 𝑪𝑶𝑶𝑳 𝑮𝑰𝑹𝑳𝑺 (𝑻𝒉𝒆 𝒄𝒉𝒊𝒍𝒍 𝒐𝒇 𝒇𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒐𝒎𝒆𝒏) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang